Semua orang tentu ingin dicintai oleh pasangannya secara tulus, apa adanya, dan tanpa pamrih seperti halnya prinsip cinta tanpa syarat.
Memiliki pasangan yang berusaha memberikan kebahagiaan tanpa berharap suatu hal kembali padanya mungkin terasa menyenangkan. Namun, apakah bahasa cinta seperti ini akan menjamin hubungan Anda awet?
Apa itu cinta tanpa syarat?
Unconditional love atau cinta tanpa syarat artinya Anda mencintai atau berusaha membahagiakan orang lain tanpa mengharapkan adanya balasan sama sekali.
Kondisi ini membuat Anda tidak memikirkan apakah tindakan yang Anda berikan akan memberi keuntungan bagi Anda.
Satu hal yang dipedulikan oleh seseorang yang memiliki cinta tanpa syarat adalah semakin ia bisa membahagiakan pasangannya, semakin bahagia pula dirinya.
Selama ini, prinsip cinta tanpa syarat mungkin hanya dikenal sebagai bentuk cinta dari orang tua ke anak.
Namun, faktanya, berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychiatry Research: Neuroimaging, unconditional love juga bisa ditemukan pada sepasang kekasih.
Baik kisah cinta dari orang tua ke anak maupun antarpasangan ini sama-sama mengaktifkan area reward system di dalam otak.
Aktifnya area reward system pada otak akan meningkatkan produksi dopamin, yakni hormon yang membuat Anda merasa bahagia.
Ciri-ciri hubungan dengan cinta tanpa syarat
Mencintai tanpa syarat bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, mengharapkan timbal balik atas apa yang telah Anda berikan merupakan hal yang naluriah.
Lantas, apakah selama ini Anda telah menerima atau memberikan cinta yang demikian kepada orang-orang di sekitar?
Nah, berikut adalah beberapa ciri-ciri cinta tanpa syarat yang mungkin telah Anda jalani.
1. Tidak mudah menyalahkan pasangan
Membuat kesalahan merupakan hal yang pasti terjadi dalam sebuah hubungan. Jika hal ini terjadi dalam hubungan Anda dan pasangan Anda memakluminya, ini merupakan salah satu tanda cinta tanpa syarat.
Mereka menyadari bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Pasangan Anda pun tidak berkeberatan untuk menemani dan menghibur saat sedih sekalipun Anda sedang dalam kondisi terburuk.
Namun, jangan sampai Anda memanfaatkan kondisi ini dengan terus melakukan kesalahan yang sama.
Begitu pun sebaliknya. Jangan sampai keinginan Anda untuk mencintai pasangan tanpa syarat malah membuat Anda dimanfaatkan orang lain.
2. Berusaha menjadi lebih baik
Saat seseorang memberikan cinta yang tulus, mereka akan berusaha melakukan yang terbaik untuk pasangannya, tidak terkecuali menjadi versi terbaik dari dirinya.
Dengan begitu, Anda berdua bisa memberikan apa yang benar-benar dibutuhkan demi kelanggengan hubungan.
Apakah cinta tanpa syarat menjamin hubungan langgeng?
Meski terasa menyenangkan saat menerima unconditional love ataupun melakukannya, ternyata, unconditional love tidak selalu menjamin hubungan langgeng.
Terlebih jika hanya salah satu pihak yang melakukannya, sementara pihak lain justru memanfaatkannya.
Cinta tanpa syarat tidak akan membuat hubungan Anda bertahan lama jika salah satu pihak merasakan beberapa hal berikut.
Mengabaikan masalah dalam hubungan karena merasa pasangan akan selalu memaafkan kesalahan yang dilakukan, bahkan memaklumi sikap yang tidak baik.
Menoleransi kekerasan dalam hubungan, baik verbal maupun fisik, sehingga membuat hubungan menjadi toxic.
Mengabaikan kebutuhan diri sendiri demi memenuhi kebutuhan pasangan.
Unconditional love yang dilakukan dengan tidak tepat justru bisa membuat seseorang merasa kewalahan dan bahkan berdampak pada kesehatan mental.
Pasalnya, Anda atau pasangan mungkin malah merasa lelah dengan hubungan yang tengah dijalani.
Jangan lupakan batasan dalam hubungan
Alih-alih bingung memikirkan cara mencintai atau mendapatkan cinta tanpa syarat, akan lebih baik jika Anda berfokus untuk membangun hubungan yang dewasa, misalnya dengan cara berikut.
Menghargai perbedaan satu sama lain dan tidak menjadikannya konflik dalam hubungan.
Berlatih untuk terbuka dalam komunikasi supaya tidak membuat pasangan berasumsi.
Memberikan cinta yang tulus pada seseorang bukan berarti Anda mengabaikan kebahagiaan diri sendiri bahkan merasa kesulitan karenanya.
Cinta yang tulus adalah tentang bagaimana Anda bisa menjadikan kekurangan pasangan sebagai kekuatan dalam hubungan dengan cara saling menghargai.
Alih-alih sibuk memikirkan label unconditional love, akan lebih baik jika Anda mulai memperbaiki komunikasi dan lebih belajar untuk saling menghargai.
Mengenal cinta tanpa syarat
Saat Anda tidak mengharapkan timbal balik atau keuntungan ketika mengupayakan kebahagiaan untuk pasangan.
Ditandai dengan keinginan untuk menjadi lebih baik demi pasangan, tidak mudah menyalahkan pasangan, dan komunikasi yang kuat.
Tidak menjamin hubungan langgeng karena unconditional love kerap disertai dengan memaklumi segala kesalahan yang dilakukan pasangan, termasuk kekerasan.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Sistem penghargaan otak, bagaimana Cara kerjanya? / Ilmu saraf. (n.d.). Psikologi, filsafat dan pemikiran tentang kehidupan. Retrieved January 9, 2023, from https://id.sainte-anastasie.org/articles/neurociencias/el-sistema-de-recompensa-del-cerebro-cmo-funciona.html
ReGain Editorial Team. (2018, August 14). What is unconditional love? Discover the true meaning of unconditional love. ReGain – Relationship Therapy. Retrieved January 9, 2023, from https://www.regain.us/advice/love/what-is-unconditional-love/.
Beauregard, M., Courtemanche, J., Paquette, V., & St-Pierre, É. L. (2009). The neural basis of unconditional love. Psychiatry Research: Neuroimaging, 172(2), 93-98. Retrieved January 9, 2023, from https://doi.org/10.1016/j.pscychresns.2008.11.003.
Kahana, E., Bhatta, T., Kahana, B., & Lekhak, N. (2020). Loving Others: The Impact of Compassionate Love on Later-Life Psychological Well-being. The Journals Of Gerontology: Series B, 76(2), 391-402. https://doi.org/10.1093/geronb/gbaa188
Versi Terbaru
30/01/2023
Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri
Ditinjau secara medis olehdr. Nurul Fajriah Afiatunnisa