backup og meta

Perbedaan Pap Smear dan HPV DNA, Mana yang Lebih Efektif?

Deteksi dini merupakan langkah penting dalam pencegahan dan penanganan kanker serviks. Dua jenis pemeriksaan yang sering dianjurkan adalah Pap smear dan tes HPV DNA. Meskipun sama-sama bisa membantu dokter mendiagnosis kanker serviks, cara kerja kedua tes ini berbeda.

Perbedaan Pap smear dan tes HPV DNA

Setiap perempuan dari berbagai usia, terutama yang pernah atau masih aktif secara seksual, dianjurkan untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.

Anda bisa memulai dengan mencoba tes skrining kanker serviks onlinekemudian mejalani pemeriksaan medis, seperti Pap smear dan tes HPV DNA.

Agar tidak bingung dengan fungsi kedua tes tersebut, simak penjelasan berikut.

1. Tujuan pemeriksaan

Pemeriksaan Pap smear bertujuan untuk mengidentifikasi sel abnormal seperti lesi prakanker sejak dini sebelum berkembang menjadi kanker. Dengan begitu, pasien bisa segera menjalani pengobatan.

Sementara itu, tes HPV DNA adalah tes yang dilakukan dengan mencari keberadaan materi genetik virus HPV berisiko tinggi, terutama tipe HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks yaitu HPV 16 dan HPV 18

Dengan kata lain, Pap test lebih fokus untuk mendeteksi perubahan sel pada serviks, sedangkan tes HPV DNA mengonfirmasi penyebab kanker, yakni virus HPV.

2. Teknik analisisnya

pap smear untuk wanita yang belum menikah

Perbedaan antara Pap smear dan tes HPV DNA lainnya dapat dilihat dari teknik analisisnya.

Pemeriksaan Pap smear mengambil sampel sel permukaan serviks menggunakan spatula atau sikat kecil. Kemudian, sampel akan diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi perubahan abnormal pada sel.

Mengutip MedlinePlus, tes HPV DNA juga mengambil sampel jaringan atau sel dari rahim (serviks) seperti halnya Pap smear. Bedanya, sampel sel rahim akan diuji untuk mendeteksi keberadaan DNA dari virus HPV.

3. Jadwal dan frekuensi pemeriksaan

Jadwal dan frekuensi pemeriksaan kedua prosedur medis ini untuk deteksi dini kanker serviks juga berbeda. 

Pemeriksaan Pap smear pertama kali dilakukan ketika wanita menginjak usia 21 tahun atau setidaknya saat mulai aktif secara seksual. 

Mengutip National Cancer Institute, pemeriksaan Pap smear pada usia 21 tahun bisa diulang setiap 3 tahun sekali.

Sementara itu, tes HPV DNA biasanya dilakukan pada wanita di atas 30 – 65 tahun. Jika hasilnya normal, pemeriksaan bisa dilakukan setiap 5 tahun sekali.  

4. Hasil pemeriksaan

Karena metode dan tujuan pemeriksaanya tidak sama, hasil Pap smear dan tes HPV DNA tentunya berbeda. 

Hasil Pap smear yang negatif menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki pertumbuhan sel abnormal di dalam serviks. 

Jika hasil tes Pap positif, ada dua kemungkinan, yaitu Anda terdiagnosis kanker serviks atau terjadi peradangan dan perubahan sel kecil (displasia).

Oleh sebab itu, Anda biasanya membutuhkan pemeriksaan Pap smear sekali lagi untuk memastikan.

Di sisi lain, hasil tes HPV DNA positif menunjukkan bahwa Anda memiliki tipe virus HPV yang berisiko tinggi memicu kanker serviks.

Apabila hasilnya negatif, Anda tidak memiliki tipe virus HPV yang berisiko tinggi.

5. Biaya pemeriksaan

Perbedaan antara pemeriksaan Pap smear dan tes HPV DNA juga dapat dilihat dari biaya pemeriksaanya.

Sebenarnya, biaya pemeriksaan kedua prosedur medis ini bisa berbeda-beda, tergantung pada klinik atau rumah sakit tempat Anda memeriksakan diri. 

Umumnya, kisaran biaya tes HPV DNA mulai dari Rp550.000 hingga Rp1. 400.000. Sementara itu, kisaran biaya pemeriksaan Pap smear antara Rp450.000 hingga Rp650.000.

Mana yang lebih efektif, Pap smear atau tes HPV DNA?

pemeriksaan pap smear

Tes HPV DNA dinilai lebih efektif untuk mendeteksi dini penyakit kanker serviks dibandingkan dengan Pap smear

Hal ini karena menurut WHO, tipe virus HPV 16 dan 18 diketahui menjadi penyebab pada lebih lebih dari 70% kasus kanker serviks. Nah, untuk mengetahui keberadaan virus ini diperlukan tes HPV DNA.

Oleh karena itu, tes HPV sangat bermanfaat dalam upaya pencegahan kanker serviks, terutama pada wanita usia di atas 30 tahun.

Sementara itu, Pap smear hanya bisa mendeteksi adanya perubahan abnormal pada sel serviks ketika kanker sudah mulai berkembang.

Meski begitu, Pap smear bisa jadi salah satu alat skrining rutin bagi wanita untuk menjaga kesehatan serviks, terutama pada usia muda. 

Memahami perbedaan antara Pap smear dan tes HPV DNA sangat penting untuk menentukan langkah pencegahan kanker serviks yang paling tepat. 

Kedua prosedur medis ini bisa saling melengkapi dan digunakan secara bersamaan untuk pemeriksaan yang lebih optimal.

Kesimpulan

  • Perbedaan Pap smear dan tes HPV DNA bisa diketahui dari tujuan pemeriksaanya, teknik analisisnya, jadwal dan frekuensi pemeriksaan, hasil pemeriksaan, dan biayanya.
  • Tes HPV DNA dinilai lebih efektif untuk deteksi dini kanker serviks karena bisa mendeteksi tipe virus HPV yang menjadi penyebab utama kanker serviks, sedangkan Pap smear hanya dapat mendeteksi perubahan sel prakanker.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What Is an HPV test? (2023). Cleveland Clinic. Retrieved 21 May 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/22163-human-papillomavirus-hpv-test 

Screening for Cervical Cancer. (2024).  Centres for Disease Control and Prevention. Retrieved 21 May 2025, from https://www.cdc.gov/cervical-cancer/screening/index.html 

Cervical Cancer Screening. (2025). Retrieved 21 May 2025, from https://www.cancer.gov/types/cervical/screening 

HPV test: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2022). Retrieved 21 May 2025, from https://medlineplus.gov/ency/article/007534.htm 

Pap smear. (2024). Mayo Clinic. Retrieved 21 May 2025, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/pap-smear/about/pac-20394841 

What Is a Pap Test? (2024). Retrieved 21 May 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/4267-pap-smear 

WHO recommends DNA testing as a first-choice screening method for cervical cancer prevention. (2021). WHO. Retrieved 21 May 2025, from https://www.who.int/europe/news-room/11-09-2021-who-recommends-dna-testing-as-a-first-choice-screening-method-for-cervical-cancer-prevention 

 

Versi Terbaru

02/06/2025

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Apakah Boleh Melakukan Pap Smear Saat Hamil?

Perbedaan IVA dan Pap Smear dalam Deteksi Kanker Serviks


Ditinjau oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes. · Magister Kesehatan · None · Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Diperbarui 02/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan