backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

6 Penyebab Selaput Dara Tidak Berdarah Saat Seks Pertama Kali

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 27/05/2021

    6 Penyebab Selaput Dara Tidak Berdarah Saat Seks Pertama Kali

    Selaput dara tidak berdarah saat malam pertama sering kali dianggap bahwa wanita tersebut sudah tidak perawan saat menikah. Padahal hal itu sebenarnya hanyalah mitos belaka. Daripada Anda dan pasangan saling berprasangka, lebih baik pahami bersama fakta-fakta terkait selaput dara wanita berikut ini ya.

    Mengapa selaput dara tidak berdarah saat malam pertama?

    tips seks threesome aman pakai kondom

    Malam pertama tidak berdarah sebenarnya bukanlah pertanda bahwa selaput dara sudah robek dan tidak perawan lagi.

    Mengutip Planned Parenthood, setiap wanita mengalami pengalaman seks pertama yang berbeda-beda, ada yang berdarah dan ada pula yang tidak berdarah. Keduanya adalah hal yang wajar.

    Perdarahan saat seks pertama memang bisa terjadi karena robeknya selaput dara. Namun, hal ini bisa juga disebabkan karena wanita tidak merasa rileks saat berhubungan badan.

    Apa itu selaput dara?

    Sebelum berprasangka tentang keperawanan, perlu Anda pahami dulu apa sebenarnya selaput dara itu. Selaput dara atau disebut juga dengan hymen adalah jaringan tipis yang terletak di arena lubang vagina.

    Banyak orang yang beranggapan bahwa selaput tersebut menutupi keseluruhan lubang vagina sehingga jika ia dilalui oleh sesuatu, pastilah akan berdarah. Padahal kenyataannya tidaklah demikian. 

    Secara anatomi, selaput dara memang sudah memiliki lubang. Lubang ini yang menjadi tempat keluarnya darah haid dan tempat memasang tampon.

    Perlu Anda ketahui bahwa kondisi selaput dara setiap wanita berbeda-beda. Kebanyakan wanita memiliki lubang yang cukup besar. Namun ada pula yang lubangnya sangat kecil bahkan hampir menutupi keseluruhan vagina tetapi kondisi ini sangat langka.

    Selain itu, mengutip laman Our Bodies Ourselves, ketebalan dan elastisitas selaput dara pun berbeda-beda. Ada yang tipis ada pula yang tebal, ada yang elastis ada pula yang kurang elastis.

    Jika keperawanan seseorang dikaitkan dengan robeknya selaput dara atau perdarahan saat seks tentu saja hal ini tidaklah bijaksana. Pahamilah bahwa kondisi selaput dara berbeda-beda bahkan ada beberapa wanita yang terlahir tanpa memiliki selaput tersebut.

    Penyebab selaput dara tidak berdarah saat malam pertama

    bercak darah saat tidak sedang haid
    Bloodstains on a white sheet

    Banyak orang yang menganggap bahwa tidak berdarah saat malam pertama berarti selaput daranya sudah robek lantaran pernah dilalui oleh penis sebelumnya. Ini diartikan bahwa wanita tersebut sudah tidak perawan lagi.

    Padahal, ada sejumlah faktor yang menyebabkan selaput dara tidak berdarah saat pertama kali berhubungan, antara lain sebagai berikut.

    1. Anda sangat rileks saat melakukan seks

    Setiap wanita mengalami pengalaman seks pertama yang berbeda-beda. Ada yang merasakan sakit dan perih ada pula yang tidak merasakan sakit sama sekali.

    Sebenarnya, berdarah atau tidak berdarah saat berhubungan badan lebih berkaitan dengan kesiapan mental saat berhubungan. 

    Biasanya jika perempuan merasa tegang dan takut, vagina cenderung tidak siap akibatnya terjadi pendarahan saat berhubungan seks. Sementara jika Anda mampu menguasai emosi dan merasa rileks, bisa saja selaput dara Anda tidak berdarah.

    2. Selaput dara cukup elastis

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kondisi selaput dara setiap wanita berbeda beda, baik ketebalan maupun kelenturannya. 

    Pada saat berhubungan intim, selaput tersebut akan meregang sehingga lubangnya akan membesar. Tujuannya agar ia mudah dilalui oleh penis.

    Ketika pertama kali, Anda mungkin masih belum beradaptasi dengan kehadiran penis sehingga ia sulit meregang dengan baik. Kondisi inilah yang menyebabkan perdarahan.

    Namun, jika jaringan selaput dara cukup elastis dan tubuh Anda bisa beradaptasi dengan baik maka pendarahan mungkin saja tidak terjadi.

    3. Vagina mengeluarkan cairan pelumas yang cukup

    Jika sebelum penetrasi, Anda cukup terangsang, misalnya dengan melakukan pemanasan yang baik, vagina Anda akan mengeluarkan cairan. 

    Cairan ini dapat memudahkan penetrasi penis sehingga mencegah Anda dari cedera saat seks. Cedera inilah yang mengakibatkan rasa perih dan pendarahan.

    Oleh karena itu, jika vagina tidak mengeluarkan berdarah saat malam pertama sebenarnya adalah pertanda baik karena Anda cukup terangsang dan menikmati proses seks tersebut.

    4. Selaput dara pernah robek akibat kecelakaan atau aktivitas fisik

    Penyebab selaput dara tidak berdarah yang paling umum terjadi adalah karena ia sudah robek. Namun, bukan berarti karena pernah berhubungan badan sebelumnya. Robeknya selaput dara juga bisa disebabkan karena faktor kecelakaan.

    Kecelakaan seperti benturan, terjatuh, bersepeda ataupun saat berolahraga berisiko merusak selaput dara. Robeknya selaput tersebut juga bisa terjadi pada atlet senam dan penari, terutama saat melakukan gerakan merentangkan kaki terlalu lebar atau split.

    5. Pernah melakukan tes kesehatan

    Selaput dara yang sudah robek biasanya memang menyebabkan tidak berdarah saat seks pertama kali. Selain karena kecelakaan, robeknya selaput dara juga bisa terjadi jika Anda pernah melakukan pemeriksaan kesehatan tertentu.

    Pemeriksaan kesehatan seperti papsmear, tes IVA, dan kolposkopi mengharuskan dokter untuk memasukkan alat melalui lubang vagina. Meskipun alat yang digunakan kecil dan cenderung aman tetapi tetap berisiko melukai selaput dara.

    6. Penggunaan tampon dan menstrual cup

    Alasan lain yang menyebabkan selaput dara tidak berdarah saat bercinta adalah selaput tersebut pernah robek akibat kelalaian saat menggunakan tampon atau menstrual cup.

    Tampon dan menstrual cup adalah alat yang digunakan saat menstruasi. Berbeda dengan pembalut yang dilekatkan di celana dalam, tampon dan menstrual cup penggunaannya perlu dimasukkan ke dalam vagina.

    Kedua alat ini kurang populer di kalangan wanita Indonesia yang belum menikah. Ini karena jika penggunaannya tidak tepat, berisiko melukai bagian dalam vagina atau bahkan merobek selaput dara.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 27/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan