backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

10

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Sariawan Vagina

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 19/04/2023

Sariawan Vagina

Sariawan pada umumnya muncul di area sekitar mulut. Namun, tahukah Anda jika sariawan juga bisa terjadi di vagina? Sariawan vagina adalah infeksi jamur yang kerap dialami kebanyakan wanita.

Dalam banyak kasus, kondisi ini bukan suatu hal yang serius dan perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, kondisi ini membuat sebagian wanita yang mengalaminya merasa terganggu dan tidak nyaman. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang sariawan di vagina.

Apa itu sariawan vagina?

Sariawan vagina adalah infeksi umum yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur berlebih. Nama lain untuk infeksi ini adalah candidiasis atau monilia.

Jamur penyebab sariawan ini sebenarnya hidup secara alami di usus dan dalam jumlah sedikit di vagina. Meski tidak berbahaya, jumlah jamur yang meningkat bisa memunculkan gejala berupa gatal di vagina dan miss V yang luka seperti sariawan.

Sementara itu, menurut Better Health, sekitar 75% wanita akan mengalami sariawan ini dalam hidupnya.

Kondisi ini bisa dialami oleh wanita dengan usia berapa pun, tetapi sering kali terjadi saat usia 20-an dan 30-an. Sementara anak perempuan yang belum menstruasi dan wanita yang telah menopause jarang mengalaminya.

Meskipun membuat tidak nyaman, sariawan ini umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami sariawan yang berulang.

Tanda dan gejala sariawan vagina

sariawan vagina

Gejala sariawan vagina yang paling umum adalah gatal, iritasi, pembengkakan, dan kemerahan di dalam (mulut rahim) dan sekitar vagina.

Anda mungkin juga akan mengalami ciri-ciri sariawan mulut rahim atau vagina lainnya, seperti yang dilansir Health Direct berikut ini.

  • Keputihan dengan tekstur yang lengket dan berbau.
  • Nyeri selama berhubungan seksual.
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil.

Kendati begitu, tidak semua wanita mengalami gejala yang telah disebutkan di atas. Jika Anda merasa gejalanya semakin parah dan obat yang dijual bebas tidak membantu meredakannya, segera hubungi dokter.

Perlu Anda Ketahui

Sariawan di vagina bukanlah infeksi menular seksual, tetapi ada beberapa gejala yang mirip dengan infeksi lainnya. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Apa penyebab sariawan vagina?

Kebanyakan sariawan vagina disebabkan oleh jamur Candida albicans. Jamur ini ada secara alami di vagina dan beberapa tempat lain.

Biasanya, hal ini tidak menyebabkan masalah. Namun, dalam beberapa kasus, jumlah jamur dalam tubuh bisa bertambah banyak, sehingga menimbulkan gejala.

Menurut jurnal Institute for Quality and Efficiency in Health Care, kondisi tersebut dapat terjadi karena berbagai penyebab, seperti berikut ini.

  • Kehamilan.
  • Mengonsumsi pil KB.
  • Penyakit diabetes.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Stres.
  • Kesalahan dalam membersihkan vagina, misal membilas vagina dengan sabun dan tidak bersih.
  • Memakai pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat.
  • Tertular infeksi dari orang lain.

Bagaimana dokter mendiagnosis kondisi ini?

Untuk mendiagnosis jamur yang menjadi penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa hal seperti berikut ini.

  • Mencari tahu riwayat kesehatan Anda untuk mengumpulkan informasi tentang infeksi vagina masa lalu atau infeksi menular seksual.
  • Melakukan pemeriksaan vagina dan leher rahim untuk mengetahui adanya tanda-tanda infeksi.
  • Uji sekret vagina untuk menentukan jenis jamur yang menyebabkan infeksi.

Setelah melakukan serangkain diagnosis, dokter akan menentukan pengobatan terbaik untuk Anda.

Apabila Anda terus mendapati miss V luka seperti sariawan dan tak kunjung sembuh, dokter mungkin akan melakukan tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada faktor risiko tertentu.

Bagaimana cara mengatasi sariawan di vagina?

pengobatan sariawan vagina

Kiat-kiat di bawah ini dapat membantu Anda mengatasi sariawan di vagina dan mencegahnya kembali lagi.

  • Ganti pakaian dalam setiap hari dan cuci pakaian dengan bersih.
  • Jangan mengenakan celana dalam wanita yang ketat dan bahan yang tidak menyerap keringat.
  • Tidak minum obat antibiotik kecuali Anda benar-benar membutuhkannya.
  • Hindari douching.
  • Jangan membersihkan vagina Anda lebih dari sekali sehari.
  • Jika Anda menderita diabetes, kendalikan kadar gula darah.
  • Selalu bersihkan area vagina dari depan ke belakang setelah dari toilet.

Selain dengan pengobatan rumahan, beberapa obat mungkin dapat digunakan untuk mengatasi sariawan di vagina. Beberapa obat ini dijual bebas di apotek tanpa resep dokter.

Adapun tujuan pengobatan, yaitu untuk mengurangi jumlah jamur sehingga dapat mengurangi gejala. Pilihan obat yang tersedia umumnya seperti berikut.

Obat tablet bekerja sama baiknya dengan krim, tetapi ada beberapa perbedaan dalam efek sampingnya.

Pengobatan oral mungkin dapat membuat sebagian orang mengalami sakit kepala atau diare, sedangkan krim dapat menyebabkan iritasi dan reaksi kulit.

Selain itu, perlu diketahui bahwa sariawan ini tidak akan membahayakan perkembangan janin.

Akan tetapi, Anda harus tanyakan kepada dokter umum, bidan, atau apoteker dahulu sebelum minum obat apapun untuk mengobatinya.

Bagi ibu hamil dan menyusui disarankan untuk melakukan pengobatan dengan menggunakan krim, bukan tablet.

Anda harus berhati-hati saat mengoleskan krim tersebut agar tidak terjadi iritasi. Jika mau, Anda bisa melakukannya dengan tangan.

Apa pun pengobatan yang Anda pilih, sangat penting untuk mengobatinya secara tuntas agar sariawan ini tidak kembali lagi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 19/04/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan