Membuat tindikan pada lokasi strategis tubuh sudah menjadi tren yang cukup lama digandrungi para muda-mudi. Salah satu tren yang cukup menantang yakni melakukan tindik puting. Mari cari tahu risiko dibalik tindik puting pada pembahasan di bawah ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Membuat tindikan pada lokasi strategis tubuh sudah menjadi tren yang cukup lama digandrungi para muda-mudi. Salah satu tren yang cukup menantang yakni melakukan tindik puting. Mari cari tahu risiko dibalik tindik puting pada pembahasan di bawah ini.
Tindik atau piercing melibatkan pembuatan lubang pada bagian tubuh tertentu untuk diberikan perhiasan. Ada yang memasang tindik pada telinga, hidung, bibir, lidah, dan bahkan puting.
Dibandingkan dengan prosedur tindik lainnya, tindik puting mungkin perlu lebih Anda pikirkan matang-matang.
Pasalnya, jarum tindik akan menembus kulit sensitif puting yang memiliki banyak pembuluh darah. Hal ini tentu akan melukai kulit, lapisan pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi.
Iritasi dan infeksi adalah dua hal berbeda. Apabila bagian puting yang ditusuk jarum mengalami iritasi, kulit akan mulai berwarna merah dan sensitif bila Anda sentuh.
Kondisi ini terbilang ringan dan umumnya akan mereda dalam beberapa hari tanpa pengobatan.
Namun, lain halnya bila tindikan atau piercing pada puting menimbulkan infeksi. Anda bisa saja mengalami salah satu dari beberapa gejala berikut ini.
Perlu dipahami bahwa mungkin tidak semua tindikan pada puting akan menyebabkan infeksi. Infeksi biasanya terjadi karena pengguna tindik terlalu sering menyentuh area tindikan.
Menyentuh tindik puting meningkatkan risiko paparan bakteri pada puting dan area sekitarnya.
Selain itu, memakai pakaian yang terlalu ketat dan kontak antara keringat dengan tindikan bisa mengakibatkan iritasi dan bahkan infeksi pada kulit.
Secara umum, risiko infeksi tindikan bersifat jangka panjang. Bahaya tindikan baru muncul bila infeksi tidak segera diobati atau tidak juga membaik dalam beberapa minggu setelahnya.
Jika tindikan mengalami infeksi, Anda mungkin merasakan komplikasi berupa:
Jika Anda sudah telanjur melakukan prosedur ini dan menemukan gejala infeksi, ada baiknya Anda melakukan penanganan berikut ini.
Sebelum membersihkan area puting, Anda perlu mencuci tangan terlebih dulu. Setelahnya, cuci area tindik puting dengan menggunakan sabun untuk kulit sensitif.
Hindari penggunaan hidrogen peroksida, salep, alkohol, sabun yang keras, detergen, ataupun cleanser yang malah bisa mengiritasi area tersebut.
Apabila terjadi infeksi ringan pada tindik payudara, Anda bisa mengompresnya dengan air hangat. Lakukan metode ini untuk mengurangi rasa sakit dan membuat infeksi cepat sembuh.
Anda juga bisa mencampurkan garam ke dalam air hangat. Studi dalam jurnal Cell Metabolism (2015) menyebutkan bahwa garam atau natrium bisa mengontrol infeksi kulit.
Kompres hangat area yang terinfeksi dan lakukan 2–3 kali per hari. Setelahnya, bersihkan area puting dengan lembut dan keringkan dengan handuk bersih.
Mengoleskan krim atau salep antibiotik yang dijual bebas berisiko menjebak bakteri pada tindikan dan area di bawah kulit. Hal ini bisa mengakibatkan infeksi makin memburuk.
Anda boleh memakai salep atau krim antibiotik bila diresepkan oleh dokter. Untuk membantu meredakan rasa sakit, sebaiknya minum obat pereda nyeri, seperti paracetamol.
Jika Anda sudah melakukan tindik puting payudara, jangan abai untuk melakukan perawatan luka tindik secara rutin. Ikuti instruksi yang diberikan dari jasa tempat Anda menindik.
Namun, bila infeksi makin memburuk, tidak ada jalan lain selain berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memeriksa infeksi dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar