backup og meta

Mau Tindik Puting? Ini Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Mau Tindik Puting? Ini Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Membuat tindikan pada lokasi strategis tubuh sudah menjadi tren yang cukup lama digandrungi para muda-mudi. Salah satu tren yang cukup menantang yakni melakukan tindik puting. Mari cari tahu risiko dibalik tindik puting pada pembahasan di bawah ini.

Tindik puting, apa saja yang perlu diwaspadai?

Tindik atau piercing melibatkan pembuatan lubang pada bagian tubuh tertentu untuk diberikan perhiasan. Ada yang memasang tindik pada telinga, hidung, bibir, lidah, dan bahkan puting.

Dibandingkan dengan prosedur tindik lainnya, tindik puting mungkin perlu lebih Anda pikirkan matang-matang.

Pasalnya, jarum tindik akan menembus kulit sensitif puting yang memiliki banyak pembuluh darah. Hal ini tentu akan melukai kulit, lapisan pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi.

Iritasi dan infeksi adalah dua hal berbeda. Apabila bagian puting yang ditusuk jarum mengalami iritasi, kulit akan mulai berwarna merah dan sensitif bila Anda sentuh.

Kondisi ini terbilang ringan dan umumnya akan mereda dalam beberapa hari tanpa pengobatan.

Namun, lain halnya bila tindikan atau piercing pada puting menimbulkan infeksi. Anda bisa saja mengalami salah satu dari beberapa gejala berikut ini.

  • Area tindikan terasa panas.
  • Area tindikan menjadi sensitif atau terasa sakit saat disentuh.
  • Kulit pada area tindikan berwarna hijau, kuning, atau cokelat.
  • Muncul aroma tidak sedap pada tindikan.
  • Ruam kemerahan dan gatal-gatal.
  • Kelelahan.
  • Demam.

Penyebab infeksi pada tindikan puting

cara membesarkan payudara secara alami dan cepat besar dengan pasta gigi

Perlu dipahami bahwa mungkin tidak semua tindikan pada puting akan menyebabkan infeksi. Infeksi biasanya terjadi karena pengguna tindik terlalu sering menyentuh area tindikan.

Menyentuh tindik puting meningkatkan risiko paparan bakteri pada puting dan area sekitarnya.

Selain itu, memakai pakaian yang terlalu ketat dan kontak antara keringat dengan tindikan bisa mengakibatkan iritasi dan bahkan infeksi pada kulit.

Bahaya tindik puting dalam jangka panjang

Secara umum, risiko infeksi tindikan bersifat jangka panjang. Bahaya tindikan baru muncul bila infeksi tidak segera diobati atau tidak juga membaik dalam beberapa minggu setelahnya.

Jika tindikan mengalami infeksi, Anda mungkin merasakan komplikasi berupa:

  • perdarahan,
  • abses payudara,
  • luka atau jaringan parut,
  • kerusakan saraf,
  • robekan pada puting,
  • keloid, dan
  • gangguan saat menyusui.

Tindik puting mengganggu kelancaran menyusui

Tindik puting payudara dapat mengganggu kelancaran pemberian air susu ibu (ASI). Pasalnya, tindikan dapat menghalangi aliran ASI sehingga membuatnya susah keluar.
Dikutip dari Cleveland Clinic, tindikan juga menyulitkan bayi untuk menyusu. Bayi mungkin saja tersedak tindikan ketika menerima ASI.
Oleh sebab itu, wanita sebaiknya tidak menindik puting payudaranya saat hamil atau menyusui.

Penanganan infeksi pada tindik puting

Jika Anda sudah telanjur melakukan prosedur ini dan menemukan gejala infeksi, ada baiknya Anda melakukan penanganan berikut ini.

1. Bersihkan area puting

Sebelum membersihkan area puting, Anda perlu mencuci tangan terlebih dulu. Setelahnya, cuci area tindik puting dengan menggunakan sabun untuk kulit sensitif.

Hindari penggunaan hidrogen peroksida, salep, alkohol, sabun yang keras, detergen, ataupun cleanser yang malah bisa mengiritasi area tersebut.

2. Kompres dengan air hangat

Apabila terjadi infeksi ringan pada tindik payudara, Anda bisa mengompresnya dengan air hangat. Lakukan metode ini untuk mengurangi rasa sakit dan membuat infeksi cepat sembuh.

Anda juga bisa mencampurkan garam ke dalam air hangat. Studi dalam jurnal Cell Metabolism (2015) menyebutkan bahwa garam atau natrium bisa mengontrol infeksi kulit.

Kompres hangat area yang terinfeksi dan lakukan 2–3 kali per hari. Setelahnya, bersihkan area puting dengan lembut dan keringkan dengan handuk bersih.

3. Jangan mengoleskan krim atau salep antibiotik

mometasone furoate

Mengoleskan krim atau salep antibiotik yang dijual bebas berisiko menjebak bakteri pada tindikan dan area di bawah kulit. Hal ini bisa mengakibatkan infeksi makin memburuk. 

Anda boleh memakai salep atau krim antibiotik bila diresepkan oleh dokter. Untuk membantu meredakan rasa sakit, sebaiknya minum obat pereda nyeri, seperti paracetamol.

4. Rawat tindikan secara rutin

Jika Anda sudah melakukan tindik puting payudara, jangan abai untuk melakukan perawatan luka tindik secara rutin. Ikuti instruksi yang diberikan dari jasa tempat Anda menindik. 

Namun, bila infeksi makin memburuk, tidak ada jalan lain selain berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memeriksa infeksi dan menentukan langkah pengobatan yang tepat.

Kesimpulan

  • Penggunaan tindik puting perlu dipertimbangkan dengan matang karena cukup berisiko bagi kesehatan.
  • Selain iritasi dan infeksi, prosedur ini dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, di antaranya perdarahan, abses payudara, dan gangguan saat menyusui.
  • Ibu hamil atau menyusui sebaiknya menghindari prosedur ini sebab dapat mengganggu kelancaran saat menyusui bayi.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Piercing and Tattoos. (2017). MedlinePlus. Retrieved July 31, 2023, from https://medlineplus.gov/piercingandtattoos.html

Body Piercing. (2022). American Academy of Family Physicians. Retrieved July 31, 2023, from https://familydoctor.org/body-piercing/

Piercings: How to prevent complications. (2022). Mayo Clinic. Retrieved July 31, 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/piercings/art-20047317

4 Things You Need To Know About Breastfeeding With Nipple Piercings. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved  2023, from https://health.clevelandclinic.org/breastfeed-with-nipple-piercings/

Jantsch, J., Schatz, V., Friedrich, D., Schröder, A., Kopp, C., Siegert, I., Maronna, A., Wendelborn, D., Linz, P., Binger, K., Gebhardt, M., Heinig, M., Neubert, P., Fischer, F., Teufel, S., David, J., Neufert, C., Cavallaro, A., Rakova, N., … Titze, J. (2015). Cutaneous Na+ storage strengthens the antimicrobial barrier function of the skin and boosts macrophage-driven host defense. Cell Metabolism, 21(3), 493-501. https://doi.org/10.1016/j.cmet.2015.02.003

Holbrook, J., Minocha, J., & Laumann, A. (2012). Body piercing: complications and prevention of health risks. American journal of clinical dermatology, 13(1), 1–17. https://doi.org/10.2165/11593220-000000000-00000

Versi Terbaru

08/08/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Tanam Benang di Hidung, Ketahui Prosedur dan Efek Sampingnya

Jangan Asal Tindik Hidung! Pahami Informasi Lengkapnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 08/08/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan