Ketika usia menua, tidak hanya rambut dan kulit yang mengalami penuaan. Beberapa bagian tubuh lainnya juga mengalami perubahan. Perempuan pasti mengalami menopause, payudara mulai kendur, dan terjadi perubahan vagina.
Ya, bentuk genital pada perempuan pun dapat mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia. Ingin tahu seperti apa? Simak di bawah ini.
Perubahan vagina seiring bertambahnya usia
Perubahan pada vagina dimulai saat Anda tumbuh dewasa. Berikut penjelasannya.
1. Bentuk vagina usia 20 tahun setelah pubertas
Memasuki usia 20 tahun, Anda telah selesai mengalami pubertas. Akhirnya, organ tubuh Anda ini mencapai fase ukuran dewasa.
Begitu juga dengan bagian luar bibir vagina (labia mayora) yang lebih tebal sebelumnya, kini bentuknya akan menjadi lebih ramping, terutama mendekati akhir usia 20.
Pada usia ini, lemak yang letaknya di bawah permukaan kulit (lemak subkutan) mengalami penurunan, termasuk di genital Anda.
Sebaliknya, bulu di sekitar alat kelamin tidak ikut menipis, melainkan akan bertambah tebal.
Sebelum melahirkan, bagian dasar panggul juga masih dalam kondisi terbaik.
Belum ada masalah otot panggul yang melemah. Justru, sebagian wanita memiliki otot panggul yang terlalu ketat dan kuat sehingga bisa menimbulkan rasa nyeri ketika berhubungan seksual atau menggunakan tampon.
Sementara itu, dalam hal berhubungan seksual, kadar libido dan stamina sedang mencapai puncaknya.
2. Perubahan warna vagina pada usia 30 tahun
Pada usia ini terjadi perubahan hormon akibat kehamilan dan pil KB, ini khususnya bagi wanita yang sudah menikah dan melahirkan.
Penuaan dapat menyebabkan bagian dalam bibir yang melingkari klitoris dan mulut vagina (labia minora) menggelap, seperti keunguan.
Lapisan lemak yang sebelumnya mulai menipis membuat perubahan warna tersebut menjadi lebih mudah terlihat. Namun, tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang normal terjadi.
Beberapa perempuan mengalami kekeringan vulva akibat pemakaian pil KB. Penggunaan pil KB selama beberapa tahun dapat menyebabkan vagina mengering serta terbatasnya lubrikasi (pelumasan).
Penyebabnya adalah pil ini dapat menghambat hormon laki-laki yang disebut androgen. Nah, bagian vulva inilah yang memiliki reseptor terhadap hormon androgen.
Sama halnya dengan kehamilan dan melahirkan, vulva dan vagina tetap akan terkena dampaknya.
Bahkan, beberapa perempuan mengalami varises di vagina akibat rahim membengkak ketika Anda hamil. Tanda kerutan dan luka juga bisa terjadi di sekitar vagina.
Tapi tenang saja, pembesaran pembuluh darah tersebut ketika hamil juga merupakan hal yang wajar.
Perlu diketahui!
Mungkin Anda khawatir bentuk vagina tidak akan kembali setelah melahirkan. Faktanya adalah bentuk vagina akan kembali normal setelah melahirkan. Ini karena vagina kaya pasokan darah dan punya keelastisitasan yang alami.
Beberapa perempuan mungkin mengalami beberapa kerusakan otot dan saraf mengingat adanya tekanan pada otot dasar panggul selama kehamilan dan kelahiran.
3. Perubahan vagina pada usia 40 tahun
Di usia ini, fungsi reproduksi akan mulai sedikit menurun. Perempuan masih tetap mengalami ovulasi dan menstruasi, tapi siklusnya akan lebih pendek dari biasanya.
Beberapa perempuan mungkin juga mulai mengalami tanda-tanda akan menopause akibat penurunan hormon estrogen.
Uniknya, bagi Anda yang terbiasa mencukur rambut kemaluan, Anda akan menyadari efek dari mencukur itu sendiri, yaitu perubahan pigmen kulit sekitar vagina.
Penurunan hormon estrogen berpengaruh pada rambut kemaluan yang mulai menipis pada usia ini.
Sementara pada area vagina sendiri, tidak terlalu ada perubahan spesifik yang terjadi di usia ini.
4. Perubahan vagina pada usia 50 tahun
Pada usia ini, gejala menopause umumnya akan lebih terasa. Dilansir dari Healthy Women, efek dari penurunan estrogen dapat membuat vagina menjadi lebih tipis, kurang elastis, serta kering pada vulva dan vagina.
Anda mungkin memerlukan pelumas tambahan saat berhubungan intim agar tidak sakit dan iritasi.
Jika Anda sering memerhatikan perubahan pada vagina, Anda akan menyadari saat vagina kehilangan lemak dan kolagen sehingga sangat mungkin ditemukan kerutan atau kulit yang turun pada bagian ini.
Ketika hormon estrogen berkurang, pH vagina pun akan berkurang dan vagina Anda dapat terkena bakteri tertentu.
Keasaman pun bisa bertambah sehingga vagina menjadi sangat rentan terhadap infeksi.
5. Perubahan vagina pada usia 60 tahun
Hot flashes dan berkeringat pada malam hari dapat terjadi selama beberapa tahun.
Kering pada vagina tidak dapat dihindari, sekitar 50—60% perempuan mengalami masalah vagina kering.
Jika mengalami kondisi ini, Anda mungkin jadi sulit untuk berhubungan seks karena merasa tidak nyaman.
Anda mungkin juga mengalami inkontinensia urin atau kesulitan dalam menahan buang air kecil.
Masih di usia 60 tahun, wanita umumnya sedang mengalami gejala pascamenopause. Jika Anda mengalami sensasi terbakar atau panas setelah berhubungan seks, jangan lupa untuk berkonsultasi pada dokter.
Pelembap vagina juga dapat Anda gunakan untuk membantu meringankan kering pada vagina.
Itulah berbagai tahap perubahan vagina di setiap usia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
[embed-health-tool-ovulation]