backup og meta

Bagikan

Fistula Vesikovagina

DefinisiGejalaPenyebabDiagnosisPengobatan

Bayangkan jika setiap hari tubuh Anda mengeluarkan urine tanpa bisa dikendalikan, bukan melalui saluran kencing, tetapi langsung keluar dari vagina. Inilah yang dialami oleh perempuan dengan fistula vesikovagina. Apa sebenarnya penyebab kondisi ini dan bagaimana cara mengobatinya?

Fistula Vesikovagina

Apa itu fistula vesikovagina?

Fistula vesikovaginal (vesicovaginal fistula) adalah lubang yang terbentuk antara kandung kemih dan dinding vagina. 

Akibatnya, urine dari kandung kemih dapat terus-menerus mengalir ke dalam vagina tanpa bisa dikendalikan.

Kondisi ini mengakibatkan penderita tidak dapat menahan keluarnya urine (inkontinensia urine) karena urine langsung bocor melalui vagina.

Fistula vesikovaginal termasuk dalam jenis fistula vagina, dan paling sering ditemukan sebagai komplikasi dari prosedur bedah ginekologis, terutama histerektomi (pengangkatan rahim).

Selain akibat tindakan medis, fistula vesikovaginal dapat terjadi akibat persalinan yang sulit atau lama, cedera, infeksi, atau terapi radiasi pada organ panggul.

Fistula vesikovagina bukan hanya masalah fisik, tetapi juga berdampak besar terhadap kualitas hidup pasien, baik secara emosional, sosial, maupun psikologis. 

Kondisi ini sering kali menyebabkan penderitanya merasa malu, terisolasi, dan mengalami penurunan kepercayaan diri akibat bau tidak sedap atau kebasahan terus-menerus pada area genital.

Seberapa umum kondisi ini?

Fistula vesikovaginal termasuk kondisi yang jarang terjadi di negara dengan sistem layanan kesehatan yang baik.

Namun, kondisi ini masih cukup umum di negara berkembang, terutama di daerah dengan keterbatasan akses terhadap perawatan medis saat persalinan atau bedah ginekologis. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 2 – 3 juta perempuan di negara berkembang hidup dengan fistula vesikovaginal yang belum diobati.

Selain itu, sekitar 50.000 – 100.000 kasus baru terjadi setiap tahun, sebagian besar di wilayah sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan.

Tanda dan gejala fistula vesikovagina

vagina longgar

Berikut adalah tanda dan gejala utama dari fistula vesikovaginal.

  • Kebocoran urine terus-menerus melalui vagina. Urine mengalir tanpa bisa dikendalikan karena langsung bocor dari kandung kemih ke vagina.
  • Penderita biasanya merasa basah sepanjang waktu, terutama di area genital dan paha.
  • Tidak ada rasa ingin buang air kecil karena kandung kemih tidak penuh.
  • Bau urine yang tidak sedap.
  • Iritasi kulit di sekitar vagina dan paha.
  • Infeksi saluran kemih berulang. Adanya jalur abnormal antara kandung kemih dan vagina meningkatkan risiko infeksi bakteri.
  • Nyeri pada vagina atau kandung kemih, terutama jika disertai dengan infeksi atau peradangan jaringan.
  • Masalah emosional dan sosial. Karena bau dan kebasahan terus-menerus, banyak penderita mengalami stres, depresi, penurunan harga diri, dan pengucilan sosial.

Kapan harus ke dokter?

Segera periksa ke dokter jika mengalami kondisi berikut ini.

  • Kebocoran urine terus-menerus dari vagina, terutama setelah persalinan sulit atau operasi.
  • Bau urine yang menyengat, disertai iritasi atau infeksi.
  • Infeksi saluran kemih berulang.
  • Gangguan aktivitas sehari-hari akibat kebasahan atau bau.

Penyebab fistula vesikovagina

Dikutip cari Cleveland Clinic, berikut ini berbagai penyebab fistula vesikovaginal.

  • Komplikasi pasca operasi panggul. Ini terjadi terutama setelah histerektomi (pengangkatan rahim), operasi tumor, atau bedah kanker ginekologi.
  • Persalinan lama atau sulit. Tekanan janin yang berkepanjangan dapat merusak jaringan antara kandung kemih dan vagina (penyebab utama di negara berkembang).
  • Cedera saat melahirkan. Fistula vesikovagina bisa terjadi ketika persalinan, terutama jika berlangsung tanpa bantuan tenaga medis terlatih.
  • Terapi radiasi panggul. Radiasi yang digunakan untuk pengobatan kanker serviks atau rahim, dapat merusak jaringan sehat di sekitarnya.
  • Trauma panggul. Kecelakaan atau kekerasan seksual yang menyebabkan cedera pada kandung kemih dan vagina bisa mengakibatkan terbentuknya lubang antara kandung kemih dan dinding rahim.
  • Infeksi berat atau keganasan. Infeksi kronis atau kanker serviks atau panggul stadium lanjut yang menyerang dinding kandung kemih dan vagina bisa menyebabkan fistula vesikovaginal.

Diagnosis fistula vesikovagina

Diagnosis kondisi ini bisa dilakukan melalui kombinasi antara wawancara medis (anamnesis), pemeriksaan fisik, dan tes penunjang. 

Berikut rincian pemeriksaan tersebut.

  • Konsultasi medis. Dokter akan menanyakan riwayat gejala seperti kebocoran urine terus-menerus dari vagina, terutama setelah persalinan sulit, operasi panggul, atau terapi radiasi. 
  • Pemeriksaan fisik. Salah satu metode diagnosis yang sering digunakan adalah tes pewarna, di mana kandung kemih diisi cairan berwarna biru. Bila cairan tersebut keluar melalui vagina, kemungkinan besar terdapat fistula. 
  • Pemeriksaan lebih lanjut, seperti sistoskopi. Pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan kamera kecil ke dalam kandung kemih untuk membantu melihat lokasi fistula dari sisi dalam. 
  • Selain itu, pencitraan seperti CT urografi, MRI panggul, atau fistulografi bisa dilakukan untuk mengevaluasi ukuran dan letak fistula secara lebih rinci. 

Diagnosis ditegakkan bila ditemukan bukti adanya saluran abnormal antara kandung kemih dan vagina dari hasil pemeriksaan tersebut.

Pengobatan fistula vesikovagina

operasi gerd

Fistula vesikovaginal umumnya memerlukan tindakan medis karena tidak dapat sembuh sendiri. 

Pada kasus ringan atau baru terbentuk, dokter biasanya melakukan pemasangan kateter urine jangka panjang untuk memberi kesempatan jaringan menutup secara alami. 

Namun, sebagian besar kasus memerlukan pembedahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan menutup fistula. 

Operasi bisa dilakukan melalui pendekatan vagina, abdomen (perut), atau kombinasi keduanya, tergantung pada lokasi dan kompleksitas fistula. 

Pada beberapa kasus, teknik laparoskopi juga bisa digunakan untuk meminimalkan luka dan mempercepat pemulihan. 

Jika fistula disebabkan oleh terapi radiasi atau infeksi kronis, perbaikan jaringan mungkin lebih sulit dan membutuhkan teknik rekonstruksi yang lebih kompleks.

Setelah operasi, pasien biasanya perlu dipasang kateter urine selama beberapa minggu untuk mendukung penyembuhan. 

Setelah operasi, pasien sebaiknya menjaga kebersihan, mencegah infeksi, dan memantau fungsi kandung kemih untuk mencegah terbentuknya luka.

Kesimpulan

  • Fistula vesikovagina adalah kondisi medis ketika terbentuk saluran abnormal antara kandung kemih dan vagina sehingga urine terus keluar dari vagina.
  • Penyebabnya bisa berupa komplikasi pascaoperasi panggul (seperti histerektomi), persalinan lama tanpa bantuan medis, cedera trauma, terapi radiasi, atau infeksi berat.
  • Gejalanya meliputi kebocoran urine yang menetap melalui vagina, bau tidak sedap, iritasi kulit di area genital, serta infeksi saluran kemih berulang.
  • Pengobatannya umumnya melalui pembedahan untuk menutup fistula. Dalam kasus ringan, pengobatan bisa dengan pemasangan kateter sementara.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Obstetric fistula. (n.d.). Retrieved 2 June 2025, from https://www.who.int/news-room/facts-in-pictures/detail/10-facts-on-obstetric-fistula/ 

Vaginal repair – British Association of Urological Surgeons. (N.d.). Retrieved 2 June 2025, from https://www.baus.org.uk/_userfiles/pages/files/Patients/Leaflets/Vaginal%20fistula%20vaginal.pdf

Standardising success: FIGO releases good practice protocol for post-vesicovaginal fistula surgery outcomes. (2024). Retrieved 2 June 2025, from https://www.figo.org/news/standardising-success-figo-releases-good-practice-protocol-post-vesicovaginal-fistula-surgery

Vesicovaginal Fistula: Symptoms, Causes, Diagnosis & Surgery. (2024). Retrieved 2 June 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16442-vesicovaginal-fistula

Darmawan, M. R., Laksminingsih, N. S., & Santosa, K. B. (2020). Vesicovaginal fistula pasca operasi: Laporan kasus dengan modalitas magnetic resonance imaging. Medicina, 51(3).

What is a Bladder Fistula?. (N.d.). Retrieved 2 June 2025, from https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/b/bladder-fistula

Versi Terbaru

13/06/2025

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala

Ditinjau oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes. · Magister Kesehatan · None · Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Diperbarui 13/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan