Wanita diketahui lebih rentan mengalami stres dibandingkan dengan pria. Berdasarkan survei American Psychological Association, dari angka 10, risiko wanita mengalami stres sebesar 5,3 sedangkan pria 4,8. Wanita juga cenderung memiliki stres dengan tingkat yang lebih tinggi yang mencapai angka 27%, sedangkan pria 21%. Inilah mengapa penting untuk mengetahui cara menghilangkan stres pada wanita serta tanda atau gejalanya.
Gejala stres pada wanita
Seperti pada pria, stres pada wanita adalah respons tubuh terhadap tekanan atau tantangan yang dirasakan dari lingkungan sekitar.
Gejala atau ciri-ciri stres pada wanita bisa sangat bervariasi, tetapi secara umum dapat dibagi menjadi gejala fisik, emosional, kognitif, dan perilaku.
Berikut adalah beberapa gejala stres yang sering dialami oleh wanita.
- Fisik: sakit kepala, kelelahan, masalah tidur, perubahan nafsu makan, gangguan pencernaan, dan gangguan menstruasi.
- Emosional: kecemasan, mudah marah, dan merasa kewalahan.
- Kognitif: sulit konsentrasi, sulit mengingat sesuatu, mudah lupa, perasaan pesimis, dan pikiran negatif.
- Perilaku: menghindari tanggung jawab, perubahan kebiasaan makan, menarik diri dari aktivitas sosial, dan peningkatan konsumsi alkohol atau merokok.
Bila tidak diatasi dengan baik, stres dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Berikut beberapa dampak buruk stres pada wanita.
- Masalah kesehatan mental. Risiko meningkat untuk gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati lainnya.
- Masalah kesehatan fisik. Risiko penyakit jantung, hipertensi, gangguan pencernaan, obesitas, dan masalah reproduksi wanita seperti sulit hamil.
- Penurunan kualitas hidup. Kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.
Apakah stres mempengaruhi haid?
Penyebab stres pada wanita
Stres pada wanita dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang bersifat fisik, emosional, dan lingkungan.
Terlebih, seperti yang dilansir dari Cleveland Clinic, saat ini banyak wanita yang dituntut untuk bisa bekerja sekaligus mengurus kebutuhan rumah dan anggota keluarga.
Beberapa penyebab umum stres pada wanita meliputi berikut ini.
- Pekerjaan dan karir: tuntutan pekerjaan, tanggung jawab yang tinggi, dan tekanan untuk mencapai target.
- Kehidupan keluarga: tugas ibu rumah tangga, tanggung jawab mengurus anak, merawat orangtua, dan dinamika dalam hubungan dengan pasangan.
- Kesehatan: masalah kesehatan pribadi atau anggota keluarga.
- Keuangan: kekhawatiran tentang stabilitas keuangan dan pengelolaan keuangan keluarga.
- Perubahan hormonal: perubahan hormonal selama siklus menstruasi, kehamilan, postpartum, dan menopause dapat memengaruhi tingkat stres.
- Tuntutan sosial: tekanan untuk memenuhi harapan sosial dan budaya.
Memahami dan mengelola penyebab stres termasuk langkah penting dalam menentukan cara yang paling tepat untuk menghilangkan stres pada wanita.
Cara menghilangkan stres pada wanita
1. Melakukan olahraga dan aktivitas fisik
Aktivitas fisik, seperti berjalan, joging, yoga, atau berenang, dapat menjadi cara menghilangkan stres pada wanita karena bisa membantu meredakan ketegangan dan meningkatkan mood.
Selain itu, kegiatan seperti berkebun, menari, atau bersepeda untuk wanita juga bisa menjadi cara yang menyenangkan guna mengurangi stres.
2. Melakukan teknik relaksasi
Sebagai cara menghilangkan stres pada wanita, teknik relaksasi bertujuan untuk membantu menenangkan diri dan pikiran yang mungkin menjadi pemicu stres.
Beberapa teknik relaksasi yang bisa dilakukan meliputi berikut ini.
- Meditasi: meditasi mindfulness dan teknik meditasi lainnya dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres.
- Pernapasan dalam: latihan pernapasan dalam dapat membantu menenangkan sistem saraf dan meredakan stres.
- Relaksasi otot progresif: teknik ini melibatkan pengencangan dan pelepasan otot-otot tubuh untuk mengurangi ketegangan fisik.
3. Latihan mengatur waktu dan organisasi
Jika stres memengaruhi kemampuan mengatur waktu dan organisasi, membuat jadwal harian atau mingguan dapat membantu mengatur tugas dan tanggung jawab sehari-hari.
Selain itu, coba tetapkan prioritas dan fokus pada tugas yang paling penting terlebih dahulu.
Belajar juga untuk mengatakan tidak pada ajakan yang tidak penting atau berlebihan.
4. Mencari dukungan sosial
Saat sedang menghadapi stres, dukungan dari orang sekitar mungkin diperlukan untuk membantu meredakan gejala. Dukungan dapat diperoleh melalui cara berikut ini.
- Berbicara dengan teman atau keluarga. Mengungkapkan perasaan dan berbagi masalah dengan orang yang dipercaya.
- Kelompok dukungan. Bergabung dengan kelompok dukungan atau komunitas yang memiliki pengalaman serupa.
- Terapi atau konseling. Konsultasi kepada psikolog atau konselor untuk mendapatkan bantuan dan dukungan.
5. Merawat diri
Selain mendapat dukungan dari orang lain, melakukan perawatan terhadap diri sendiri juga tidak kalah penting sebagai cara menghilangkan stres pada wanita. Berikut beberapa perawatan diri yang bisa dilakukan.
- Tidur yang cukup. Memastikan mendapatkan tidur yang berkualitas dan cukup setiap malam.
- Pola makan sehat. Makan makanan yang seimbang dan bergizi untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
- Waktu untuk diri sendiri. Mengambil waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan, seperti membaca, mendengarkan musik, atau mandi air hangat.
6. Melakukan hobi dan aktivitas kreatif
Melakukan aktivitas yang disukai, seperti melukis, menjahit, memasak, atau bermain musik, bisa membuat diri lebih tenang dan bahagia sekaligus menjadi cara menghilangkan stres pada wanita.
Sebagai pilihan lain, menyalurkan energi kreatif melalui menulis, menggambar, atau kerajinan tangan juga bisa membantu meredakan gejala pada wanita yang dialami akibat stres.
7. Mengelola pikiran
Untuk mengatasi gejala stres yang timbul akibat gangguan pola pikir, pengelolaan pikiran dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.
- Berpikir positif. Melatih diri untuk berpikir positif dan menghindari pikiran negatif yang berlebihan.
- Jurnal. Menulis jurnal untuk mencatat perasaan dan pengalaman sehari-hari.
- Latihan bersyukur. Mengungkapkan rasa syukur dan fokus pada hal-hal positif dalam hidup.
8. Menghindari kebiasaan buruk
Selain melakukan kebiasaan baik, penting juga untuk menghindari kebiasaan buruk yang bisa memicu stres.
Misalnya konsumsi kafein dan alkohol yang dapat meningkatkan kecemasan serta merokok dan menggunakan obat-obatan terlarang karena memperburuk stres dan kesehatan.
9. Melakukan aktivitas sosial
Jika stres sudah menyebabkan isolasi sosial, coba atasi gejala ini dengan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman.
Bila perlu, coba ikuti acara sosial, kelompok, atau klub yang diminati.
Mengatasi stres memang merupakan proses yang berkelanjutan dan bisa membutuhkan waktu. Maka dari itu, penting untuk menemukan metode yang paling efektif dan sesuai dengan kebutuhan pribadi Anda.
Jika stres menjadi berlebihan atau sulit diatasi sendiri, mencari bantuan tenaga medis bisa menjadi langkah yang tepat dan bijaksana.
Kesimpulan
[embed-health-tool-ovulation]
