Menjelang menstruasi, wanita mungkin mulai merasakan sejumlah perubahan fisik, meskipun tidak semua wanita menyadarinya. Gejala-gejala tersebut merupakan bagian dari sindrom pramenstruasi (PMS) yang umum terjadi. Memahami tanda-tanda ini dapat membantu Anda lebih siap menghadapi siklus bulanan dan menjaga kondisi tubuh tetap nyaman.
Berbagai perubahan fisik yang terjadi saat menstruasi
Siklus menstruasi yang teratur dengan gejala menstruasi yang biasa terjadi menandakan bahwa hormon menstruasi bekerja dengan baik.
Sementara itu, siklus menstruasi yang tidak teratur menandakan bahwa ada hormon dalam tubuh yang bermasalah.
Hormon ini tidak hanya penting untuk sistem reproduksi tapi juga penting untuk kesehatan jantung dan tulang. Hormon tersebut adalah hormon estrogen.
Tak hanya hormon estrogen, hormon lain juga berperan saat siklus menstruasi, memengaruhi suasana hati, dan bisa menyebabkan perubahan fisik atau gejala tertentu pada tubuh.
Lantas, apa saja yang terjadi selama siklus menstruasi?
1. Pada hari 1—5 siklus menstruasi
Saat menstruasi Anda akan mengalami sejumlah perubahan fisik. Pada hari pertama menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesteron berada pada kadar yang paling rendah.
Anda mungkin akan merasakan kram atau sakit di sekitar perut, mulai dari tingkat ringan sampai parah.
Kram ini disebabkan oleh hormon prostaglandin yang berperan dalam memicu kontraksi di rahim agar lapisan rahim terkikis dan dikeluarkan melalui darah menstruasi.
Hal ini karena sel telur yang dikeluarkan tubuh tidak dibuahi oleh sperma sehingga tidak terjadi kehamilan.
Pada beberapa wanita, prostaglandin yang tinggi saat menstruasi juga bisa menyebabkan mual, muntah, diare, bahkan sakit seperti flu.
Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron yang menurun juga bisa menyebabkan Anda menjadi mudah marah dan tidak merasa seperti diri sendiri.
2. Pada hari 6—13 siklus menstruasi
Anda sudah masuk ke hari-hari terakhir menstruasi ketika darah yang keluar mulai menghilang sedikit demi sedikit.
Perubahan fisik saat haid pada siklus ini yaitu kadar hormon estrogen mulai meningkat lagi karena indung telur sudah mulai akan melepaskan telur lagi untuk siklus menstruasi berikutnya.
Peningkatan estrogen memengaruhi peningkatan serotonin dan dopamin di otak dan meningkatkan aliran darah ke otak.
Hal ini membuat Anda merasa lebih baik secara mental dan fisik. Hal itu dikarenakan, Anda akan memiliki lebih banyak energi dan merasa rileks atau tenang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Ini mungkin terjadi karena estrogen bisa membantu otot menyerap glukosa lebih baik sehingga bisa menggunakan energi lebih baik.
3. Pada hari 14—16 siklus menstruasi
Ini merupakan waktu ovulasi (tubuh melepaskan sel telur) yang umum terjadi.
Perubahan fisik saat menstruasi pada hari 14 hingga 16 yaitu hormon estrogen Anda sedang dalam puncaknya dan Anda sedang dalam gairah seks yang tinggi.
Berhubungan seks pada sekitar waktu ovulasi dapat meningkatkan kesempatan Anda untuk hamil.
Dikutip dari Your Fertility, bila ingin memiliki bayi, Anda dapat meningkatkan peluang untuk hamil jika Anda mengetahui tentang ovulasi atau masa subur dalam siklus menstruasi.
Anda mungkin bisa memperkirakan waktu ovulasi dari berbagai tanda, seperti suhu tubuh basal sedikit meningkat saat akan ovulasi dan perubahan lendir pada mulut rahim.
Mendekati waktu ovulasi, lendir mulut rahim akan terlihat lebih kental, transparan, dan elastis, seperti putih telur.
Pada sekitar waktu ovulasi, sebaiknya Anda hati-hati saat berolahraga.
Hal ini karena sebuah penelitian telah menemukan bahwa sendi lutut wanita cenderung lebih longgar pada saat ini, sehingga lebih rentan mengalami cedera.
4. Pada hari 16—28 siklus menstruasi
Waktu ini bisa dikatakan sebagai premenstruasi. Biasanya, perubahan tubuh saat menstruasi yang mungkin akan dialami yaitu sebagai berikut.
- Kulit lebih berminyak, sehingga mudah jerawatan.
- Merasa cepat lelah.
- Payudara terasa kencang.
- Sakit kepala atau migrain.
- Mudah marah.
- Mengalami perubahan mood.
- Sakit punggung.
- Perut kembung.
- Nafsu makan meningkat atau suka ngidam makanan. Jika tidak ditahan, hal ini mungkin menyebabkan kenaikan berat badan.
Penelitian menunjukkan wanita cenderung ingin makan makanan tinggi lemak dan karbohidrat selama fase ini. Tentu hal ini akan menyumbang kalori berlebih pada tubuh.
Gejala-gejala premenstruasi tersebut semakin terlihat saat mendekati waktu menstruasi.
Hal ini umum terjadi karena hormon estrogen dan progesteron mulai menurun jika sel telur tidak dibuahi. Selanjutnya, menstruasi pun akan terjadi (dihitung sebagai hari ke-1 menstruasi).
Demikian informasi tentang perubahan tubuh saat haid. Apabila Anda memiliki keluhan tertentu saat haid, jangan ragu konsultasikan dengan dokter.
Ringkasan
- Menjelang menstruasi, wanita mungkin mengalami berbagai perubahan fisik. Di awal siklus (hari 1–5), kadar hormon menurun, memicu kram, kelelahan, dan perubahan emosi.
- Memasuki hari 6–13, estrogen meningkat, membuat tubuh terasa lebih segar dan berenergi. Saat ovulasi (hari 14–16), gairah seksual meningkat dan tubuh menjadi lebih subur.
- Namun, mendekati hari 16–28, gejala premenstruasi mulai muncul, seperti kulit berminyak, jerawat, payudara nyeri, mudah marah, dan keinginan makan berlebih.
- Semua ini wajar terjadi sebagai respons tubuh terhadap fluktuasi hormon menjelang menstruasi berikutnya.
[embed-health-tool-ovulation]