backup og meta

Nonton Video Porno Bisa Merusak Otak, Benarkah?

Nonton Video Porno Bisa Merusak Otak, Benarkah?

Makin mudahnya akses terhadap konten pornografi bisa membawa dampak negatif. Salah satu dampak yang banyak diperbincangkan adalah video porno yang bisa merusak otak.

Namun, apakah benar menonton film dewasa dapat merusak otak? Bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Simak pembahasannya di bawah ini.

Benarkah menonton video porno bisa merusak otak?

Studi dalam JAMA Psychiatry (2014) menemukan bahwa terlalu sering menonton video porno dapat membuat volume otak pada bagian striatum mengalami penyusutan.

Striatum merupakan suatu bagian dari otak yang berkaitan dengan motivasi dan penghargaan.

Saat seseorang menonton film porno, produksi dopamin di dalam otaknya akan meningkat. Ini dapat menimbulkan suasana hati atau mood yang bahagia. 

Namun, bila Anda terlalu sering menonton film dewasa, kondisi ini akan menurunkan sensitivitas otak Anda terhadap rangsangan seksual.

Pada akhirnya, otak memerlukan lebih banyak dopamin untuk bisa terangsang. Bahkan, Anda mungkin hanya akan terangsang saat menonton video porno.

Bagian otak lain yang paling rentan untuk mengalami kerusakan adalah prefrontal cortex (PFC).

PFC yang rusak dapat membuat seseorang kesulitan untuk membuat perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, serta mengambil keputusan.

Karena kemampuannya dalam mengubah struktur dan fungsi otak, menonton video porno dianggap dapat merusak otak orang yang melakukannya.

Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana film porno berdampak pada otak serta faktor lain yang membuat seseorang lebih rentan mengalami kerusakan otak.

Dampak menonton video porno pada kesehatan

onani masturbasi

Pornografi tidak hanya merusak otak. Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat terlalu banyak menonton film dewasa menurut para ahli

1. Kepuasan dalam hubungan berkurang

Salah satu dampak menonton film dewasa secara berlebihan adalah menurunnya kepuasan dalam hubungan intim.

Penelitian dalam Trends in Urology & Men’s Health (2021) menemukan pria yang sering nonton video porno cenderung merasa tidak puas saat berhubungan dengan pasangannya.

Mereka tidak merasa puas karena pasangannya tidak mampu memenuhi ekspektasi yang dibentuknya dari menonton video porno. Hal ini pada akhirnya bisa memicu konflik dalam hubungan.

2. Disfungsi seksual

Menonton video porno tidak hanya merusak otak, tetapi juga bisa mengakibatkan disfungsi seksual pada pria. Hal ini disebabkan oleh perubahan pada cara otak merespons rangsangan seksual. 

Pornografi akan menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terhadap seks, yang pada akhirnya membuat otak kesulitan merespons rangsangan seksual yang nyata.

3. Risiko depresi dan gangguan kecemasan

Dopamin yang dilepaskan saat menonton film porno bisa mengurangi sensitivitas otak terhadap kesenangan alami. Ini dapat menimbulkan perasaan hampa saat Anda tidak menontonnya. 

Di samping itu, rasa bersalah dan malu setelah menonton video porno juga dapat memperburuk gangguan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.

4. Gangguan fungsi kognitif

penyebab sering atau mudah lupa sulit ingat

Nonton porno berlebihan dapat mengganggu fungsi kognitif, termasuk memori dan konsentrasi.

Studi menemukan bahwa kecanduan pornografi bisa mengurangi volume materi abu-abu (grey matter) di otak yang merupakan bagian penting untuk proses kognitif.

Karena sifat pornografi yang merusak otak, ini membuat orang yang terlalu sering menonton video porno kesulitan untuk memfokuskan perhatian dan mengingat informasi tertentu.

5. Potensi kecanduan

Pornografi dapat memicu kecanduan, sama halnya dengan narkoba. Kecanduan dimulai ketika Anda mulai mengabaikan aktivitas lain yang sebelumnya memberikan kebahagiaan. 

Seiring waktu, hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, termasuk pekerjaan, hubungan sosial, dan kesehatan mental secara keseluruhan. 

Bahkan, kondisi ini bisa berujung pada kecanduan seks yang membuat Anda memiliki dorongan yang tidak terkendali untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang tidak sehat.

Untuk mengatasi kondisi ini, penting bagi Anda untuk mengurangi akses terhadap hal-hal yang memicu kecanduan dan meminta bantuan profesional, misalnya melalui terapi perilaku kognitif (CBT).

Dengan begitu, dampak video porno yang merusak otak bisa dicegah. Anda pun dapat kembali membentuk kebiasaan yang sehat untuk meningkatkan kesejahteraan emosional.

Kesimpulan

  • Menonton video porno bisa merusak struktur dan fungsi otak, terutama pada bagian striatum dan korteks prefrontal (prefrontal cortex).
  • Masalah kesehatan yang dapat timbul akibat menonton film dewasa secara berlebihan yakni gangguan fungsi kognitif, disfungsi seksual, depresi dan kecemasan, hingga menurunnya kepuasan dalam hubungan.
  • Untuk mengatasi kecanduan, penting untuk mengurangi akses ke pemicunya dan mendapat bantuan profesional, seperti melalui terapi perilaku kognitif (CBT).

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Porn addiction. (n.d.). Psychology Today. Retrieved August 19, 2024, from https://www.psychologytoday.com/us/basics/porn-addiction

Smith, C. (2018). The top 10 signs of porn addiction. Addiction Center. Retrieved August 19, 2024, from https://www.addictioncenter.com/community/signs-of-porn-addiction/

Biello-Taylor, A. (2024). The connection between pornography and depression. Addiction Center. Retrieved August 19, 2024, from https://www.addictioncenter.com/behavioral-addictions/porn-addiction/depression/

Kirby, M. (2021). Pornography and its impact on the sexual health of men. Trends in Urology & Men’s Health, 12(2), 6-10. https://doi.org/10.1002/tre.791

Whelan, G., & Brown, J. (2021). Pornography Addiction: An Exploration of the Association Between Use, Perceived Addiction, Erectile Dysfunction, Premature (Early) Ejaculation, and Sexual Satisfaction in Males Aged 18-44 Years. The journal of sexual medicine, 18(9), 1582–1591. https://doi.org/10.1016/j.jsxm.2021.06.014

Kühn, S., & Gallinat, J. (2014). Brain structure and functional connectivity associated with pornography consumption: the brain on porn. JAMA psychiatry, 71(7), 827–834. https://doi.org/10.1001/jamapsychiatry.2014.93

American Psychiatric Association. DSM-5 Task Force. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-5.

Versi Terbaru

26/08/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Wajarkah Bila Selalu Nonton Film Porno Sebelum Berhubungan Intim?

Awas, Pria yang Kecanduan Pornografi Malah Berisiko Alami Impotensi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 26/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan