backup og meta

10 Gejala Sakit Ginjal pada Wanita yang Jarang Disadari

10 Gejala Sakit Ginjal pada Wanita yang Jarang Disadari

Sakit ginjal bisa menyerang siapa saja di segala usia, termasuk wanita. Gejala sakit ginjal pada wanita pun bervariasi dan sering tidak disadari.

Yuk ketahui apa saja gejala yang perlu diwaspadai untuk mendeteksi dini penyakit ginjal yang lebih kronis.

Gejala sakit ginjal pada wanita

Penyakit ginjal merupakan salah satu dari 20 penyebab terbesar kematian di dunia dan termasuk 10 penyebab kematian tertinggi pada wanita.

Data yang disebutkan dalam situs Johns Hopkins Medicine menunjukkan bahwa sekitar 195 juta wanita di dunia menderita gejala sakit ginjal.

Hal ini disebabkan oleh anatomi organ reproduksi wanita yang rentan terkena infeksi saluran kencing, efek samping alat kontrasepsi, dan komplikasi saat kehamilan.

Gejala penyakit ginjal stadium awal pada wanita biasanya tidak disadari karena tidak merasakan keluhan yang berarti. 

Namun, kondisi ini sebaiknya tidak dibiarkan karena akan mengarah pada chronic kidney disease (CKD), seperti gagal ginjal, batu ginjal, kista ginjal, dan radang ginjal.

Untuk mencegah penyakit ini masuk pada tahap kronis, simak yuk gejala sakit ginjal pada wanita berikut.

1. Masalah saat menstruasi

gejala sakit ginjal pada wanita

Gejala sakit ginjal pada wanita bisa ditandai dengan adanya masalah menstruasi.

Seperti yang kita ketahui, ginjal berfungsi membersihkan darah dari racun, zat sisa, dan mengendalikan tekanan darah.

Jika terjadi masalah pada ginjal, kinerja organ tubuh lainnya pun akan ikut terganggu, termasuk organ reproduksi saat menstruasi terjadi.

Beberapa gejala sakit ginjal yang bisa Anda alami meliputi:

  • perdarahan yang berlebihan,
  • terlambat menstruasi,
  • durasi menstruasi lebih lama, dan
  • menopause dini.

2. Masalah kehamilan

Sakit ginjal mungkin tidak secara langsung mengganggu kesuburan wanita.

Akan tetapi, saat masalah pada ginjal ini mengganggu kesehatan reproduksi Anda dan menyebabkan masalah menstruasi, Anda juga berisiko sulit hamil.

Selain itu, wanita hamil dengan sakit ginjal berada pada peningkatan risiko tekanan darah tinggi (preeklamsia) dan kelahiran prematur.

Jika gejala sakit ginjal pada wanita ini terjadi selama kehamilan, Anda mungkin akan merasakan penurunan fungsi ginjal dan memerlukan prosedur dialisis (cuci darah).

3. Penyakit tulang

Salah satu fungsi utama ginjal adalah memproduksi senyawa vitamin D aktif yang penting untuk menjaga kekuatan tulang.

Saat fungsi ginjal terganggu, ini akan mengakibatkan gangguan produksi vitamin D dan meningkatkan risiko penyakit tulang seperti sakit pinggang, sakit gigi, bahkan osteodistrofi.

Jika sakit pinggang karena ginjal bermasalah terjadi selama kehamilan, Anda memerlukan suplemen kalsium dan vitamin D tambahan untuk mencegah osteoporosis dan pengeroposan tulang.

4. Mudah lelah dan sulit fokus

gejala sakit ginjal pada wanita

Penurunan fungsi ginjal yang cukup parah dapat menyebabkan penumpukan racun dan kotoran dalam darah.

Kondisi ini dapat membuat tubuh Anda jadi terasa mudah lelah, lemah, dan sulit untuk berkonsentrasi. 

Gejala sakit ginjal pada wanita ini juga dapat berlanjut pada komplikasi lain seperti anemia, yang dapat mengakibatkan kelelahan, terlihat pucat, dan lemas.

5. Mengalami masalah tidur

Gejala ginjal bermasalah pada wanita berikutnya ditandai dengan masalah tidur yang sering dianggap sepele.

Ketika ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, racun tetap berada di dalam darah dan tidak meninggalkan tubuh melalui urine.

Racun atau zat-zat berbahaya yang mengendap di tubuh ini dapat mengganggu fungsi organ tubuh lain dan berisiko menyebabkan masalah kesehatan serius lainnya.

Menurut situs National Library and Medicine, memiliki masalah kesehatan yang cukup serius dapat berkontribusi pada peningkatan masalah tidur seperti insomnia dan sleep apnea.

6. Kulit kering dan gatal

Ginjal bertanggung jawab mengeluarkan kelebihan cairan dari sel darah merah agar kulit tetap sehat.

Ginjal yang bermasalah dapat menghambat proses pembuangan zat beracun ini dari darah.

Zat beracun yang menumpuk di darah akan mengganggu produksi sel darah merah dan keseimbangan mineral yang dapat menyebabkan masalah kulit seperti kulit kering dan gatal.

7. Frekuensi buang air kecil meningkat

gejala sakit ginjal pada wanita

Frekuensi buang air kecil lebih sering daripada biasanya, terutama di malam hari, bisa menjadi gejala sakit ginjal pada wanita. 

Saat fungsi ginjal untuk menyaring urine rusak, ginjal Anda akan sulit mengendalikan jumlah air dan garam yang mengarah pada peningkatan frekuensi pipis.

Bila kondisi ini tak membaik, Anda mungkin akan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat adanya risiko infeksi saluran kemih dan gagal ginjal.

8. Urine berdarah

Ginjal yang sehat dapat menjaga sel-sel darah dalam tubuh saat menyaring limbah untuk membuat urin.

Akan tetapi ketika filter ginjal ini bermasalah, sel-sel darah ini bisa “bocor” ke dalam urine dan menyebabkan kencing berdarah

Selain menjadi gejala awal penyakit ginjal pada wanita, darah dalam urin bisa menjadi indikasi infeksi, batu ginjal, dan kista ginjal.

Rangkuman

Gejala sakit ginjal pada wanita tidak jauh berbeda dengan ciri-ciri penyakit ginjal pada umumnya.
Wanita hamil yang menderita sakit ginjal lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan dan penyakit ginjal kronis.

9. Urine berbusa

Busa berlebihan dalam urin menunjukkan adanya protein dalam urine. 

Busa ini mungkin terlihat seperti saat Anda mengocok telur, karena protein umum yang ditemukan dalam urine adalah protein yang sama yang ditemukan dalam telur.

Protein yang “bocor” ke urine ini menandakan bahwa ginjal tidak dapat menyaring zat gizi dari darah sebagaimana mestinya. 

10. Kaki bengkak

Letak ginjal pada wanita tidak berbeda dengan letak ginjal pada laki-laki, yaitu berada di kanan dan kiri tulang rusuk bagian belakang. 

Tak heran, masalah pada ginjal akan memengaruhi anggota tubuh lain di sekitarnya, yaitu kaki.

Penyebab kaki bengkak akibat sakit ginjal ini dikarenakan menurunnya kemampuan ginjal dalam menyaring dan membuang garam atau natrium berlebih dari tubuh lewat urine.

Natrium yang menumpuk ini dapat menahan cairan di dalam pembuluh darah, sehingga menyebabkan kadar albumin dalam darah menurun.

Kekurangan senyawa protein yang mengatur tekanan dalam pembuluh darah ini dapat mengakibatkan “kebocoran” ke jaringan tubuh lainnya.

Itulah gejala sakit ginjal pada wanita yang perlu diwaspadai. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ginjal untuk membantu Anda mendeteksi masalah ginjal sejak dini.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kidney Disease: What You Need to Know | Office on Women’s Health. (2022). Retrieved 28 July 2022, from https://www.womenshealth.gov/blog/spotlight-kidney-health

Women And Kidney Disease. (2018). Retrieved 28 July 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/news/articles/women-kidney-disease

Piccoli, G., Alrukhaimi, M., Liu, Z., Zakharova, E., & Levin, A. (2018). What we do and do not know about women and kidney diseases; questions unanswered and answers unquestioned: reflection on World Kidney Day and International Women’s Day. BMC Nephrology, 19(1). doi: 10.1186/s12882-018-0864-y

10 Signs You May Have Kidney Disease. (2020). Retrieved 28 July 2022, fromhttps://www.kidney.org/news/ekidney/august14/10_Signs_You_May_Have_Kidney_Disease

Chronic kidney disease – Symptoms . (2018). Retrieved 28 July 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/kidney-disease/symptoms/

Lindner, A., Novak, M., Bohra, M., & Mucsi, I. (2015). Insomnia in Patients With Chronic Kidney Disease. Seminars In Nephrology, 35(4), 359-372. doi: 10.1016/j.semnephrol.2015.06.007

Versi Terbaru

16/08/2022

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Penyakit Ginjal pada Anak

Gagal Ginjal Akut


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 16/08/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan