Sariawan atau stomatitis aftosa rekuren paling sering muncul di bagian mulut yang lunak, termasuk lidah. Apa saja penyebab sariawan yang muncul di lidah dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut untuk mencari tahu jawabannya.
Gejala sariawan di lidah
Sariawan biasanya berupa luka kecil dan dangkal yang berbentuk bulat atau oval. Bagian tengah luka cenderung berwarna keputihan atau kekuningan, sementara tepiannya berwarna kemerahan.
Berdasarkan tanda yang muncul, sariawan terbagi ke dalam tiga kategori berikut.
1. Sariawan minor
Sariawan yang ditandai dengan bentuk luka oval, dangkal, dan berdiameter kurang dari 1 cm. Warnanya kuning kelabu dengan tepi kemerahan yang mencolok.
Luka biasanya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pembentukan jaringan parut dalam waktu 10–14 hari.
2. Sariawan mayor
Sariawan mayor ditandai dengan adanya luka berbentuk oval dengan batas tidak jelas yang berdiameter lebih dari 1 cm, terutama pada langit-langit mulut yang keras atau tenggorokan.
Kemunculannya sering menimbulkan rasa sakit yang hebat. Luka bisa bertahan selama beberapa minggu sampai beberapa bulan dan dapat meninggalkan bekas berupa jaringan parut.
3. Herpetiformis
Sariawan herpetiformis adalah jenis sariawan kambuhan yang jarang terjadi. Gejalanya yaitu kemunculannya yang berkelompok, mulai dari 20 sampai 200 luka sekaligus.
Ukuran lukanya kecil, hanya berdiameter 1–3 mm dan berbentuk bulat. Biasanya luka muncul pada ujung permukaan lidah, bagian tepi lidah, dan bagian dalam bibir.
Sariawan herpetiformis akan bertahan dalam seminggu sampai sebulan. Sebelum luka benar-benar muncul, biasanya Anda akan mengalami sensasi panas atau kesemutan di lidah.
Penyebab sariawan di lidah
Penyebab pasti kemunculan sariawan belum diketahui. Namun, tanpa disadari, banyak kebiasaan sehari-hari yang bisa membuat sariawan timbul.
1. Lidah tergigit
Selain bikin nyeri tak karuan, lidah tergigit bisa menjadi penyebab sariawan di lidah. Untungnya, sariawan karena lidah tergigit biasanya dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari.
2. Menyikat gigi dan lidah terlalu keras
Menyikat gigi dan lidah terlalu keras malah bisa menyebabkan sariawan. Maka dari itu, ada baiknya Anda membersihkan mulut secara perlahan dan mencari tahu bagaimana cara sikat gigi yang benar.
3. Makanan pedas dan asam
Makanan yang terlalu pedas dan asam dapat mengiritasi lidah dan jaringan lunak di dalam mulut. Nah, hal inilah yang dapat memicu luka dan akhirnya menyebabkan sariawan.
3. Baru pasang behel
Gesekan antara kawat dengan sisi dalam pipi, gusi, atau bibir dapat menyebabkan luka. Biasanya efek samping ini terasa pada minggu awal-awal pemasangan behel atau setelah kawat gigi dikencangkan.
4. Alergi makanan
Alergi makanan tidak hanya membuat sekujur tubuh gatal-gatal. Kondisi ini juga bisa menimbulkan reaksi pada mulut, termasuk menjadi penyebab sariawan di lidah.
5. Mulut kering
Air liur berperan penting untuk menjaga kelembapan mulut. Bila mulut kering, kuman dan bakteri penyebab infeksi pada mulut akan tumbuh dan berkembang biak dengan pesat.
6. Kurang asupan vitamin B12 dan zinc
Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan anemia yang salah satu tandanya adalah sariawan di lidah. Sementara itu, kekurangan zinc dapat membuat sariawan sulit sembuh atau kambuh kembali.
7. Perubahan hormon
Peningkatan hormon progesteron membuat jaringan mulut menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan sekecil apa pun. Alhasil, Anda jadi lebih mudah mengalami sariawan.
Wanita lebih sering sariawan daripada pria
Faktanya, wanita lebih rentan mengalami sariawan ketimbang pria. Hal ini disebabkan karena pengaruh perubahan hormon ketika masa menstruasi, kehamilan, dan menopause.
Cara mengatasi sariawan di lidah
Sariawan biasanya bisa membaik sendiri dalam beberapa hari. Namun, ada banyak cara untuk meredakan nyeri sekaligus membuat sariawan di area mulut cepat sembuh.
Berikut beberapa di antaranya.
1. Kompres es batu
Kompres es batu merupakan cara efektif untuk meredakan sariawan di lidah. Suhu dinginnya dapat membantu meringankan nyeri dan mengurangi pembengkakan pada jaringan mulut yang luka.
Cukup siapkan beberapa bongkah es batu, lalu bungkus menggunakan kain atau waslap bersih. Setelahnya, tempelkan kompres es pada bagian lidah yang terluka selama beberapa menit.
Bila es batu tidak tersedia, Anda bisa mencoba cara lainnya, seperti berkumur menggunakan air dingin.
2. Berkumur pakai air garam
Sebelum pakai obat kimia, Anda bisa berkumur air garam untuk mengobati sariawan di lidah. Selain mudah, cara satu ini pun efektif meringankan peradangan dan rasa sakit pada lidah.
Larutkan sekitar 1/2 sendok teh garam dalam segelas air hangat. Kumurlah larutan garam ke kanan, kiri, dan seluruh penjuru rongga mulut. Setelah itu, buang air bekas kumurannya. Ingat! Jangan ditelan, ya.
3. Bijak pilih makanan
Sariawan bisa muncul karena Anda mengonsumsi makanan yang terlalu pedas atau asam. Oleh karena itu, Anda harus menghindari kedua jenis makanan ini untuk sementara waktu.
Pastikan makanan yang Anda makan sehari-hari mengandung gizi seimbang, seperti karbohidrat, protein, serat, lemak baik, vitamin, dan mineral.
Satu hal lain yang tak kalah penting, pastikan Anda mengunyah makanan pelan-pelan. Dengan begitu, Anda telah mencegah kemunculan sariawan akibat lidah yang tergigit.
4. Berkumur pakai obat kumur
Obat kumur yang mengandung chlorhexidine dapat membantu mengatasi sariawan di area mulut Anda.
Cairan hidrogen peroksida juga dapat digunakan sebagai obat kumur untuk membantu mempercepat penyembuhan sariawan, terutama bila luka sariawan muncul dalam jumlah yang banyak di tempat yang sulit terjangkau.
Kedua obat kumur ini biasanya dapat dibeli bebas di apotek tanpa resep dokter. Akan tetapi, pastikan Anda membaca aturan pakainya lebih dulu sebelum menggunakan obat tersebut.
5. Menggunakan obat sariawan
Obat-obatan untuk mengobati sariawan di lidah tersedia dalam banyak bentuk dengan berbagai macam kandungan, misalnya salep dan plester yang mengandung aloe vera.
Bila luka akibat sariawan menyebabkan rasa perih yang tak tertahankan, Anda bisa minum obat paracetamol atau ibuprofen. Keduanya efektif mengurangi rasa nyeri ringan hingga sedang.
Pilihan lainnya termasuk salep kortikosteroid atau obat antibiotik. Namun, ada baiknya obat-obatan ini digunakan sesuai dengan resep dokter.
6. Periksa ke dokter
Meski sariawan sendiri tidak berbahaya, luka pada mulut yang tak kunjung sembuh bisa menandakan kondisi medis yang lebih serius, seperti kanker mulut, herpes oral, atau infeksi virus.
Berbagai penyakit tersebut tidak boleh disepelekan dan harus diobati dengan cara yang tepat. Jangan menunggu sampai kondisi Anda parah.
Maka dari itu, bila Anda mengalami gejala sariawan yang tidak biasa, seperti nyeri hebat atau sering berdarah, segeralah periksa ke dokter.