backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan
Konten

3 Penyebab Lidah Sering Tergigit dan Cara Tepat Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

3 Penyebab Lidah Sering Tergigit dan Cara Tepat Mengatasinya

Pernahkah Anda merasa kesal pada diri sendiri karena tidak sengaja menggigit lidah? Tenang saja, Anda tidak sendiri. Pasalnya, cukup banyak orang yang mengeluhkan lidah tergigit tanpa disadari.

Namun, bagaimana kondisi tersebut bisa terjadi? Lalu, penanganan seperti apa yang sebaiknya dilakukan untuk meredakan rasa sakit? Simak uraian berikut untuk mengatasinya.

Mengapa lidah sering tergigit?

Kasus lidah tergigit terbilang sangat umum dan lebih sering terjadi secara tidak sengaja. Lidah Anda mungkin tergigit saat makan atau berbicara dengan cepat.

Kondisi ini juga mungkin terjadi ketika Anda terjatuh, terlibat dalam kecelakaan, atau bermain olahraga yang melibatkan kontak fisik. 

Selain itu, berikut adalah beberapa kondisi atau penyakit yang juga bisa membuat Anda tak sengaja menggigit lidah.

1. Bruxism

penyebab lidah tergigit

Kebiasaan menggertakkan gigi atau bruxism merupakan salah satu kondisi yang bisa menyebabkan lidah sering tergigit. Dikutip dari laman Bruxism Association, bruxism dialami oleh 8–10% populasi di dunia.

Bruxism biasanya terjadi saat Anda mengalami stres atau depresi. Gangguan ini juga berkaitan dengan masalah tidur, seperti terhentinya pernapasan saat tidur (sleep apnea).

2. Kejang epilepsi

Sering kambuhnya kejang tanpa penyebab merupakan ciri khas dari epilepsi. Ketika episode kejang epilepsi terjadi, seseorang akan kehilangan kendali tubuhnya.

Kondisi ini kerap menyebabkan pengidap epilepsi menggigit lidahnya secara tidak sadar. Lidah yang tertarik ke belakang bisa digigit pada bagian pangkal dan samping.

3. Gigi palsu yang kurang pas

Baru saja pasang gigi palsu? Apabila pemasangannya kurang pas, perawatan ini juga bisa membuat lidah mudah tergigit.

Jika tidak segera diperbaiki, kondisi ini bahkan bisa membuat lidah berdarah karena tergigit.

Tak hanya menimbulkan rasa sakit, lidah yang berdarh karena tergigit juga akan membuat Anda kesulitan berbicara, mengunyah, dan menelan makanan.

Cara mengobati lidah yang luka karena tergigit

Selain menimbulkan rasa sakit, gigitan pada lidah yang menimbulkan luka juga bisa meningkatkan risiko infeksi. Supaya hal ini tidak terjadi, lakukan langkah-langkah penanganan berikut.

  1. Berkumur dengan air putih untuk membilas sisa darah pada lidah.
  2. Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum mengobati luka pada lidah.
  3. Gunakan tangan yang bersih untuk menekan perlahan area lidah yang berdarah dengan kain atau tisu kering untuk menghentikan perdarahan.
  4. Jika masih berdarah, kompres dingin lidah dengan es batu kecil yang sudah dibalut kain tipis. 

Apabila luka pada lidah cukup parah, rasa sakit dan nyeri yang Anda rasakan bisa bertahan selama beberapa hari. Dalam kondisi seperti ini, periksalah ke dokter untuk meminta rekomendasi obat pereda nyeri.

Selain itu, lakukan berbagai tips berikut untuk mempercepat proses penyembuhan lidah Anda.

  • Makan makanan bertekstur lembut, seperti sup atau bubur.
  • Hindari makanan bertekstur keras dan tajam (seperti kacang atau keripik), pedas, atau terlalu asam untuk sementara. 
  • Minum obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
  • Tempelkan kompres dingin pada pipi selama lima menit dalam beberapa kali sehari.
  • Kumur dengan air garam untuk menjaga kebersihan mulut dan mengurangi rasa sakit.

Tips menghindari lidah tergigit

Sebagian besar penyebab lidah tergigit sebenarnya merupakan kebiasaan yang bisa dicegah. Supaya Anda tidak lagi kesakitan karenanya, cobalah menerapkan berbagai tips berikut.

  • Kurangi kebiasaan makan sambil berbicara.
  • Jangan makan terlalu cepat, usahakan untuk melakukannya secara perlahan.
  • Hindari makanan yang terlalu asam, pedas, panas, atau justru terlalu dingin yang bisa membuat lidah kelojotan.
  • Selalu gunakan pelindung mulut, pelindung kepala, atau perlengkapan olahraga lainnya yang sesuai untuk meminimalkan risiko cedera saat olahraga.

Dalam kasus tertentu, lidah tergigit disebabkan oleh kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur atau mengidap epilepsi. Untuk mengatasi kondisi ini, Anda perlu ke dokter terlebih dahulu demi mengatasi penyebab utamanya.

Umumnya, dokter akan memberikan pelindung mulut (mouth piece) bagi Anda yang mengidap sleep bruxism atau kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur.

Sementara itu, dokter bisa meresepkan obat epilepsi untuk mencegah kekambuhan yang menyebabkan lidah tergigit.

Kapan harus pergi ke dokter?

Rasa sakit karena lidah tergigit biasanya memang hanya sementara dan membaik dengan sendirinya. Namun, Anda sebaiknya segera periksa ke dokter jika mengalami berbagai kondisi berikut.

  • Terdapat luka menganga pada lidah atau bibir.
  • Rasa sakit hebat yang tidak membaik dalam dua jam setelah minum obat pereda nyeri.
  • Kesulitan menelan cairan atau air ludah.
  • Ketidakmampuan membuka atau menutup mulut.
  • Tanda-tanda infeksi, seperti demam dan keluar nanah.

Meski sering ditemukan, bukan berarti kebiasaan lidah tergigit bisa diabaikan. Jika Anda terus-menerus mengalaminya, periksalah ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

  • Lidah yang sering tergigit bisa disebabkan oleh bruxism, kejang atau epilepsi, serta pemasangan gigi palsu yang kurang pas.
  • Jika bagian yang tergigit sampai berdarah, cobalah menghentikanya dengan kompres dingin. Jika rasa nyeri tidak tertahan atau luka tidak membaik, segera kunjungi dokter.
  • Supaya tidak mudah tergigit, kurangi kebiasaan makan sambil bicara, makan terlalu cepat, serta gunakan pelindung mulut atau kepala saat olahraga.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan