backup og meta

Tips Mengatasi Flu dan Batuk Saat Hamil

Tips Mengatasi Flu dan Batuk Saat Hamil

Bagaimana jika Anda mengalami flu dan batuk saat hamil? Apakah hal tersebut berisiko pada janin?

Flu dan batuk mudah menyerang siapa saja, termasuk ibu yang sedang hamil. Terdapat lebih dari 200 virus yang tersebar di udara yang dapat menyebabkan tubuh mengalami flu. Saat Anda hamil, terjadi berbagai perubahan fungsi tubuh, termasuk sistem kekebalan. Perubahan ini memungkinkan Anda terkena flu dan batuk ketika hamil. Jika yang Anda alami adalah gejala flu dan batuk biasa, maka tidak akan menimbulkan dampak buruk bagi janin Anda. Namun, penting untuk melakukan pencegahan agar flu dan batuk tidak bertambah parah dan dapat memberikan dampak buruk pada janin.

Apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegah flu dan batuk ketika hamil?

Menurut Cleveland Clinic, terjadi penurunan kekebalan tubuh pada ibu hamil. Hal ini terjadi supaya sistem tubuh ibu tidak menolak janin yang sedang berkembang. Oleh karena itu, ibu hamil mudah terkena infeksi virus maupun bakteri, termasuk flu dan batuk. Pencegahan dapat dilakukan salah satunya dengan cara suntik vaksin flu untuk mengurangi risiko terkena virus flu. Diketahui bahwa pemberian vaksinasi flu pada ibu hamil dapat membantu melindungi ibu dan bayi hingga enam bulan setelah persalinan. Sehingga, penting untuk ibu hamil melakukan vaksinasi ketika hamil untuk mencegah infeksi akibat virus dan bakteri.

Selain itu, perilaku bersih yang diterapkan sehari-hari juga dapat mencegah Anda terkena flu, seperti sering mencuci tangan dengan sabun dan air, tidur cukup, mengonsumsi makanan yang sehat dan menghindari makanan atau minuman yang tidak terjaga kebersihannya, menghindari kontak atau dekat dengan keluarga/rekan yang sedang mengalami sakit.

Jika sudah terkena flu dan batuk, bagaimana mengatasinya?

1. Istirahat yang banyak

Istirahatkan tubuh Anda dengan melakukan tidur siang, tidur yang cukup ketika malam, dan jangan terlalu banyak melakukan aktivitas fisik yang berat. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mampu untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, dengan istirahat, Anda memberikan waktu kepada tubuh untuk menomarlkan keadaannya.

2. Mengonsumsi cairan yang banyak

Anda sebaiknya mencukupi kebutuhan cairan dalam sehari, dengan meminum air mineral, jus buah, atau minuman yang menyehatkan lainnya. Usahakan minuman yang alami, bukan kemasan.

3. Makan dengan baik

Maksud dari makan dengan baik adalah penuhilah kebutuhan Anda dalam satu hari. Jika gejala flu dan batuk yang Anda alami membuat Anda tidak ingin makan, maka Anda dapat makan dengan porsi yang sedikit namun sering. Makanlah makanan yang sehat dan memenuhi prinsip gizi seimbang, serta terjamin kebersihannya.

4. Melakukan olahraga secara rutin

Hamil bukan berarti membuat Anda tidak bisa melakukan olahraga secara rutin. Olahraga tetap bisa dijalani oleh ibu hamil, olahraga yang dapat dilakukan adalah yoga, berenang, dan berjalan-jalan santai. Selain baik untuk menjaga berat badan yang mungkin saja terus berubah-ubah ketika hamil, olahraga juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah tubuh mengalami infeksi.

5. Menghindari stress

Telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa stress berhubungan dengan penurunan kondisi tubuh dan sistem kekebalan. Oleh karena itu, untuk menghindari semakin menurunnya sistem kekebalan tubuh pada ibu hamil, maka sebaiknya Anda melakukan berbagai hal yang dapat membuat tubuh dan pikiran tenang serta rileks.

6. Meredakan gejala flu dan batuk

Gejala flu yang biasa ditemukan adalah hidung mampet dan tenggorokan terasa tidak enak. Jika Anda mengalami hidung yang mampet, maka Anda dapat meletakkan alat pelembap udara (humidifier) di sekitar Anda, menggunakan nasal breathing strip yaitu alat bantu pernapasan yang berbentuk strip untuk memudahkan Anda bernapas, dan meninggikan bantal ketika tidur. Sedangkan untuk meredakan tenggorokkan, Anda dapat mengonsumsi makanan atau minuman yang hangat, seperti makan sup atau minum teh hangat. Hal ini dapat merangsang produksi lendir dan air liur, sehingga dapat melegakan tenggorokan dan hidung yang tersumbat. Atau Anda bisa menambahkan lemon atau madu pada teh hangat, yang mampu menghilangkan rasa tidak enak pada tenggorokan dan membuat tidur lebih nyenyak.

Apakah boleh minum obat flu saat hamil?

Menurut University of Michigan Health System, sebaiknya Anda menghindari mengonsumsi berbagai obat-obatan di 12 minggu pertama kehamilan, karena saat itu sedang terjadi proses pembentukan organ-organ vital pada janin. Banyak dokter yang menyarankan lebih baik mengonsumsi obat-obatan setelah kehamilan berusia 28 minggu. Namun, hal ini harus didiskusikan lebih lanjut kepada dokter ahli.

Selain itu, sebaiknya Anda menghindari obat-obatan yang memiliki fungsi sekaligus dan dapat mengobati berbagai gejala, seperti ibuprofen, codeine, bactrim, naproxen, dan aspirin. Obat-obatan tersebut biasanya mudah ditemukan di warung atau di sekitar Anda, oleh karena itu jika gejala yang dialami semakin parah, lebih baik untuk memeriksakan diri ke dokter agar tehindar dari komplikasi lain.

BACA JUGA

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Treating a Cold or Flu When Pregnant. Retrieved from http://www.healthline.com/health/cold-flu/treating-during-pregnancy#Overview1 Accessed September 14, 2016

Colds & Pregnancy. Retrieved from http://my.clevelandclinic.org/health/diseases_conditions/hic_am_i_pregnant/hic_coping_with_the_physical_changes_and_discomforts_of_pregnancy/hic_colds_and_pregnancy Accessed September 14, 2016

Cough And Cold During Pregnancy. Retrieved from http://americanpregnancy.org/pregnancy-complications/cough-cold-during-pregnancy/ Accessed September 14, 2016

Exercise in pregnancy. Retrieved from http://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/pages/pregnancy-exercise.aspx Accessed September 14, 2016

Colds and Flu During Pregnancy. Retrieved from http://www.med.umich.edu/1libr/wha/umpgprob05.htm Accessed September 14, 2016

Versi Terbaru

29/06/2021

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Maria Amanda


Artikel Terkait

7 Masalah yang Sering Dialami Ibu Hamil Muda

Apa Bedanya Darah Tanda Hamil dan Menstruasi?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 29/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan