backup og meta

Kenapa Anda atau Pasangan Kerap Menutup Mata Saat Berciuman?

Kenapa Anda atau Pasangan Kerap Menutup Mata Saat Berciuman?

Biasanya orang akan menutup mata saat berciuman, padahal sepasang kekasih tak menutup mata saat bercakap-cakap atau bergandengan tangan. Lalu mengapa orang cenderung menutup mata saat berciuman? Ternyata hal ini sangat berkaitan dengan sistem biologis pada tubuh manusia. Untuk mencari tahu lebih lanjut, simak terus informasi berikut ini.

Asal-usul ciuman

Alasan mengapa Anda atau pasangan tak sengaja menutup mata saat berciuman dapat ditelusuri dari asal-usul bahasa cinta yang satu ini.

Ciuman adalah wujud kedekatan dan kemesraan yang sudah dikenal manusia bahkan sejak zaman prasejarah. Baik terhadap keluarga, sahabat, maupun pasangan, ciuman telah menjadi sebuah simbol kasih sayang. 

Khususnya bagi para pasangan kekasih atau suami istri, ciuman di bibir memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar saling bersentuhan mulut.

Tahukah Anda pemahaman ciuman sebagai bentuk cinta dan kepercayaan sudah tertanam dalam diri manusia sejak lahir? 

Ketika masih bayi, Anda belajar berinteraksi dan membangun relasi dengan orang lain untuk pertama kalinya lewat bibir, yaitu dengan menyusui pada ibu.

Pengalaman inilah yang kemudian membentuk persepsi bayi tentang cinta dan rasa aman. Saraf otak bayi akan menerjemahkan kegiatan-kegiatan yang melibatkan mulut dan bibir sebagai emosi yang positif.

Ketika bertumbuh dewasa, Anda pun akan tetap memaknai rangsangan atau sentuhan pada bibir, termasuk berciuman, dengan penuh kasih dan rasa aman.

Bibir juga merupakan salah satu bagian tubuh yang paling peka terhadap rangsangan seksual. Pada bibir Anda, terdapat banyak sekali saraf-saraf yang sensitif akan sentuhan sekecil apa pun.

Sentuhan atau tekanan ini akan mengirimkan sinyal pada bagian otak yang bertugas untuk memproses informasi dan sistem sensorik. Hal ini sangat berhubungan dengan alasan kenapa kita memiliki kecenderungan untuk menutup mata saat berciuman.

Bagian otak yang menerima sinyal dari ciuman akan memproduksi hormon dan zat-zat seperti dopamin, oksitosin, dan serotonin yang mampu membuat Anda merasa senang dan nyaman. Reaksi ini juga merupakan salah satu manfaat kesehatan dari ciuman.

Alasan mengapa menutup mata saat berciuman

Menutup mata saat berciuman

Untuk mencari tahu mengapa orang cenderung menutup mata saat berciuman, para pakar psikologi di Royal Holloway, University of London (RHU) mencoba melakukan sebuah eksperimen.

Lewat eksperimen ini, peneliti mempelajari bagaimana para peserta eksperimen menanggapi rangsangan yang diberikan lewat sentuhan sambil mengerjakan permainan mencari kata.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rangsangan yang diberikan tidak disadari atau dirasakan secara maksimal oleh para peserta eksperimen.

Sementara ketika peserta tidak diminta untuk mengerjakan tugas apa pun yang melibatkan penglihatan, mereka akan lebih peka terhadap sentuhan yang diberikan.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology: Human Perception and Performance ini lebih jauh menyimpulkan bahwa manusia akan jadi lebih peka terhadap sensasi sentuhan yang terjadi saat berciuman jika tidak ada gangguan visual.

Ketika mata Anda terbuka, otak akan jadi sibuk memproses berbagai jenis informasi yang diterima oleh indra penglihatan. Akibatnya, otak pun sulit berkonsentrasi pada rangsangan yang diterima oleh bibir Anda.

Inilah mengapa kebanyakan orang cenderung menutup mata saat berciuman. Menutup mata bisa membantu Anda merasakan sensasi ciuman secara lebih intens.

Menurut dr. Sandra Murphy dan dr. Polly Dalton yang melaksanakan penelitian ini, manusia memiliki dorongan alamiah untuk memejamkan mata agar bisa meningkatkan fokus pada salah satu indra saja.

Hal ini juga menjawab misteri mengapa orang menutup mata ketika mendengarkan musik, yaitu agar otak bisa berkonsentrasi pada indra pendengar.

Orang juga cenderung menutup mata ketika menikmati makanan lezat supaya indra perasanya bisa bekerja lebih baik lagi dalam mengenal rasa dan tekstur makanan.

Mirip dengan ciuman, orang-orang pun biasanya memejamkan mata ketika berhubungan seks agar otak bisa merasakan sensasi sentuhan fisik yang lebih kuat.

Apakah berciuman dengan mata terbuka wajar?

tips seks

Jangan takut apabila pasangan Anda biasanya tidak menutup mata saat berciuman. Beberapa orang, khususnya laki-laki, memang memiliki kecenderungan untuk berciuman dengan mata terbuka. Hal ini bisa dipicu oleh beberapa sebab.

Alasan pertama adalah pasangan Anda ingin merekam momen ciuman yang romantis dalam memorinya sebaik mungkin.

Memori yang ingin ia ciptakan tak hanya terbatas pada indra peraba saja, tetapi juga indra penglihatan, penciuman, atau pendengaran. Ia akan mengingat baik-baik suasana, aroma tubuh, serta ekspresi wajah Anda ketika berciuman.

Pada kasus lain, pasangan Anda terlalu sibuk mengendalikan gerakan bibir, lidah, dan mulutnya. Hal ini menyebabkan otak pun kesulitan mengirimkan perintah bagi kelopak mata untuk tetap terpejam.

Biasanya hal ini terjadi saat Anda dan pasangan sedang berciuman dengan penuh hasrat. Jadi, bukan berarti pasangan Anda sengaja “mengintip” ketika berciuman.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Wlodarski, R., & Dunbar, R. (2013). Examining the Possible Functions of Kissing in Romantic Relationships. Archives Of Sexual Behavior, 42(8), 1415-1423. doi: 10.1007/s10508-013-0190-1

Alpert, J. (2013). Philematology: The Science of Kissing. A Message for the Marital Month of June. The American Journal Of Medicine, 126(6), 466. doi: 10.1016/j.amjmed.2012.12.022

Scheele, D., Wille, A., Kendrick, K., Stoffel-Wagner, B., Becker, B., & Gunturkun, O. et al. (2013). Oxytocin enhances brain reward system responses in men viewing the face of their female partner. Proceedings Of The National Academy Of Sciences, 110(50), 20308-20313. doi: 10.1073/pnas.1314190110

Jankowiak, W., Volsche, S., & Garcia, J. (2015). Is the Romantic-Sexual Kiss a Near Human Universal?. American Anthropologist, 117(3), 535-539. doi: 10.1111/aman.12286

Department of Health, State Government of Victoria, Australia. (2021). Kissing and your health – Better Health Channel. Retrieved 30 June 2021, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/kissing-and-your-health

 

Versi Terbaru

30/06/2021

Ditulis oleh Irene Anindyaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Hati-Hati! Ini 10 Jenis Penyakit yang Bisa Ditularkan Lewat Ciuman Bibir

Apakah Ciuman Bisa Bikin Hamil? Ini Jawaban Pastinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 30/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan