Bisakah seseorang terkena dua penyakit kelamin sekaligus? Jawabannya, bisa. Meski terkesan mustahil, nyatanya seseorang memang bisa terkena dua penyakit kelamin sekaligus. Ketika Anda berhubungan seks dengan orang yang samapun, kedua penyakit tersebut bisa muncul beriringan.
Siapa yang berisiko terkena dua penyakit kelamin sekaligus?
Jika Anda secara seksual memang aktif dan tidak menetap pada satu pasangan saja, risiko terkena dua penyakit kelamin sekaligus mungkin saja terjadi. Pasangan yang tidak sering memeriksa kesehatan kelamin secara teratur, berisiko tinggi untuk tertular. Ingat, penyakit kelamin atau penyakit menular seksual umumnya akan muncul tanpa ada sadari. Virus yang ada di kelamin Anda bisa bertahan lama hingga ditulari virus baru. Maka tak jarang seseorang bisa terserang lebih dari 2 penyakit kelamin dalam satu masa.
Sebagai contoh, katakanlah Anda berhubungan seks tanpa kondom dengan orang yang memiliki dua penyakit kelamin sekaligus, HIV dan gonore. Berikut kemungkinan yang bisa terjadi:
- Anda dapat terinfeksi atau tertular HIV dan gonore sekaligus.
- Anda dapat terinfeksi hanya HIV, tapi tidak terinfeksi gonore
- Anda dapat hanya terinfeksi gonore dan tidak tekena HIV
- Atau Anda bisa juga tidak terinfeksi keduanya
Beberapa contoh penyakit kelamin yang bisa menginfeksi dua sekaligus
1. Klamidia dan gonore
Penyakit kelamin yang bisa menyerang sekaligus adalah klamidia dan gonorea. Kedua penyakit ini paling umum dan bisa menyerang pada kelamin sekaligus. Ditemukan dari data yang dirilis oleh Virginia Departement of Health, antara 40 sampai 50 persen orang dewasa muda yang terinfeksi gonore juga terinfeksi oleh klamidia.
Selain itu, perempuan lebih banyak yang menderita dua penyakit kelamin sekaligus. Kedua penyakit ini disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis dan neisseria gonorrhoeae. Biasanya, kedua penyakit bisa diobati dengan antibiotik saja, jika telah dideteksi sejak dini.
2. HIV dan sipilis
Anda bisa terkena dua penyakit kelamin sekaligus, HIV dan sipilis contohnya. Menurut laporan dari Virginia Department of Health, sepertiga kasus orang yang menderita HIV, nyatanya juga terkena sipilis juga. Tingkat infeksi sipilis dalam komunitas penderita HIV rata-rata berpotensi 118 kali lebih tinggi daripada yang tidak terkena. Diperkirakan, hal ini terjadi akibat seks anal yang menyebabkan penyakit menular seksual menyerang jaringan imun tubuh lewat cairan seksual yang keluar langsung di dalam tubuh.
3. HIV dan hepatitis C
WHO menyatakan bahwa 170 juta orang telah didiagnosis terkena hepatitis C di abad ke 19 yang lalu, dan menjadikannya sebagai epidemi pada skala yang lebih besar daripada HIV. Selain itu, hepatitis C adalah infeksi yang tidak dapat disembuhkan. Penyakit ini memiliki banyak efek samping yang membahayakan jiwa, seperti gagal hati, sirosis, dan kanker. Hepatitis juga akan membuat sistem kekebalan tubuh susah melawan virus dan infeksi, sehingga Anda akan lebih mudah terinfeksi HIV.
[embed-health-tool-ovulation]