Mencegah kehamilan dapat Anda lakukan dengan suntik KB. Cara ini sering kali dipilih karena prosesnya yang mudah dan bisa bertahan dalam 1 – 3 bulan. Namun, bolehkah Anda mendapatkan suntik KB saat haid?
Bolehkah suntik KB saat haid?
Anda boleh mendapatkan suntik KB kapan saja, termasuk saat sedang menstruasi. Bahkan, ini menjadi waktu yang paling tepat.
Mengutip situs National Health Service, penyuntikan pada hari pertama haid membuat KB cukup efektif dalam mencegah kehamilan karena di waktu tersebut Anda sedang tidak hamil.
Suntik KB berarti memasukkan hormon progestogen (progestin) ke dalam aliran darah. Cara kerja hormon ini adalah mencegah pelepasan sel telur setiap bulannya.
Selain itu, KB suntik dapat mengentalkan lendir serviks sehingga menyulitkan sperma untuk bergerak melalui leher rahim. Efek ini dapat menyulitkan terjadinya pembuahan antara sperma dan sel telur.
Sebaliknya, jika diberikan di luar masa haid, Anda perlu menunggu 7 – 10 hari lebih dahulu untuk bisa melakukan hubungan seks tanpa kondom. Itu artinya, Anda tidak terlindungi sepenuhnya dari kehamilan setelah penyuntikan di luar masa haid.
Selain saat haid, suntik KB setelah melahirkan bisa Anda lakukan jika tidak menyusui bayi. Jika menyusui, Anda perlu menunggu sekitar 6 minggu dan menggunakan kondom selama 7 hari.
Suntik KB juga bisa dilakukan setelah Anda mengalami keguguran. Lebih dari 5 hari penyuntikkan dilakukan, Anda dan pasangan perlu memakai kondom selama 7 hari untuk mencegah kehamilan.
Adakah efek samping suntik KB saat menstruasi?
Perlu Anda pahami bahwa pada dasarnya suntik KB 1 bulan atau 3 bulan bisa menimbulkan efek samping, terlepas penyuntikkan dilakukan saat haid maupun tidak.
Anda mungkin merasakan nyeri di area suntik. Untungnya, kondisi ini tidak mengganggu aktivitas dan akan membaik dengan sendirinya.
Selain itu, penggunaan KB suntik bisa menimbulkan efek samping sebagai berikut.
1. Gangguan menstruasi
Dalam satu tahun pertama penggunaan suntik KB, siklus haid Anda bisa tidak teratur. Selain memengaruhi siklus menstruasi, KB suntik bisa membuat periode haid jadi lebih pendek, lebih panjang, atau berhenti sama sekali.
Kondisi ini dapat membaik setelah satu tahun. Akan tetapi, ada juga beberapa wanita yang masih mengalaminya selama suntik KB masih dilakukan. Diperlukan sekitar 8 – 12 bulan agar progestogen yang disuntikkan keluar dari tubuh.
Oleh karena itu, Anda mungkin perlu menunggu lebih lama hingga siklus haid kembali normal dan mencoba untuk hamil.
2. Penipisan tulang pada orang yang berisiko
Penggunaan suntik KB saat haid atau di luar haid dapat memengaruhi kadar estrogen alami. Kondisi ini dapat menyebabkan penipisan tulang.
Namun, efek samping ini tidak menjadi masalah bagi kebanyakan wanita. Alasannya, tulang secara otomatis akan memperbarui sel-selnya ketika penggunaan kontrasepsi suntik KB dihentikan.
Penipisan tulang mungkin menjadi masalah bagi wanita yang sudah mempunyai berisiko osteoporosis, misalnya karena memiliki kadar estrogen yang rendah atau riwayat keluarga dengan osteoporosis.
3. Efek samping lainnya
Selain kondisi di atas, suntik KB saat haid atau pun pada waktu lainnya juga bisa menimbulkan efek samping berikut.
- Sakit kepala.
- Berat badan naik.
- Kulit berjerawat.
- Nyeri payudara.
- Perubahan suasana hati.
- Penurunan libido.
Jika Anda masih ragu untuk melakukan suntik KB saat haid, konsultasikan ke dokter lebih lanjut. Efek samping KB biasanya masih bisa ditoleransi oleh kebanyakan wanita. Namun, setiap wanita dapat mengalami efek samping yang berbeda-beda.
Anda perlu memberi dokter jika mengalami efek samping yang mengganggu, misalnya perdarahan berat saat menstruasi. Dokter mungkin akan merekomendasikan jenis kontrasepsi lain yang lebih aman untuk Anda.
[embed-health-tool-ovulation]