Di antaranya dermatitis kontak, reaksi alergi, peradangan dan infeksi pada vagina, infeksi saluran kemih, serta iritasi pada rektum.
Infeksi dan iritasi akibat efek samping spermisida harus segera ditangani secara medis.
Pasalnya, kedua kondisi ini akan mempermudah masuknya bakteri dan virus sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual.
Jika Anda atau pasangan merasakan gejala tertentu setelah berhubungan intim dengan menggunakan spermisida, hentikan penggunaan produk tersebut.
Gantilah dengan merek lain atau metode kontrasepsi lain yang minim efek samping.
Apakah spermisida ampuh mencegah kehamilan?

Tingkat efektivitas spermisida dapat berubah, tergantung cara Anda menggunakannya dan apakah Anda menggunakan metode kontrasepsi tambahan.
Menggunakan spermisida tanpa metode lain biasanya memiliki keberhasilan mencegah kehamilan sebesar 70-80 persen.
Tak bisa dipungkiri, spermisida masih memiliki banyak kekurangan dibandingkan metode kontrasepsi lain.
Selain berisiko menimbulkan efek samping pada organ intim, efektivitas spermisida masih kalah dibandingkan kondom atau sistem kalender.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar