Tidak hanya wanita, pria juga disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV. Vaksinasi dapat mencegah terjadinya infeksi Human papillomavirus (HPV) pada pria. Namun, dosis pemberian vaksin pada pria sedikit berbeda dengan wanita. Ketahui selengkapnya dalam penjelasan berikut.
Perlukah vaksin HPV untuk pria?
Vaksin HPV dirancang untuk mencegah penyakit menular seksual (PMS) dan kanker yang bisa disebabkan oleh infeksi HPV.
Anda bisa terinfeksi HPV dengan melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral dengan seseorang yang terinfeksi atau menjadi carrier (pembawa) human papillomavirus (HPV).
Jika Anda aktif secara seksual, Anda bisa terinfeksi HPV meskipun Anda melakukan hubungan seks hanya dengan satu orang.
Vaksin ini awalnya ditujukan untuk mencegah kanker serviks. Vaksinasi HPV bekerja dengan mengurangi risiko kanker serviks dan pertumbuhan prakanker pada wanita.
Pria memang tidak dapat mengembangkan kanker serviks. Namun, sebuah penelitian di dalam Casopis lekaru ceskych (2016) menjelaskan vaksin HPV bermanfaat untuk mencegah kanker orofaring, kutil kelamin, kanker penis, kanker dubur pada pria, dan penyebaran HPV ke pasangan wanita.
Dengan begitu, vaksinasi HPV untuk pria juga bisa menurunkan risiko kanker serviks pada wanita.
Kapan perlu vaksin HPV?
Vaksin HPV untuk pria disarankan diberikan sejak dini. Idealnya, Anda perlu mendapatkan vaksinasi ini sebelum mulai berhubungan seks.
Manfaat vaksin HPV untuk pria
Selain untuk mencegah terjadinya penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi HPV seperti penjelasan sebelumnya. Ada sejumlah manfaat lain dari vaksinasi HPV untuk pria.
1. Mencegah tambahan infeksi HPV
Jika Anda tengah terinfeksi HPV saat ini, vaksin ini tidak akan menghilangkan infeksi virus tersebut. Namun, vaksin ini dapat mencegah Anda terkena jenis HPV lainnya.
Pengobatan untuk penyakit yang disebabkan oleh HPV didasarkan pada gejala atau penyakit yang disebabkannya, seperti kutil kelamin atau kanker kelamin.
Inilah sebabnya mengapa pria harus menjalani skrining penyakit menular seksual secara teratur.
2. Mencegah HPV dalam jangka panjang
Vaksin ini bisa menawarkan perlindungan jangka panjang dari HPV. National Health Services menjelaskan bahwa vaksin ini melindungi terhadap infeksi HPV setidaknya selama 10 tahun.
Namun, vaksin HPV tidak melindungi semua jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker.
Penting bagi semua wanita dan laki-laki yang menerima vaksin HPV untuk juga melakukan skrining penyakit menular seksual secara teratur setelah mencapai usia 25 tahun.
Syarat dan ketentuan vaksinasi HPV
Berikut adalah kelompok orang yang direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin HPV.
- Semua praremaja (termasuk anak laki-laki dan perempuan) pada usia 11 atau 12 tahun (atau dapat dimulai pada usia 9 tahun).
- Semua orang yang melewati usia 26 tahun jika belum divaksinasi.
Vaksinasi sebenarnya tidak dianjurkan untuk semua orang yang berusia lebih dari 26 tahun. Namun, orang dewasa berusia 27 – 45 tahun yang belum divaksinasi dapat menjalani vaksinasi HPV.
Jika Anda pria dengan usia di luar rentang umur yang dianjurkan untuk vaksinasi HPV, berkonsultasilah dulu dengan dokter mengenai manfaat vaksin.
Pada usia berapa pun dan memiliki pasangan seks lebih dari satu tetap berisiko untuk terinfeksi HPV.
Vaksin HPV tidak dianjurkan untuk pria mengalami penyakit kronis. Beritahu dokter jika Anda memiliki alergi parah, termasuk alergi terhadap ragi atau lateks.
Ini termasuk jika Anda pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap kandungan apa pun dari vaksin. Artinya, Anda tidak boleh mendapatkan vaksin tersebut.
Jenis dan dosis vaksin HPV
Berdasarkan penjelasan CDC, terdapat tiga vaksin HPV yang berguna mencegah beragam varian HPV.
- HPV 9-valent (Gardasil 9, 9vHPV), melindungi terhadap HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58.
- Quadrivalent HPV (Gardasil, 4vHPV), melindungi terhadap HPV tipe 16 dan 18.
- HPV bivalen (Cervarix, 2vHPV), melindungi terhadap HPV tipe 16 dan 18.
Ketiga vaksin HPV melindungi terhadap HPV tipe 16 dan 18 yang menyebabkan sebagian besar kanker.
Pemberian vaksinasi HPV untuk pria disesuaikan dengan umur. Berikut ini panduan pemberian vaksin HPV untuk pria.
- Anak laki-laki usia 9 – 14 tahun: 2 dosis, dosis kedua harus diberikan 6 – 12 bulan setelah dosis pertama.
- Laki-laki usia 15 – 26 tahun: 3 dosis, dosis kedua harus diberikan 1 – 2 bulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga harus diberikan 6 bulan setelah dosis pertama.
Sebagian orang dewasa yang berusia 27 – 45 tahun boleh menjalani vaksinasi 3 dosis setelah berkonsultasi dengan dokter..
Efek samping vaksin HPV untuk pria
Dalam uji klinis dan penggunaan di dunia nyata, vaksin HPV terbukti sangat aman diberikan.
Dari tahun 2006 hingga 2014, ada sekitar 25.000 laporan tentang efek samping vaksin HPV. Lebih dari 90% dari jumlah kasus tersebut diklasifikasikan sebagai efek samping tidak serius.
Efek samping yang paling umum dari vaksin HPV di antaranya:
- demam ringan,
- gatal-gatal di tempat suntikan,
- demam sedang,
- mual,
- pingsan,
- sakit kepala, dan
- sakit lengan.
Efek samping yang parah, atau efek samping yang jarang dilaporkan di antaranya:
- pembekuan darah,
- kejang,
- sindrom Guillain-Barre (penyakit autoimun),
- polineuropati demielinisasi inflamasi kronis (peradangan saraf),
- ensefalomielitis mialgik (sindrom kelelahan kronis), dan
- kematian.
Apabila umur Anda telah melewati masa yang disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV untuk pria, sebaiknya konsultasikan ke dokter, terutama jika Anda aktif berhubungan seks.
[embed-health-tool-ovulation]