backup og meta

Virus HPV pada Pria, Kenali Gejala hingga Pencegahan

Virus HPV pada Pria, Kenali Gejala hingga Pencegahan
Virus HPV pada Pria, Kenali Gejala hingga Pencegahan

Virus HPV ternyata tak hanya bisa menginfeksi wanita, tetapi juga pria. HPV pada pria bahkan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan hingga kanker penis yang mengancam nyawa. Supaya bisa lebih waspada, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya!

Apa itu virus HPV pada pria?

Sebelum membahas lebih jauh tentang virus HPV pada pria, Anda perlu memahami terlebih dahulu tentang virus HPV itu sendiri.

HPV (human papillomavirus) adalah adalah virus yang dapat menginfeksi kulit dan membran mukosa, seperti area genital, mulut, dan tenggorokan.

Virus ini umumnya menyebar melalui kontak seksual, baik melalui seks vaginal, anal, oral, atau melalui sentuhan kulit ke kulit selama aktivitas seksual.

HPV terdiri dari berbagai jenis, beberapa di antaranya dapat menyebabkan kutil kelamin, sementara yang lain berisiko memicu kanker, seperti kanker serviks, anus, penis, dan tenggorokan.

Meskipun HPV sering dikaitkan dengan wanita, pria juga dapat terinfeksi dan mengalami komplikasi serius akibat virus ini.

HPV pada pria bisa ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang sudah terinfeksi HPV sebelumnya.

Bahkan, virus dapat ditularkan meskipun orang yang terinfeksi tidak menunjukkan tanda dan gejala HPV apa pun.

Meski begitu, menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, terinfeksi HPV tidak sama dengan tertular HIV atau HSV (herpes).

Gejala HPV pada pria

Kebanyakan kasus virus HPV pada pria tidak menimbulkan gejala apa pun dan infeksi hilang dengan sendirinya.

Namun, gejala HPV mungkin baru mulai muncul berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah terinfeksi.

Hal ini membuat Anda sulit mengetahui secara pasti kapan awal mula terinfeksi.

Dikutip dari Mayo Clinic, jenis HPV tertentu, atau dikenal sebagai jenis berisiko, tinggi dapat menyebabkan infeksi terus-menerus.

Infeksi ini adalah virus HPV yang secara bertahap dapat berubah jadi kanker, termasuk pada pria. Pada pria, virus HPV dapat menyebabkan jenis-jenis kanker di bawah ini:

  • penis,
  • anus, dan
  • bagian belakang mulut dan bagian atas tenggorokan (orofaring).

Sementara itu, jenis HPV lainnya dapat menyebabkan kutil kelamin. Akan tetapi, HPV yang menyebabkan kutil kelamin tidak dapat mengakibatkan kanker.

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala, seperti kutil atau pertumbuhan tidak biasa, benjolan, atau luka pada penis, skrotum, anus, mulut, atau tenggorokan Anda.

Pemeriksaan HPV pada pria

kesehatan pria virus hpv pada pria

Sampai saat ini belum ada pemeriksaan skrining HPV selain untuk kanker serviks pada perempuan.

Oleh sebab itu, kebanyakan kasus HPV pada laki-laki baru diketahui saat sudah mencapai kondisi serius sehingga sulit untuk ditangani.

Meskipun begitu, beberapa penyedia layanan kesehatan mungkin menawarkan tes Pap dubur kepada laki-laki yang mungkin berisiko tinggi terkena kanker dubur atau anus.

Bagaimana cara mengobati HPV pada pria?

American Sexual Health Association menyebutkan bahwa tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi virus HPV itu sendiri.

Namun, perawatan yang tersedia untuk mengatasi penyakit akibat virus ini mirip dengan pengobatan kutil kelamin ataupun kanker.

Jika Anda mengalami kutil kelamin akibat HPV, Anda disarankan menghindari hubungan seksual untuk sementara waktu hingga sembuh.

Meskipun begitu, setelah kutil hilang, tidak diketahui berapa lama seseorang masih berisiko menularkan virus HPV.

Cara mencegah virus HPV pada pria

Cara yang paling efektif untuk mencegah virus HPV adalah dengan pemberian vaksin HPV pada pria.

Vaksin ini membentuk kekebalan tubuh sehingga sifatnya adalah mencegah infeksi, bukan menyembuhkan.

Terdapat 2 jenis vaksin HPV yang digunakan di Indonesia.

  • Bivalen (dua jenis virus HPV), untuk mencegah kanker serviks.
  • Tetravalen (empat jenis virus HPV), untuk mencegah kanker serviks dan kutil kelamin kutil kelamin.

Vaksin HPV lebih efektif jika diberikan pada usia muda, yaitu sebelum seseorang aktif secara seksual (sebelum menikah).

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menyarankan orangtua untuk memberikan vaksin HPV pada anak laki-laki pada usia 10 – 12 tahun.

Selain itu, PERDOSKI menyarankan vaksin untuk mencegah virus pada pria dengan kondisi berikut ini.

  • Pria dengan risiko tinggi terinfeksi HPV (homoseksual atau yang suka berganti pasangan seksual baik laki-laki maupun perempuan).
  • Pria yang mengidap HIV atau sistem kekebalan tubuh lemah sampai usia 26 tahun.

Sejak vaksin HPV mendapat izin edar pertama kali pada tahun 2006, vaksin ini dinilai sangat aman, efektif, dan sangat minim efek samping yang serius baik untuk perempuan atau laki-laki.

Efek samping yang umum biasanya berupa rasa sakit dan kemerahan pada bekas suntikan.

Beberapa studi juga sudah menunjukkan vaksin ini terbukti dapat melindungi laki-laki dari kutil kelamin dan kanker anus.

Pencegahan selain vaksin

Cara pencegahan virus HPV pada pria selain dengan vaksin adalah dengan memakai kondom saat berhubungan seksual.

Namun, perlu diingat, cara ini tidak dapat menjamin Anda bebas dari virus 100 persen. Pasalnya, HPV masih mungkin menginfeksi area yang tidak terlindung oleh kondom.

Penularan juga dapat terjadi melalui kontak antar kulit yang terinfeksi, misalnya saat melakukan seks oral atau anal.

Jadi, penyebaran virus HPV belum tentu lewat alat kelamin saja.

Selain itu, Anda dapat mengurangi risiko terkena virus HPV dengan cara sirkumsisi atau sunat dan melakukan hubungan seksual hanya dengan satu pasangan.

Jangan ragu untuk melakukan konsultasi kapan pun Anda merasa khawatir dengan kondisi kesehatan Anda.

Deteksi dini suatu penyakit dapat memudahkan Anda mendapatkan perawatan yang tepat dari dokter.

Rangkuman

  • Virus HPV dapat menyerang pria dan menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti kutil kelamin dan kanker penis, anus, serta tenggorokan.
  • Penularannya terjadi melalui kontak seksual atau sentuhan kulit. Gejala sering kali tidak terlihat dan baru muncul setelah bertahun-tahun.
  • Pencegahan terbaik adalah vaksinasi HPV sejak usia 10 – 12 tahun, terutama bagi pria dengan risiko tinggi.
  • Penggunaan kondom dan menjaga hubungan seksual yang aman juga membantu mencegah penularan. Jika muncul gejala mencurigakan, segera konsultasikan kepada dokter.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Is HPV linked to cancers in men?. (2021). Retrieved 10 March 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/expert-answers/hpv/faq-20057761

Vaccinating Boys and Girls Against HPV. (2020). Retrieved 10 March 2025, from https://www.cdc.gov/hpv/parents/vaccine.html

STD Facts – HPV and Men. (2021). Retrieved 10 March 2025, from https://www.cdc.gov/std/hpv/stdfact-hpv-and-men.htm

HPV and Men. (2014). Retrieved 10 March 2025, from https://www.ashasexualhealth.org/what-men-should-know/

Apakah Pria Juga Butuh Vaksin HPV?. (2017). Retrieved 10 March 2025, from https://www.perdoski.id/article/detail/155-apakah-pria-juga-butuh-vaksin-hpv

Versi Terbaru

21/03/2025

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Catat! Harga Vaksin HPV di 7 RS dan Klinik Terbaik di Jabodetabek

Infeksi HPV Bukan Hanya Mengincar Alat Kelamin, Tapi Juga Mulut


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan