Kutil kelamin
Kutil di kelamin biasanya muncul dalam bentuk benjolan-benjolan kecil yang menyerupai kol.
Pada wanita, kutil bisa muncul di vulva, vagina, area kulit sekitar anus, hingga di leher rahim.
Sedangkan pada pria, kulit penis, buah zakar (testis), dan sekitar anus merupakan beberapa tempat yang paling sering ditumbuhi kutil kelamin sebagai gejala HPV.
Kutil biasa
Selain di kelamin, kutil juga bisa muncul di bagian tubuh lain, seperti tangan, jari, tumit kaki, hingga wajah.
Walau demikian, timbulnya kutil di kelamin tidak selalu menjadi pertanda pasti dari infeksi HPV.
Jika Anda menemukan kutil yang tiba-tiba tumbuh di bagian tubuh mana pun, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mencari tahu penyebab dan pengobatannya.
2. Gejala kanker akibat HPV
Jika kutil kelamin biasanya disebabkan oleh virus HPV berisiko rendah, lain ceritanya dengan kanker.
Ada juga virus-virus HPV dengan sifat risiko tinggi yang sering kali menjadi penyebab di balik berbagai jenis kanker, terutama kanker serviks.
Namun, durasi yang diperlukan bagi virus HPV untuk berkembang menjadi kanker mungkin akan lebih lama dibanding dengan kutil.
Pada kasus kanker serviks, biasanya virus HPV butuh waktu sekitar 10-20 tahun untuk berkembang.
Berikut adalah tipe-tipe kanker yang disebabkan oleh infeksi HPV beserta tanda-tanda yang bisa Anda kenali:
Kanker serviks
Kanker serviks adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang terjadi di leher rahim.
Gejala kanker serviks yang perlu diwaspadai adalah keluar cairan berbau tidak sedap serta perdarahan vagina dan nyeri panggul saat berhubungan seks.
Kanker vulva
Infeksi HPV juga bisa menyebabkan kanker vulva, yakni area kulit yang ada di luar vagina.
Gejala-gejala kanker vulva akibat virus HPV biasanya berupa rasa gatal yang tidak kunjung hilang, perdarahan di vagina, serta muncul benjolan yang tidak wajar di area vagina.
Kanker penis
Pada pria, HPV juga berisiko menimbulkan kanker penis.
Gejala kanker penis meliputi rasa sakit di penis yang tak kunjung hilang, perdarahan di penis, perubahan warna kulit penis, serta muncul ruam kulit.
Bagaimana mengobati infeksi HPV?

Umumnya, infeksi HPV ringan yang tidak disertai gejala bisa hilang sendiri tanpa pengobatan khusus.
Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dalam 6 bulan ke depan.
Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah infeksi HPV masih ada dan sejauh mana perkembangannya di dalam tubuh.
Jika dokter mencurigai bahwa gejala HPV sudah berkembang cukup parah dalam tubuh, dokter akan menyesuaikan pengobatan.
Pilihan pengobatan nantinya tergantung dari jenis virus HPV dan gejala yang Anda alami.
Hal yang paling penting adalah melakukan tindakan pencegahan sebelum telanjur sakit.
Mendapatkan vaksinasi HPV adalah cara yang sudah terbukti efektif untuk menciptakan perlindungan terhadap infeksi HPV dan risiko kanker serviks.
Selain itu, pastikan Anda juga selalu mempraktekkan seks yang aman dengan pasangan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar