Infeksi HPV adalah salah satu jenis penyakit kelamin yang rentan menular lewat hubungan seks tidak aman, terutama seks dengan bergonta-ganti pasangan tanpa pakai kondom. Meski virus HPV bisa hilang sendiri, tetap ada peluang gejala terus berkembang hingga menyebabkan komplikasi serius. Lantas, berapa lama gejala HPV bisa mulai muncul setelah berhubungan seks?
Pria dan wanita sama-sama berisiko kena infeksi HPV
Mungkin Anda selama ini beranggapan bahwa infeksi HPV hanya bisa menyerang wanita.
Virus HPV memang menjadi faktor risiko utama dari kanker serviks, yakni jenis kanker yang bisa berakibat fatal pada wanita, mengutip dari Mayo Clinic.
Komplikasi infeksi HPV pada wanita juga bisa menyebabkan kanker vagina dan kanker vulva.
Namun kenyataannya, CDC menegaskan bahwa pria dan wanita sama-sama bisa terkena infeksi HPV beserta risiko komplikasinya, seperti kutil kelamin dan kanker.
Baik pria maupun wanita juga sama-sama berisiko mengalami kanker mulut, kanker tenggorokan, dan kanker anus akibat infeksi HPV. Bahkan pada pria, infeksi HPV juga bisa mengakibatkan kanker penis.
Orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah cenderung lebih rentan terinfeksi virus HPV, terlepas dari apa pun jenis kelaminnya.
Kapan gejala HPV mulai muncul setelah berhubungan seks?
Banyak orang yang tidak sadar mereka telah terinfeksi human papillomavirus (HPV).
Ini karena penyakit HPV umumnya tidak menimbulkan gejala sampai virus telah benar-benar berkembang dan menyebar di dalam tubuh.
Sebagian besar kasus penyakit kelamin menular biasanya mulai menampakkan gejala dalam kurun waktu 2-3 minggu setelah virus pertama kali masuk ke dalam tubuh.
Meski begitu, rentang waktu ini adalah patokan rata-rata untuk semua jenis penyakit menular seksual.
Nah, untuk lama waktu munculnya gejala HPV itu sendiri tidak selalu sama pada masing-masing orang.
Sebagian besar orang yang terinfeksi HPV umumnya baru mulai menyadari kemunculan kutil kelamin sekitar 1-20 bulan sejak infeksi awal.
Kutil kelamin memang menjadi salah satu ciri-ciri penyakit infeksi HPV yang paling mungkin muncul dan kentara pertama kali.
Sementara itu, untuk virus HPV yang lebih berisiko tinggi biasanya akan berkembang menjadi kanker dalam kurun waktu 10-20 tahun.
Apa saja gejala infeksi HPV yang harus diwaspadai?
Apabila Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, infeksi HPV tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Virus pun dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 tahun.
Namun, beberapa jenis virus HPV dapat memasuki fase dorman alias “tertidur” di dalam tubuh Anda selama beberapa tahun.
Ini artinya, virus masih bisa berkembang biak sewaktu-waktu di dalam tubuh tanpa Anda sadari, bahkan tanpa menimbulkan gejala sekali pun.
Oleh karena itu, banyak sekali orang yang aktif secara seksual, tetapi tidak menyadari bahwa ada virus HPV di dalam tubuhnya.
Pasalnya, tidak semua infeksi HPV akan menunjukkan gejala-gejala dalam kurun waktu tertentu.
Jika sistem kekebalan tubuh Anda kurang bekerja dengan maksimal atau ada faktor-faktor kesehatan lain yang menentukan, gejala HPV mungkin akan muncul.
Itulah pentingnya menjalani tes skrining atau pemeriksaan untuk memastikan apakah Anda memang benar terinfeksi HPV atau tidak.
Tergantung pada jenis virus HPV yang menginfeksi tubuh, Anda mungkin akan mengalami tanda dan gejala HPV yang berbeda.
1. Gejala kutil akibat HPV
Beberapa jenis virus HPV memiliki sifat risiko rendah dan hanya akan menimbulkan kutil di beberapa bagian tubuh Anda.
Namun, tergantung pada tingkat keparahannya, kutil-kutil ini masih tetap memerlukan penanganan medis lebih lanjut untuk mencegah komplikasi.
Berikut adalah macam-macam kutil yang bisa timbul akibat infeksi virus human papillomavirus (HPV).
Kutil kelamin
Kutil di kelamin biasanya muncul dalam bentuk benjolan-benjolan kecil yang menyerupai kol. Pada wanita, kutil bisa muncul di vulva, vagina, area kulit sekitar anus, hingga di leher rahim.
Sementara pada pria, kulit penis, buah zakar (testis), dan sekitar anus merupakan beberapa tempat yang paling sering ditumbuhi kutil kelamin sebagai gejala HPV.
Kutil biasa
Selain di kelamin, kutil juga bisa muncul di bagian tubuh lain, seperti tangan, jari, tumit kaki, hingga wajah. Walau demikian, timbulnya kutil di kelamin tidak selalu menjadi pertanda pasti dari infeksi HPV.
Jika Anda menemukan kutil yang tiba-tiba tumbuh di bagian tubuh mana pun, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mencari tahu penyebab dan pengobatannya.
2. Gejala kanker akibat HPV
Jika kutil kelamin biasanya disebabkan oleh virus HPV berisiko rendah, lain ceritanya dengan kanker.
Ada juga virus-virus HPV dengan sifat risiko tinggi yang sering kali menjadi penyebab di balik berbagai jenis kanker, terutama kanker serviks.
Namun, durasi yang diperlukan bagi virus HPV untuk berkembang menjadi kanker mungkin akan lebih lama dibanding dengan kutil.
Pada kasus kanker serviks, biasanya virus HPV butuh waktu sekitar 10-20 tahun untuk berkembang.
Berikut adalah tipe-tipe kanker yang disebabkan oleh infeksi HPV beserta tanda-tanda yang bisa Anda kenali.
Kanker serviks
Kanker serviks adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang terjadi di leher rahim.
Gejala kanker serviks yang perlu diwaspadai adalah keluar cairan berbau tidak sedap serta perdarahan vagina dan nyeri panggul saat berhubungan seks.
Kanker vulva
Infeksi HPV juga bisa menyebabkan kanker vulva, yakni area kulit yang ada di luar vagina.
Gejala-gejala kanker vulva akibat virus HPV biasanya berupa rasa gatal yang tidak kunjung hilang, perdarahan di vagina, serta muncul benjolan yang tidak wajar di area vagina.
Kanker penis
Pada pria, HPV juga berisiko menimbulkan kanker penis. Gejala kanker penis meliputi rasa sakit di penis yang tak kunjung hilang, perdarahan di penis, perubahan warna kulit penis, serta muncul ruam kulit.
Bagaimana mengobati infeksi HPV?
Umumnya, infeksi HPV ringan yang tidak disertai gejala bisa hilang sendiri tanpa pengobatan khusus.
Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dalam 6 bulan ke depan.
Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah infeksi HPV masih ada dan sejauh mana perkembangannya di dalam tubuh.
Jika dokter mencurigai bahwa gejala HPV sudah berkembang cukup parah dalam tubuh, dokter akan menyesuaikan pengobatan.
Pilihan pengobatan nantinya tergantung dari jenis virus HPV dan gejala yang Anda alami. Hal yang paling penting adalah melakukan tindakan pencegahan sebelum telanjur sakit.
Mendapatkan vaksinasi HPV adalah salah satu cara yang sudah terbukti efektif untuk menciptakan perlindungan terhadap infeksi HPV dan risiko kanker serviks.
Selain itu, pastikan Anda juga selalu mempraktekkan seks yang aman dengan pasangan.
Temukan semua yang perlu Anda ketahui tentang HPV di link ini.
[embed-health-tool-ovulation]