Kebanyakan orang lebih familiar dengan beberapa spesialisasi dokter gigi, seperti dokter gigi anak dan ortodonti. Namun, sebagian dari Anda mungkin asing dengan istilah odontologi forensik.
Istilah “forensik” ini biasanya berkaitan dengan proses identifikasi korban kejahatan atau bencana. Kenali lebih dalam mengenai spesialisasi dokter gigi ini pada pembahasan berikut.
Apa itu odontologi forensik?
Odontologi forensik adalah spesialisasi kedokteran gigi terbaru yang menerapkan pengetahuan tentang gigi untuk kepentingan kasus hukum dan identifikasi korban bencana.
Dokter gigi forensik akan melakukan identifikasi dengan membandingkan kondisi gigi pada korban meninggal (postmortem) dengan catatan gigi sebelum kematian (antemortem).
Data antemortem yang digunakan mungkin berupa foto rontgen gigi atau rekam medis tentang perawatan gigi, seperti tambal gigi, gigi palsu, atau alat ortodontik.
Menurut Interpol Disaster Victim Identification Guide, odontologi atau kajian mengenai gigi adalah salah satu primary identifier (PI) atau tanda pengenal utama, selain dari sidik jari dan DNA.
Hal ini tentunya bukan tanpa dasar ilmiah. Gigi adalah jaringan paling kuat yang menjadikannya satu-satunya bagian tubuh yang selamat dari bencana dan kecelakaan.
Tidak hanya itu, gigi juga punya tingkat keunikan yang tinggi. Artinya, hampir tidak ada dua individu yang mempunyai gigi dengan bentuk dan susunan yang identik.
Tahapan pendidikan odontologi forensik
Odontologi forensik bisa terbilang sebagai spesialisasi baru pada cabang ilmu kedokteran gigi.
Untuk mendapatkan gelar spesialis odontologi forensik (Sp.OF), dokter gigi umum diharuskan mengambil studi pada Program Studi Spesialis Odontologi Forensik selama enam semester atau sekitar tiga tahun.
Melalui tahapan pendidikan ini, dokter gigi dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif untuk menunjang kepentingan hukum dan penanganan kasus kebencanaan.
Tahukah Anda?
Peran spesialis odontologi forensik
Spesialis forensik gigi menggabungkan pengetahuan gigi dengan kemampuan investigasi guna mengungkapkan identitas hingga menuntut keadilan untuk para korban.
Beberapa peran utama dari dokter gigi spesialis odontologi forensik adalah sebagai berikut.
1. Identifikasi korban
Seperti dijelaskan sebelumnya, gigi adalah anatomi tubuh yang sangat tangguh dan sering kali selamat dalam kasus bencana alam maupun non-alam.
Ahli odontologi forensik akan secara cermat memeriksa dan mencatat karakteristik gigi korban, seperti jumlah gigi serta ada-tidaknya tambalan atau perawatan gigi lain pada masa lalu.
Dengan membandingkan karakteristik gigi dengan catatan rekam medis sebagai sumber data antemortem, ahli odontologi forensik dapat mengidentifikasi korban.
Peran ini sangat penting dalam situasi di mana primary identifier lain, yakni sidik jari dan DNA, tidak tersedia atau sulit untuk dikenali.
2. Analisis bekas gigitan
Pada beberapa kasus, analisis bekas gigitan atau bite mark bisa digunakan sebagai alat bukti dalam perkara pidana yang cukup kuat.
Bekas gigitan yang tertinggal pada tubuh korban dapat dianalisis dan dicocokan dengan orang yang diduga sebagai pelaku dari tindak kejahatan.
Ahli odontologi forensik mampu menganalisis ukuran, bentuk, dan karakteristik unik dari bekas gigitan, lalu membandingkan fitur-fitur ini dengan gigi tersangka.
Untuk hasil lebih akurat, dokter bisa melakukan analisis DNA dengan mencocokan tes apusan (swab) terhadap saliva yang tertinggal pada bekas gigitan dan lapisan pipi dalam tersangka.