Penyakit pandemik bersifat internasional dan telah melampaui wilayah endemi. Penularannya juga sulit dikendalikan dan bisa memberi dampak terhadap berbagai aspek dalam hidup, baik dari segi ekonomi maupun kegiatan sosial.
Jadi, perbedaan antara pandemi dan endemi bukanlah soal keparahan atau penyebab penyakit, melainkan penyebaran serta seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari kejadiannya.
Sering kali, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus seperti SARS atau COVID-19 menjadi jenis penyakit yang paling tinggi potensinya untuk berkembang menjadi pandemi.
Bagaimana wabah penyakit bisa dinyatakan sebagai pandemi?

Mengingat pandemi termasuk dalam situasi yang darurat, maka deklarasinya harus sudah melalui pemantauan dan mengikuti saran dari pakar kesehatan internasional.
WHO sendiri membagi pandemi menjadi beberapa fase atau tahapan, diikuti dengan periode post-peak dan post-pandemic.
Pada fase 1, virus baru terdeteksi bersirkulasi di antara hewan. Namun, tidak ada laporan bahwa virus bisa menyebabkan infeksi pada manusia.
Kemudian, pada fase 2, virus yang menyebar di antara hewan diketahui berpotensi menginfeksi manusia. Pada tahap ini, virus dianggap sebagai potensi ancaman pandemi.
Memasuki fase 3, virus dari hewan atau hewan-manusia telah menyebabkan kasus sporadis alias menjangkiti sekelompok kecil orang, tapi belum cukup banyak hingga bisa ditetapkan sebagai wabah di masyarakat.
Penularan yang masih terbatas dari manusia ke manusia bisa terjadi dalam beberapa cara, misalnya ketika melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar