backup og meta

Yuk, Ketahui Manfaat Salat Tarawih bagi Kesehatan Tubuh

Yuk, Ketahui Manfaat Salat Tarawih bagi Kesehatan Tubuh

Salat tarawih merupakan salah satu aktivitas ibadah yang paling banyak ditunggu selama bulan Ramadan. Sama halnya dengan gerakan salat lima waktu, ada pula berbagai manfaat salat tarawih bagi kesehatan yang tak boleh Anda lewatkan.

Ragam manfaat salat tarawih bagi kesehatan

Umat muslim berlomba-lomba mencari pahala saat bulan suci Ramadan tiba. Nah, salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah ialah dengan menunaikan ibadah salah tarawih.

Salat tarawih termasuk ibadah sunah atau tidak wajib meski sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Selama Ramadan, salat tarawih bisa Anda lakukan dengan 8 hingga 20 rakaat. Ini dilaksanakan selepas salat isya, baik sendiri di rumah maupun berjemaah di masjid.

Islamic Research Foundation International telah merangkum manfaat-manfaat ibadah sunah ini yang dipadukan dengan puasa wajib selama bulan Ramadan.

Berikut merupakan beragam manfaat salat tarawih bagi kesehatan tubuh.

1. Membantu proses metabolisme

proses metabolisme pada tubuh manusia

Kadar glukosa darah dan insulin biasanya berada pada level terendah sebelum berbuka puasa.

Setelah buka puasa, kadar glukosa darah akan terus meningkat. Lalu, kadar gula darah dan insulin akan mencapai tingkat tertingginya setelah satu hingga dua jam.

Waktu ini bertepatan dengan jadwal salat tarawih. Gerakan salat akan membantu metabolisme tubuh dengan mengedarkan glukosa melalui aliran darah.

Selanjutnya, insulin akan mengirimkan sinyal kepada sel tubuh untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi.

2. Menurunkan berat badan

Beragam studi telah membuktikan manfaat puasa yang membantu menurunkan berat badan.

Salat tarawih dan salat lima waktu juga membantu mengontrol berat badan dengan membakar kalori dalam tubuh Anda.

Sebuah penelitian dalam jurnal Nutrients (2019) juga menunjukkan puasa Ramadan mampu menurunkan kadar lemak dan berat badan, bahkan tanpa perubahan gaya hidup.

Untuk manfaat yang lebih baik, Anda sebaiknya juga mengatur asupan makan saat puasa sekaligus menghindari makan berlebihan saat sahur dan buka puasa.

3. Memperlancar sirkulasi darah

Takbiratul ihram dan berbagai gerakan salat lainnya dapat membantu memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh Anda.

Proses metabolisme selama salat mengakibatkan sel-sel tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi. 

Kondisi ini pada akhirnya membuat pembuluh darah melebar serta memperlancar aliran darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.

Sementara itu, aliran darah yang kembali ke dalam jantung juga ikut meningkat dan akan memperkuat otot jantung Anda.

4. Meningkatkan kebugaran jasmani

Manfaat salat tarawih juga berasal dari paduan latihan isometrik dan isotonik dalam gerakan salat yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani.

Latihan isometrik bertujuan untuk melatihan kekuatan otot tanpa menggerakkan sendi di sekitarnya. Saat Anda salat, latihan ini dilakukan dalam posisi diam sambil menegangkan otot-otot tertentu, misalnya ketika rukuk dan sujud. 

Ada pula latihan isotonik yang dinamis dengan melibatkan gerakan memanjangkan dan memendekkan otot, seperti gerakan takbiratul ihram dan bangun dari rukuk (iktidal).

Berkat akitivtas ibadah ini, tubuh bisa menjadi jauh lebih bugar dan kuat. Hal ini juga bisa membantu Anda lebih siap dalam melakukan aktivitas fisik harian.

5. Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular

letak nyeri gangguan jantung

Kombinasi puasa Ramadan dan ibadah lainnya, termasuk salat tarawih, juga punya manfaat dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Sebuah studi dalam Nutrition Journal (2012) melakukan pengujian pada 82 partisipan yang berisiko mengalami penyakit kardiovaskular, termasuk memiliki riwayat penyakit jantung koroner (PJK).

Hasilnya, penelitian ini menemukan perbaikan pada sejumlah faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti penurunan tekanan darah dan kadar kolesterol sehat (HDL) yang meningkat.

Ini juga membantu menurunkan berat badan, lingkar pinggang, dan indeks massa tubuh.

6. Mencegah osteoporosis

Rutin beraktivitas fisik menjadi salah satu cara mencegah osteoporosis. Anda bisa mendapatkan manfaat ini dengan melakukan salat, termasuk salat tarawih.

Osteoporosis atau pengapuran tulang bisa menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh dan tipis sehingga rentan patah akibat trauma kecil.

Salat tarawih juga bermanfaat untuk menjaga dan meningkatkan kepadatan mineral tulang, terlebih pada lansia dan wanita pascamenopause yang lebih berisiko. 

Gerakan salat secara berulang dan teratur juga membantu meningkatkan pelumasan dan kelenturan sendi tubuh Anda.

7. Meningkatkan suasana hati

Manfaat salat tarawih terbatas bagi kesehatan fisik, tetapi juga untuk kesehatan mental. Hal ini bisa membantu Anda dalam meningkatkan suasana hati serta mengurangi stres dan kecemasan.

Dr. Herbert Benson, peneliti dari Harvard Mind Body Medical Institute, menemukan bahwa bacaan doa dan ayat Al-Qur’an saat salat juga menimbulkan respons relaksasi pada tubuh.

Hal ini membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks yang ditandai dengan pengenduran otot, penurunan tekanan darah, dan perlambatan laju pernapasan.

Salat tarawih juga membantu meningkatkan memori pada lansia. Ini merupakan efek positif dari pengulangan doa dan ayat Al-Qur’an secara konstan.

Berkat beragamnya manfaat salat tarawih bagi kesehatan, tentu Anda tidak boleh melewatkan ibadah sunah ini selama bulan Ramadan.

Untuk memperoleh manfaat yang maksimal, imbangi juga dengan pola hidup sehat lewat mengatur pola makan, berolahraga rutin, dan istirahat yang cukup.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

The Medical Benefits of Taraweeh Prayers. Islamic Research Foundation International. Retrieved 29 March 2022, from https://www.irfi.org/articles/articles_1_50/medical_benefits_of_taraweeh_prayers.htm

Using the relaxation response to reduce stress. Harvard Medical School. Retrieved 29 March 2022, from https://www.health.harvard.edu/blog/using-the-relaxation-response-to-reduce-stress-20101110780

Nazish, N., & Kalra, N. (2018). Muslim Prayer- A New Form of Physical Activity: A Narrative Review. International Journal Of Health Sciences And Research, 8(7), 337-344. Retrieved 22 February 2022, from https://www.ijhsr.org/IJHSR_Vol.8_Issue.7_July2018/43.pdf

Ghazal, K. (2018). Physical benefits of (Salah) prayer – Strengthen the faith & fitness. Journal Of Novel Physiotherapy And Rehabilitation, 043-053. https://doi.org/10.29328/journal.jnpr.1001020

Fernando, H., Zibellini, J., Harris, R., Seimon, R., & Sainsbury, A. (2019). Effect of Ramadan Fasting on Weight and Body Composition in Healthy Non-Athlete Adults: A Systematic Review and Meta-Analysis. Nutrients, 11(2), 478. https://doi.org/10.3390/nu11020478

Nematy, M., Alinezhad-Namaghi, M., Rashed, M., Mozhdehifard, M., Sajjadi, S., & Akhlaghi, S. et al. (2012). Effects of Ramadan fasting on cardiovascular risk factors: a prospective observational study. Nutrition Journal, 11(1). https://doi.org/10.1186/1475-2891-11-69

Versi Terbaru

05/04/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

5 Tips Menjaga Mulut Tetap Segar Saat Puasa di Bulan Ramadan

7 Menu Sahur dan Buka Puasa untuk Pasien Diabetes


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/04/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan