Pernahkah Anda melihat bintik hitam bergerak di sela-sela bulu kucing peliharaan? Awas, hal ini bisa menandakan bahwa kucing kutuan. Jika demikian, penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi kutu pada kucing melalui uraian berikut ini.
Penyebab kutu pada kucing
Kutuan merupakan salah satu penyakit kucing yang sering dijumpai. Tidak hanya menimbulkan masalah pada peliharaan, kutu pada hewan peliharaan juga bisa mengganggu pemiliknya.
Pada umumnya, jenis kutu yang menyerang kucing memiliki nama ilmiah Ctenocephalides felis. Kutu akan mengisap darah dari inangnya untuk bertahan hidup dan bereproduksi.
Hal ini bisa menyebabkan anemia dan kematian, terutama pada anak kucing. Kutu juga bisa menjadi vektor atau hewan penular penyakit.
Meski Anda sudah memelihara kucing sebaik mungkin, risiko penularan kutu tetap bisa terjadi karena beberapa faktor di bawah ini.
1. Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi
Kucing yang kerap kali pergi ke luar rumah mungkin bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi kutu, misalnya tikus dan kucing liar. Kutu dapat dengan mudah melompat dari satu hewan ke hewan lainnya.
2. Lingkungan yang terkontaminasi kutu
Kutu kucing dapat hidup lebih dari 12 bulan di luar inangnya, misalnya pada karpet, sofa, tempat tidur, atau perabotan rumah lainnya. Saat hewan beraktivitas di lingkungan yang penuh kutu dan telurnya, mereka dapat terinfeksi serangga tersebut.
3. Kunjungan ke klinik atau tempat penitipan hewan
Klinik dan tempat penitipan hewan yang kurang terawat dengan baik berpotensi menjadi lokasi penyebaran penyakit.
Apakah kutu kucing menular ke manusia?
Ciri-ciri kutu pada kucing
Beberapa tanda dan gejala infeksi kutu pada kucing yang bisa Anda perhatikan adalah sebagai berikut.
- Ada bintik kecil berwarna hitam kecokelatan yang bergerak di sela-sela bulu kucing.
- Timbul benjolan merah dan gatal, khususnya pada area lipatan tubuh kucing.
- Kucing menggaruk lebih sering pada bagian kepala dan telinga.
- Bulu hewan rontok karena gigitan kutu atau kebiasaan menggaruk berlebihan.
- Muncul flea dirt atau kotoran kutu yang mirip pasir pada kucing, terutama pada bagian punggung dan ekor.
- Kucing tampak lesu dengan bagian bawah mata dan gusi pucat. Ini bisa menandakan anemia yang disebabkan oleh gigitan kutu.
- Muncul gejala alergi pada hewan yang sensitif terhadap air liur kutu, seperti kulit merah, gatal-gatal, bulu rontok, dan keropeng.
Cara menghilangkan kutu pada kucing
Apabila Anda melihat ciri-ciri kucing kutuan, segera kunjungi dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.
Dokter hewan dapat merekomendasikan beberapa cara berikut untuk membasmi kutu dan mengatasi penyebab yang mendasarinya.
1. Gunakan sisir serit kucing
Untuk menghilangkan kutu kucing, pakailah sisir serit berbahan stainless steel dengan gigi yang rapat. Hal ini membantu mengangkat kutu dewasa dan telurnya dari bulu kucing Anda.
Sisirlah bulu kucing Anda secara menyeluruh, mulai dari kepala, punggung, sampai ke ekornya.
Bersihkan kutu, telur, dan kotoran yang menempel pada sisir dengan air hangat. Ulangi langkah ini beberapa kali dalam sehari untuk mendapatkan hasil yang optimal.
2. Mandikan dengan shampo kutu
Bulu hewan peliharaan yang tidak terawat tentu akan menjadi tempat tinggal yang tepat untuk kutu.
Jika menemukan bahwa peliharaan kutuan, Anda dapat memandikannya dengan sampo kucing yang diformulasikan khusus untuk menghilangkan kutu.
Mandikan kucing Anda dengan sampo sesuai petunjuk pada label. Setelahnya, pakailah sisir serit untuk mengangkat sisa kutu dan telur yang masih tertinggal.
Lakukan secara rutin untuk menghilangkan kutu dari tubuh anabul (anak bulu) Anda.