Dengan kemampuan indra penciumannya yang kuat, kucing sering kali tertarik makan makanan yang memiliki aroma khas dan menyengat, seperti keju.
Kucing yang termasuk hewan karnivora memang masih bisa mengonsumsi makanan selain daging, tetapi apakah keju adalah salah satunya? Simak jawabannya di sini.
Apakah kucing boleh makan keju?
Keju sebenarnya bukanlah makanan yang beracun bagi kucing, tetapi keju adalah salah satu produk olahan dari susu.
Sebagian besar kucing memiliki intoleransi laktosa atau ketidakmampuan mencerna laktosa dengan baik. Padahal, laktosa adalah gula alami yang ada di dalam susu.
Itu berarti Anda sebaiknya tidak memberikan keju kepada kucing. Hal yang sama juga berlaku untuk produk olahan susu lainnya, seperti yoghurt dan es krim.
Beberapa anabul mungkin tidak memiliki intoleransi laktosa, tetapi ini juga tidak bisa menjadi alasan untuk membiarkan kucing makan keju.
Pasalnya, UK’s Largest Welfare Charity menyebutkan bahwa kandungan lemak dan garam yang tinggi dalam sepotong keju bukanlah hal yang baik bagi kucing.
Selain itu, nutrisi yang ada di dalam keju bisa didapatkan melalui makanan kucing lainnya yang lebih aman. Itu artinya, kucing Anda tidak membutuhkan keju.
Anabul Anda mungkin terlihat sangat tertarik pada keju. Namun, ini sebenarnya disebabkan karena indra pengecap mereka yang lebih sensitif dalam mendeteksi lemak dan daging.
Keju memang mengandung lemak yang tinggi, tetapi Anda bisa mendapatkan lemak dari makanan lain yang lebih aman bagi kucing, seperti daging atau ikan.
Bagaimana dengan camilan kucing rasa keju?
Anda mungkin pernah melihat snack kucing dengan rasa keju. Karena sudah diformulasikan untuk kucing, makanan ini boleh diberikan sesuai aturan.
Namun, jangan gunakan camilan ini untuk menggantikan makanan harian kucing karena kandungan nutrisinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Anda juga tetap perlu mengawasi kucing Anda setelah memberikannya camilan kucing rasa keju. Meski kemungkinannya kecil, jumlah laktosa dalam camilan tersebut mungkin tetap tidak bisa ditoleransi oleh kucing Anda.
Camilan manusia yang memiliki rasa keju juga tidak boleh diberikan kepada kucing, sebab camilan hewan dan manusia dibuat dengan bahan serta pengolahan yang berbeda.
Efek kucing makan keju bagi kesehatan
Seperti halnya manusia dengan intoleransi laktosa, efek samping yang biasanya dialami kucing yang makan keju atau olahan susu lainnya adalah gangguan pencernaan.
Kucing peliharaan Anda mungkin mengalami muntah, diare, kembung, atau kesakitan pada bagian tertentu perutnya setelah makan keju.
Jika anabul Anda tidak memiliki intoleransi laktosa, memberikannya keju secara rutin bisa membuatnya kelebihan berat badan. Pasalnya, keju mengandung lemak yang cukup tinggi.
Apabila dibiarkan, kelebihan berat badan bisa menyebabkan obesitas. Kondisi ini bisa mengundang masalah kesehatan lainnya pada kucing Anda.
Meski belum diketahui kaitannya, keju dipercaya bisa meningkatkan risiko penyakit kulit pada kucing sehingga membuat bulunya mudah rontok.
Selain itu, keju juga dikenal sebagai olahan susu yang tinggi akan kandungan garam. Ini bukanlah nutrisi yang dibutuhkan oleh anabul.
Apa yang harus dilakukan saat kucing makan keju?
Jika kucing Anda tidak sengaja makan keju, Anda tidak perlu terburu-buru membawanya ke dokter hewan. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengamati perilaku kucing Anda.
Mengutip laman Four Paws International, efek samping pada kucing yang minum susu sering kali baru terlihat setelah 8–12 jam kemudian.
Oleh karena itu, Anda perlu mengawasi kucing Anda dalam kurun waktu tersebut. Jika Anda melihat perubahan perilaku pada anabul, barulah Anda perlu membawanya ke dokter.
Namun, jika anabul Anda tidak mengalami masalah tertentu setelah makan keju, bukan berarti Anda bisa membiarkannya.
Seperti yang disebutkan di atas, keju bukanlah makanan yang baik bagi kucing. Sebagai hewan karnivora, sudah seharusnya kucing mendapatkan berbagai nutrisi yang diperlukan dari daging.
Kesimpulan
- Keju bukanlah makanan yang disarankan untuk kucing. Pasalnya, kebanyakan kucing memiliki intoleransi laktosa yang membuatnya tidak bisa mencerna laktosa dalam susu dan produk olahannya.
- Jika kucing Anda intoleransi terhadap laktosa, keju bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Sementara pada kucing yang tidak mengalami intoleransi laktosa, keju bisa meningkatkan risiko kelebihan berat badan karena lemaknya yang tinggi.
- Kucing yang makan keju dan tidak menunjukkan gejala tertentu tidak perlu dibawa ke dokter, tetapi kejadian ini sebaiknya tidak dibiarkan berulang.
[embed-health-tool-bmi]