backup og meta

Tak Hanya Ungkap Penyebab Kematian, Ini Berbagai Jenis Autopsi dan Fungsinya

Tak Hanya Ungkap Penyebab Kematian, Ini Berbagai Jenis Autopsi dan Fungsinya

Autopsi adalah pemeriksaan terhadap mayat untuk mengetahui penyebab dan waktu kematian, dampak suatu penyakit, dan terkadang mengenali identitas. Meskipun identik dengan tujuan ini, ternyata tidak semua jenis autopsi memiliki kegunaan yang sama.

Prosedur autopsi yang mungkin pernah Anda temukan dalam cerita-cerita detektif adalah autopsi forensik. Selain prosedur ini, masih ada beberapa macam autopsi yang dilakukan dengan tujuan tersendiri. Simak informasi berikut untuk mengetahui jenis-jenisnya.

Mengenal berbagai jenis autopsi

otopsi mayat

Ada berbagai alasan mengapa autopsi diperlukan. Bagi penyidik dan tim forensik, autopsi dapat membantu investigasi kasus kematian yang tidak wajar. Sementara bagi peneliti dan mahasiswa, prosedur ini bisa memberikan manfaat bagi ranah akademis.

Berdasarkan tujuannya, autopsi terbagi menjadi sebagai berikut.

1. Autopsi mediko-legal

Autopsi mediko-legal atau autopsi forensik bertujuan untuk mengenali identitas mayat serta mengetahui penyebab, waktu, dan bagaimana kematian terjadi. Hasil autopsi nantinya akan membantu pihak berwenang dalam mengungkap kasus kematian terkait.

Apabila kasus kematian dinilai tidak wajar, keluarga ataupun pihak berwenang bisa meneruskan kasus tersebut ke tim koroner (pemeriksa medis untuk kematian) untuk keperluan penyidikan lebih lanjut.

Menurut The Royal College of Pathologists, jenis kasus yang memerlukan autopsi antara lain:

  • Kematian yang tidak diketahui sebabnya.
  • Kematian yang mendadak, tidak alami, dan tidak bisa dijelaskan.
  • Kematian terkait dengan kekerasan.
  • Kematian terjadi saat operasi atau sebelum pasien sadar dari pengaruh bius.
  • Kematian dicurigai akibat diracun, overdosis obat, pembunuhan, atau bunuh diri.
  • Orang yang meninggal mengalami sakit parah, tapi tidak bertemu dengan tim medisnya pada saat-saat terakhirnya.

Autopsi forensik dilakukan oleh dokter patologis terpilih berdasarkan aturan hukum yang ketat. Setelah autopsi dilakukan dan laporan selesai dibuat, jasad akan dikembalikan kepada keluarga. Penyidikan pun dilanjutkan hingga diperoleh titik terang.

2. Autopsi klinis

pertanyaan sebelum operasi

Jenis autopsi ini bertujuan untuk mempelajari dan mendiagnosis penyakit yang menjadi penyebab kematian. Terkadang, kerabat dan orang yang meninggal meminta tindakan autopsi untuk mengetahui lebih jauh tentang penyebab kematian.

Umumnya, autopsi klinis dilakukan karena alasan berikut:

  • Penyakit yang menyebabkan kematian tidak bisa dipastikan.
  • Autopsi memberikan informasi tentang penyakit yang mungkin bersifat genetik.
  • Autopsi dapat membantu perkembangan pengobatan untuk penyakit tersebut.
  • Autopsi membantu dunia medis dalam mempelajari seluk beluk penyakit tersebut.

Autopsi klinis hanya dapat dilakukan dengan persetujuan keluarga atau pasangan. Pada beberapa kasus, persetujuan juga bisa berasal dari orang yang bersangkutan sebelum meninggal.

Persetujuan yang diberikan juga mencakup bagian tubuh saja yang boleh dibedah. Tergantung penyakit yang diteliti, jenis autopsi ini mungkin hanya dilakukan pada kepala, dada, perut, atau jaringan dan organ tertentu.

3. Autopsi untuk tujuan akademis

Selain untuk keperluan penyidikan dan klinis, autopsi juga bermanfaat bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan kedokteran. Misalnya, untuk pembelajaran anatomi tubuh manusia atau pada saat belajar ilmu forensik. Autopsi untuk tujuan medis dilakukan dengan pengawasan dari tim pengajar dan hanya dilakukan dalam kesempatan tertentu.

Autopsi memiliki beragam manfaat, baik bagi keluarga, pihak berwenang, dan tim medis. Ini jugalah alasan mengapa autopsi masih menjadi metode andalan untuk mempelajari penyakit tertentu serta kasus kematian yang memerlukan investigasi lebih lanjut.

Hasil autopsi akan membantu kerabat yang ditinggalkan dalam memahami penyebab kematian. Ini merupakan salah satu cara yang dapat membantu seseorang dalam menghadapi kehilangan orang terdekat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Types of Post-Mortems. https://www.rcpath.org/discover-pathology/what-is-pathology/information-about-post-mortems-for-friends-and-relatives-/types-of-post-mortems-.html Diakses pada 10 Januari 2020.

What Exactly Do They Do During an Autopsy? https://www.livescience.com/32789-forensic-pathologist-perform-autopsy-csi-effect.html Diakses pada 10 Januari 2020.

Post-mortem. https://www.nhs.uk/conditions/post-mortem/ Diakses pada 10 Januari 2020.

Autopsy. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ServicesAndSupport/autopsy Diakses pada 10 Januari 2020.

Kotabagi, R. B., Charati, S. C., & Jayachandar, D. (2005). Clinical Autopsy vs Medicolegal Autopsy. Medical Journal, Armed Forces India, 61(3), 258–263. doi:10.1016/S0377-1237(05)80169-8.

Autopsy. https://www.emedicinehealth.com/autopsy/article_em.htm#what_is_an_autopsy_who_performs_the_procedure Diakses pada 10 Januari 2020.

Versi Terbaru

30/09/2020

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Euthanasia, Ketika Memilih Kematian untuk Mengakhiri Hidup

Efek Psikologis yang Muncul Akibat Kematian Seorang Teman Dekat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 30/09/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan