Apakah Anda pernah merasakan sensasi aneh di perut? Sensasi muncul di perut Anda menunjukkan bahwa otak dan saluran pencernaan Anda terhubung. Sistem komunikasi ini disebut dengan gut-brain axis atau sumbu pencernaan-otak.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak memengaruhi kesehatan pencernaan begitu pun sebaliknya. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai gut-brain axis.
Apa itu gut-brain axis?
Gut-brain axis merupakan istilah untuk sistem komunikasi yang menghubungkan saluran pencernaan dan otak.
Saluran pencernaan dan otak Anda ternyata terhubung secara fisik maupun biokimia dalam beberapa cara.
Di dalam saluran pencernaan, dari kerongkongan hingga rektum, terdapat sel-sel saraf atau neuron yang bisa mengirimkan informasi ke otak. Begitu pun sebaliknya, otak bisa mengirimkan sinyal secara langsung ke sistem pencernaan.
Para ahli menyebut bagian “otak kecil di saluran cerna” ini sebagai enteric nervous system (ENS).
Gut-brain axis memiliki peran tertentu dalam proses metabolisme hingga menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Bagaimana cara kerja gut-brain axis?
Ada dua komponen yang berperan dalam hubungan saluran pencernaan dan otak yaitu jaringan saraf vagus dan neurotransmiter.
Saraf vagus
Ulasan ilmiah dalam jurnal Nature reviews: Neuroscience (2011) menjelaskan bahwa saluran pencernaan Anda mengandung 500 juta neuron (sel saraf) yang terhubung ke otak melalui sistem saraf.
Saraf vagus adalah salah satu jaringan saraf terbesar yang menghubungkan usus dan otak Anda. Saraf ini bertugas meghantarkan sinyal dari saluran pencernaan ke otak dan sebaliknya.
Jaringan saraf vagus memiliki peranan penting dalam komunikasi pencernaan dan otak alias gut-brain axis sehingga kondisi kedua organ ini bisa saling memengaruhi satu sama lain.
Salah satu contoh kasus, stres akan menghambat sinyal yang dikirim melalui saraf vagus dari otak ke perut dan menyebabkan masalah sistem pencernaan.
Neurotransmiter
Selain itu, saluran pencernaan dan otak Anda terhubung melalui bahan kimia “pembawa informasi” yang disebut neurotransmiter.
Neurotransmiter yang biasanya diproduksi di otak mengontrol perasaan dan emosi.
Salah satu jenis neurotransmiter adalah serotonin yang mengatur perasaan bahagia dan membantu mengontrol jam tubuh atau jam biologis Anda.
Ternyata banyak neurotransmiter yang diproduksi oleh sel-sel pencernaan dan triliunan mikroba yang hidup di dalamnya (mikroba usus).
Dari mekanisme gut-brain axis, para ahli mengetahui sebagian besar serotonin diproduksi di usus.
Mikrobiota usus juga menghasilkan neurotransmiter yang disebut asam gamma-aminobutyric (GABA) yang membantu mengendalikan perasaan takut dan cemas.