Kucing peliharaan sering kali sudah seperti keluarga. Maka, tak heran jika kematiannya juga menjadi satu hal yang sangat menyedihkan. Dengan mengetahui ciri-ciri kucing mau mati, Anda bisa memberikan kasih sayang dan upaya terbaik di sisa hidupnya.
Ciri-ciri kucing mau mati
Seekor kucing rata-rata bisa hidup sampai dengan 13–17 tahun. Namun, tentu saja angka harapan hidup tersebut tidaklah mutlak.
Beberapa kucing meninggal karena penyakit yang diketahui, tetapi tidak sedikit pula yang meninggal secara mendadak tanpa menunjukkan ciri-ciri apa pun.
Setiap anabul (anak bulu) bisa memiliki tanda kematian yang berbeda. Namun, berikut adalah beberapa tanda yang paling umum ditemukan pada kucing yang mau meninggal.
1. Penurunan suhu tubuh
Kucing yang sehat umumnya memiliki suhu tubuh sekitar 37–38°C. Saat jantung kucing melemah, organ tubuhnya akan mulai rusak karena tidak mendapat aliran darah yang cukup.
Selain itu, aliran darah menuju bagian paling ujung tubuh kucing tidak lagi sebaik sebelumnya. Kondisi ini membuat suhu tubuh kucing menurun saat mendekati ajal.
Penurunan suhu tubuh kucing sering kali juga menjadi tanda infeksi atau bahkan feline hypertrophic cardiomyopathy (penebalan dinding otot jantung) yang sudah cukup parah.
2. Kehilangan nafsu makan
Hilangnya nafsu makan merupakan salah satu tanda umum dari hewan yang mau meninggal, termasuk kucing. Ciri ini biasanya juga disertai dengan penurunan berat badan yang drastis.
Ini terjadi karena tubuh mereka secara sadar mengetahui bahwa sudah tidak ada tenaga yang mencukupi untuk memproses makanan.
Oleh karena itu, pastikan Anda memantau pola makan anabul Anda. Dengan begitu, Anda bisa tahu ketika ia kehilangan nafsu makan.
3. Lesu dan kurang gerak
Anda perlu curiga ketika kucing lebih sering tidur, kurang aktif, dan tidak merespons saat diajak bermain. Pasalnya, ini juga merupakan ciri-ciri kucing mau mati.
Penyakit di dalam tubuh kucing cenderung membuatnya kehilangan energi untuk beraktivitas seperti biasanya.
Sebagai dampaknya, mereka cenderung terlihat lemas dan tidak bertenaga, terutama di bagian kaki belakangnya.
4. Denyut jantung melemah
Kucing yang sehat umumnya memiliki denyut jantung sekitar 140–220 bpm (detak per menit). Namun, Angka tersebut bisa jauh lebih rendah pada kucing yang sakit karena jantungnya melemah.
Untuk menghitung detak jantung anabul, cukup letakkan tangan Anda di belakang siku kiri kucing. Di situ Anda bisa menemukan detak jantungnya.
Apabila denyut jantung anabul Anda secara tiba-tiba, segera bawa ia ke dokter hewan.
5. Perubahan pola pernapasan
Normalnya, kucing akan bernapas sebanyak 20–30 kali setiap menit melalui hidung dan tanpa suara. Perubahan pada pola pernapasan dapat menandakan bahwa kucing sakit atau melemah.
Bagi orang awam, mungkin tidak mudah untuk membedakan pola pernapasan normal dan tidak normal pada kucing.
Namun, Anda bisa mengikuti panduan umum dari People’s Dispensary for Sick Animals (PDSA) sebagai berikut.
- Napas berat, bersuara, atau pendek.
- Bernapas dengan mulut terbuka.
- Bernapas lebih cepat.
Perubahan pola pernapasan bisa menjadi ciri-ciri kucing sakit bahkan mau mati sehingga perlu ditangani dengan segera.
6. Bulu tidak terawat dan berantakan
Kucing suka membersihkan dan merawat dirinya sendiri. Anda pasti sering melihatnya menjilati badan atau grooming setelah makan, saat bangun tidur, dan bahkan pada waktu senggang.
Jika bulu kucing Anda tampak sangat berantakan, kusut, dan tidak terawat seperti biasanya, cobalah untuk memantau kondisinya secara berkala.
Bulu kucing yang berantakan bisa menjadi salah satu tanda bahwa mereka sudah kehabisan energi untuk merawat diri sendiri.
7. Tubuh mengeluarkan aroma tidak sedap
Saat organ-organ kucing mulai mati karena penyakit atau usia, racun akan menumpuk sampai menimbulkan aroma tidak sedap dari tubuhnya.
Aroma yang keluar dari tubuh kucing sebagai tanda mau mati bisa berbeda-beda, sesuai penyakit yang mendasarinya.
Contohnya, saat kucing meninggal karena gangguan ginjal, mereka akan memiliki aroma agak pesing karena amonia.
Sementara itu, kucing yang meninggal karena diabetes bisa memiliki aroma manis yang menyengat.
8. Perubahan perilaku
Kucing adalah hewan yang menyukai rutinitas. Ia memiliki waktu untuk makan, tidur siang, dan bermain di tempat yang sama setiap harinya.
Maka, jika Anda melihat perubahan pada perilaku anabul, tidak ada salahnya untuk mencurigai bahwa kucing sedang sakit.
Anabul yang sakit memang cenderung kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukainya, termasuk makanan, mainan, dan bahkan perhatian dari pemiliknya.
9. Lebih suka menyendiri
Kucing diketahui lebih sering ditemukan meninggal di tempat yang sepi dan tidak diketahui pemiliknya.
Laman Animal Path menyebutkan bahwa kebiasaan ini terbentuk karena anabul yang sudah sakit parah cenderung tidak nyaman saat dibelai atau disentuh.
Beberapa tempat yang sering digunakan kucing untuk menghabiskan sisa hidupnya adalah di bawah tempat tidur, gudang, dan ruang tertutup lainnya.
Tahukah Anda?
Kucing liar biasanya memilih lokasi peristirahatan terakhir di tempat yang teduh, seperti rerumputan, semak-semak, hingga bawah kendaraan.
10. Kencing sembarangan
Kucing yang sakit parah sering kali tidak memiliki cukup energi untuk kencing di tempat biasanya. Mereka mungkin memilih untuk kencing di tempat terdekat yang bisa dicapainya.
Selain itu, fungsi organ yang melemah karena suatu penyakit juga bisa membuat kucing kehilangan kontrol terhadap kandung kemihnya.
Inilah mengapa kucing yang mau meninggal kerap menunjukkan tanda berupa kencing sembarangan.
Jika kondisi ini disebabkan oleh penyakit pada kucing, Anda mungkin melihat kencing anabul disertai darah atau kotoran.
Mempersiapkan kematian kucing
Jika kucing Anda menunjukkan ciri-ciri mau mati seperti di atas, segeralah bawa ia ke dokter hewan. Ikuti semua saran perawatan dari dokter jika memungkinkan.
Namun, bagi kucing yang sakit parah atau memiliki harapan hidup yang tipis, perawatan biasanya lebih ditujukan untuk memberikan kenyamanan dan mengurangi rasa sakit menjelang kematian.
Setelah itu, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk memberikan anabul waktu terbaik di sisa hidupnya.
- Menyediakan tempat tidur yang bersih dan nyaman.
- Membersihkan bulu-bulu kucing. Namun, jangan lakukan ini jika kucing Anda kesakitan atau tidak nyaman saat disentuh.
- Menggendong kucing untuk membantunya buang air kecil.
- Beri makanan kucing dengan bau yang menyengat dan tekstur lembut untuk meningkatkan selera makan.
Selain itu, jangan lupa untuk memberikan kasih sayang, perhatian, dan pengertian pada kucing meskipun ia menunjukkan berbagai perubahan.
[embed-health-tool-bmi]