backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

7 Cara Meningkatkan IQ yang Mudah Anda Lakukan

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    7 Cara Meningkatkan IQ yang Mudah Anda Lakukan

    Pernahkah Anda mengikuti tes IQ? Jika memperoleh skor rendah, Anda mungkin jadi tertantang untuk memperbaiki dan meraih hasil yang lebih tinggi pada lain waktu. Berdasarkan beberapa penelitian, berikut ini sejumlah cara meningkatkan IQ yang dapat Anda lakukan.

    Beragam cara mudah untuk meningkatkan IQ

    Intelligent quotient atau IQ adalah ukuran mengenai tingkat kemampuan kognitif seseorang. Hal ini umumnya diketahui melalui tes IQ yang masih sering dilakukan hingga saat ini.

    Pada dasarnya, skor IQ seseorang tidak menentukan kecerdasan secara keseluruhan. Ini juga tidak menjamin bahwa orang tersebut akan berhasil ataupun tidak dalam hidupnya.

    Selain itu, skor IQ dapat berubah, baik naik atau turun seiring bertambahnya usia. Jadi, tidak heran bila ada orang yang memiliki skor tinggi saat anak-anak, tetapi skronya turun saat dewasa.

    Berikut ini merupakan beberapa cara untuk meningkatkan IQ orang dewasa dan anak-anak.

    1. Membaca buku

    tips memilih buku anak

    Tak perlu diragukan lagi, membaca buku merupakan salah satu rutinitas yang punya segudang manfaat. Bahkan hal ini dapat membantu perkembangan kognitif sejak Anda kecil.

    Membacakan buku untuk anak membantu meningkatkan kemampuan otaknya. Hal ini juga bisa membangun keterampilan bahasa, huruf, dan perkembangan sosial-emosi anak.

    Selain itu, rutinitas ini juga dapat menjadi kegiatan menyenangkan yang sekaligus meningkatkan ikatan antara orangtua dan anak. 

    2. Belajar bahasa asing

    Anda yang suka menonton film mungkin akan tertarik untuk belajar bahasa asing. Ternyata, melakukan hal ini sedini mungkin terbukti membantu meningkatkan kecerdasan.

    Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics (2019) menemukan belajar bahasa sejak usia 18–24 bulan paling bermanfaat untuk meningkatkan skor IQ anak pada kemudian hari.

    Untuk mengajakan bahasa kedua kepada anak-anak, Anda bisa belajar dengan menggunakan gambar, irama musik, atau gerakan tubuh yang mudah dimengerti olehnya.

    Meski cara meningkatkan skor IQ ini lebih efektif pada anak, orang dewasa juga tetap dapat belajar bahasa asing untuk meningkatkan kemampuan kognitif secara keseluruhan.

    3. Bermain alat musik

    kecerdasan musikal

    Cara meningkatkan IQ lainnya ialah dengan belajar bermain alat musik. Di sini, Anda pun tidak perlu menjadi seorang musisi andal untuk memperoleh manfaatnya.

    Para peneliti dari University of Bedfordshire, Inggris menemukan 75 menit les musik per minggu selama 12 minggu mampu meningkatkan skor IQ pada anak-anak usia prasekolah.

    Selain itu, orang dewasa yang bermain alat musik juga mampu melatih fungsi otak, terutama koordinasi mata dan tangan, konsentrasi, serta daya ingat. 

    4. Melakukan permainan asah otak

    Terdapat banyak manfaat yang bisa Anda peroleh dengan bermain game asah otak, misalnya teka-teki silang, puzzle, sudoku, dan bahkan catur.

    Permainan yang kompleks dan rumit ini membantu melatih fungsi otak Anda, terutama untuk meningkatkan konsentrasi dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.

    Selain itu, melakukan jenis permainan ini bersama anak-anak juga membantu mereka dalam melatih daya ingat serta meningkatkan kemampuan penalaran dan berbahasa.

    5. Melanjutkan pendidikan formal

    Pendidikan sangat penting dalam perkembangan kecerdasan manusia. Hal ini tentu bisa Anda jadikan salah satu cara yang ampuh untuk meningkatkan hasil tes IQ pada orang dewasa.

    Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science (2018) melibatkan lebih dari 600 ribu partisipan untuk mengetahui pengaruh pendidikan formal pada tingkat IQ.

    Hasilnya, kemampuan kognitif partisipan yang dinyatakan dalam skor IQ mengalami peningkatan sekitar satu hingga lima poin dalam setahun.

    Selain melalui pendidikan formal, Anda pun bisa mengikuti kursus, seperti belajar bahasa asing, memasak, atau membuat kerajinan tangan.

    6. Mencukupi waktu tidur

    pola tidur yang baik

    Anda biasanya disarankan untuk tidak bergadang atau tidur lebih awal ketika hendak mengikuti tes IQ. Pasalnya, kurang tidur faktanya berpengaruh kemampuan kognitif.

    Dikutip dari laman Sleep Foundation, dalam jangka pendek kondisi ini mampu membuat Anda sulit untuk fokus. Ini ditandai dengan rasa kantuk dan kelelahan saat beraktivitas.

    Sementara dalam jangka panjang, kurangnya waktu tidur juga meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap gangguan kognitif, termasuk demensia dan penyakit Alzheimer.

    Oleh sebab itu, mencukupi waktu tidur bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan IQ Anda. Pastikan Anda tidur 7–8 jam setiap hari agar otak berfungsi secara optimal.

    7. Berolahraga rutin

    Berolahraga secara rutin merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan IQ, menjaga fungsi otak tetap optimal, dan mencegah gangguan kognitif pada usia tua.

    Kegiatan ini meningkatkan pasokan darah dan oksigen yang mendukung perkembangan saraf dan jaringan otak. Alhasil, ini membantu melatih konsentrasi dan memori Anda.

    Tak hanya pada orang dewasa, aktif secara fisik juga membantu meningkatkan IQ anak-anak.

    Sebuah penelitian dari University of Groningen, Belanda, menguji pengaruh aktivitas fisik yang dilakukan anak terhadap kemampuan konsentrasi dan hasil tes mereka.

    Hasilnya, anak yang berjalan kaki ke sekolah umumnya memperoleh hasil lebih baik daripada mereka yang pergi ke sekolah dengan menaiki kendaraan.

    Berbagai cara meningkatkan IQ di atas bisa dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa.

    Pada dasarnya, tes IQ hanya memperlihatkan kecerdasan kognitif. Ada pula kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang tak kalah penting untuk diperhatikan.

    Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar tes IQ dan cara meningkatkannya, konsultasi dengan psikolog mungkin membantu Anda mendapatkan solusi terbaik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan