backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Gangguan Psikologi Ini Sering Dialami Orang Dengan IQ Tinggi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 13/07/2023

    Gangguan Psikologi Ini Sering Dialami Orang Dengan IQ Tinggi

    Menurut sebagian besar orang, memiliki tingkat IQ yang tinggi adalah hal yang membanggakan. IQ dapat diartikan sebagai kecerdasan intelektual. Seseorang yang mempunyai nilai kecerdasan intelektual yang tinggi, biasanya dianggap pintar dan memiliki prestasi yang baik dalam akademik. Tapi tahukah Anda bahwa mempunyai nilai IQ yang tinggi tidak sepenuhnya baik? Karu-baru ini sebuah penelitian menemukan bahwa nilai IQ yang tinggi berhubungan dengan tingkat kecemasan yang tinggi pula. 

    IQ tinggi dianggap memicu dengan rasa cemas yang berlebihan

    Pernyataan ini berasal dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang berasal dari Lakehead University, Kanada, dan melibatkan sebanyak 100 orang responden. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa kelompok responden yang sering merasa cemas ternyata memiliki nilai tes kecerdasan verbal yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak sering mengalami kecemasan. 

    Penelitian lain yang juga meneliti hubungan kecerdasan intelektual dengan kecemasan menyatakan hal yang sama. Dalam penelitian ini, tes untuk mengukur kecerdasan intelektual dilakukan pada kelompok yang memiliki sindrom kecemasan yang berlebihan dan kelompok yang sehat secara mental. Kemudian hasilnya menunjukkan bahwa hampir seluruh orang di kelompok yang memiliki sindrom kecemasan mempunyai nilai tes yang lebih baik dari pada kelompok yang sehat.

    BACA JUGA: Kecerdasan Seseorang Ternyata Bisa Dipengaruhi Oleh Ususnya

    Apa hubungannya antara IQ dengan kecemasan?

    Sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli saraf dari National Institutes of Health menyatakan bahwa bagian otak yang mengatur kecerdasan intelektual dengan rasa kecemasan adalah bagian yang sama. Otak manusia dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu ada bagian dengan subtansi putih yang terletak di tengah, dan bagian subtansi kelabu yang terletak di bagian luar.

    Dalam hal ini diketahui bahwa zat kolin (zat neurotransmitter yang berfungsi sebagai pembawa sinyal di otak) yang ada di subtansi putih jumlahnya lebih sedikit pada orang yang mempunyai IQ tinggi dan rasa cemas yang berlebihan dibandingkan dengan orang yang sehat dan mempunyai IQ standar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kondisi ini, merasa cemas dan memiliki IQ tinggi, diatur dan disebabkan oleh hal yang sama.

    Apakah artinya memiliki IQ tinggi itu tidak baik karena menimbulkan rasa cemas?

    Kecerdasan intelektual yang diiringi dengan rasa cemas berlebih bukan merupakan hal utama yang membuat seseorang bisa sukses dan berhasil dalam bidang akademi. Banyak konsep dan pandangan tentang arti kecerdasan, sehingga Anda tidak perlu khawatir akan hal itu. Walaupun memang, rasa cemas yang berlebihan tentu saja akan menimbulkan damak yang kurang baik bagi kesehatan mental maupun fisik Anda. Sehingga hal yang harus dilakukan adalah bagaimana cara mengatasi rasa cemas yang bisa saja muncul tiba-tiba.  

    BACA JUGA: Benarkah Kecerdasan Anak Diturunkan dari Ibu?

    Apa yang bisa dilakukan mengurangi rasa cemas yang berlebihan?

    Jika Anda merasa sangat cemas akan sesuatu hal dan membuat pikiran Anda tidak jernih, maka berikut adalah hal mudah yang bisa Anda lakukan:

    • Menarik napas dalam-dalam, akan membuat Anda lebih rileks dan tenang.
    • Pahami bahwa rasa cemas sama saja seperti perasaan yang lainnya. Jika Anda menerima dan memahami bahwa rasa cemas adalah reaksi emosional yang muncul seperti perasaan yang lain, maka Anda akan dengan mudah menghilangkan rasa cemas tersebut.
    • Lakukan hobi dan hal yang menyenangkan untuk mengalihkan perhatian Anda saat itu. Tidak hanya bisa mengalihkan perhatian saja, melakukan hobi juga dapat membuat diri Anda lebih rileks.
    • Istirahat dan tidur yang cukup
    • Lakukan olahraga yang rutin. Tidak hanya menjaga kesehatan, olahraga yang rutin dapat memperbaiki suasana hati karena saat melakukannya, tubuh merangsang hormon ‘bahagia’.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 13/07/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan