Salah satu tantangan dalam memelihara kucing adalah menjaga pasir kucing agar tetap bersih dan bebas bau. Ini mungkin akan lebih rumit jika Anda menggunakan pasir kucing yang bisa dicuci, sebab Anda harus tahu bagaimana cara mencuci pasir kucing yang benar agar tidak bau pesing. Simak caranya di sini.
Apakah pasir kucing bisa dicuci?
Ya, saat ini sudah tersedia jenis pasir kucing yang bisa dicuci dan digunakan kembali. Pasir ini umumnya terbuat dari bahan silika dan zeolit.
Bahan-bahan tersebut dirancang khusus agar tidak mudah hancur saat terkena kotoran kucing.
Pasir kucing silika terbuat dari material kristal silika yang memiliki kemampuan untuk menyerap bau dan cairan dengan sangat baik.
Sementara itu, pasir kucing zeolit berasal dari mineral alami dengan pori-pori kecil yang mampu menyerap bau dan cairan dari kotoran kucing.
Kedua produk pasir kucing ini memiliki karakteristik yang serupa, yaitu tidak menggumpal ketika terkena kotoran kucing dan tidak hancur saat dicuci dengan air.
Oleh sebab itu, pasir kucing dari jenis silika dan zeolit dapat Anda bersihkan serta gunakan kembali.
Pasir kucing ini biasanya dapat digunakan ulang sampai beberapa minggu. Namun, hal ini tergantung pada jumlah kucing dan seberapa sering kucing memakai kotak pasir.
Cara mencuci pasir kucing agar tidak bau

Dibandingkan dengan pasir kucing bentonit atau tofu yang harus dibuang setelah kucing buang air, pasir kucing silika dan zeolit cenderung lebih hemat karena bisa dicuci dan dipakai lagi.
Meski demikian, Anda perlu mengetahui cara membersihkan kotoran dan mencuci pasir kucing dengan benar. Berikut ini adalah langkah-langkahnya.
1. Buang kotoran kucing
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membersihkan pup kucing dengan sekop khusus yang dirancang untuk membersihkan litter box.
Kemudian, masukkan kotoran tersebut ke dalam kantong plastik dan ikat bagian atasnya hingga rapat. Buanglah kotoran kucing ke tempat sampah di luar rumah.
Walaupun pasir kucing dapat dicuci, pup kucing tetap harus dibuang setiap hari agar kebersihan dan kenyamanan anabul tetap terjaga.
2. Cuci pasir dengan air bersih
Setelah pup kucing dibuang, tuangkan pasir kucing silika dan zeolit ke dalam wadah besar atau saringan. Bilas pasir dengan air bersih yang mengalir hingga sisa kotoran dan bau hilang.
Walau sering dianggap sebagai cara ampuh menghilangkan bau kotoran kucing di pasir, hindari membersihkan pasir kucing dengan sabun dan deterjen.
Hal tersebut dikhawatirkan bisa meninggalkan residu yang berbahaya untuk kucing. Lakukanlah pembersihan pasir kucing setidaknya seminggu sekali atau sesuai kebutuhan.
3. Keringkan pasir sampai benar-benar kering
Setelah dicuci, pasir perlu dikeringkan hingga benar-benar kering sebelum dimasukkan kembali ke dalam kotak pasir. Anda bisa menjemur pasir kucing di bawah sinar matahari langsung.
Pastikan Anda mengeringkan pasir hingga tidak ada kelembapan yang tersisa. Hal ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan munculnya penyakit pada kucing.
4. Bersihkan kotak pasir
Sambil menunggu pasir kering sepenuhnya, Anda juga disarankan membersihkan litter box dan perlengkapan kucing lainnya, seperti sekop untuk membuang pup kucing.
Anda bisa menggunakan campuran air hangat, cuka, dan baking soda yang mampu membunuh kuman serta menghilangkan sisa bau yang tidak sedap.
Jangan lupa juga untuk mengeringkan litter box hingga benar-benar kering sebelum mengisinya lagi dengan pasir kucing yang sudah dicuci.
5. Ganti pasir secara berkala
Meski pasir kucing silika dan zeolit dapat dicuci dan digunakan kembali, sebaiknya Anda tetap menggantinya secara total setiap 3–4 minggu sekali.
Hal ini guna memastikan kebersihan tetap optimal dan menghindari akumulasi bakteri dan bau tidak sedap yang tentunya tidak dapat dihilangkan dengan pencucian biasa.
Selain mengganti pasir dan membersihkan litter box, jangan lupa juga untuk mencuci kandang kucing secara berkala agar kesehatan anabul terjaga dengan baik.
Tips memilih pasir kucing yang tepat

Pemilihan pasir kucing yang tepat akan membawa kemudahan bagi Anda saat merawat kucing.
Salah satu hal yang umum dipertimbangkan saat memilih pasir kucing yakni kondisi lingkungan tempat Anda memelihara kucing.
Sebagai contoh, bila Anda tinggal di apartemen atau rumah yang tidak terlalu luas, Anda dapat mempertimbangkan pasir kucing yang berbahan silika atau tofu.
Kedua jenis pasir ini punya daya serap sangat tinggi dan tidak berdebu. Bahkan, seperti dikutip dari The Spruce Pets, pasir tofu mudah larut dalam air sehingga dapat dibuang ke toilet.
Sementara itu, bila rumah Anda masih memiliki pekarangan, Anda dapat memilih pasir bentonit yang bisa langsung dibuang ke tanah. Harga pasir ini pun biasanya lebih ekonomis.
Dengan mengetahui cara mencuci pasir kucing serta memilih jenis pasir yang tepat, Anda akan membuat kucing merasa nyaman.
Hal ini juga membantu menjaga kebersihan lingkungan rumah dan kesehatan anggota keluarga di dalamnya.
- Ada dua jenis pasir kucing yang dapat dicuci dan digunakan kembali, yaitu pasir kucing silika dan zeolit.
- Cara mencuci pasir kucing yang benar yaitu dengan menghindari pemakaian sabun atau deterjen, memastikan pasir kering sepenuhnya, dan mengganti pasir secara berkala.
- Pemilihan jenis pasir harus disesuaikan dengan keadaan tempat tinggal dan kebutuhan Anda supaya kebersihan rumah dan kenyamanan kucing tetap terjaga.
[/poin-utama]
[embed-health-tool-bmi]