Penggunaan obat nyamuk semprot mungkin bisa membahayakan tubuh, terlebih bila terhirup. Apa saja kandungan obat nyamuk semprot dan bahaya yang dapat timbul jika Anda menghirupnya? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Penggunaan obat nyamuk semprot mungkin bisa membahayakan tubuh, terlebih bila terhirup. Apa saja kandungan obat nyamuk semprot dan bahaya yang dapat timbul jika Anda menghirupnya? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Obat nyamuk kini menjadi salah satu kebutuhan rumah tangga yang tidak boleh terlewatkan.
Salah satu jenis obat nyamuk yang efektif dan praktis ialah obat nyamuk semprot. Tak hanya untuk nyamuk, produk ini juga ampuh untuk membunuh semut, lalat, dan kecoak.
Meski berguna untuk membunuh serangga, penggunaan obat nyamuk semprot yang tidak aman bisa merugikan kesehatan, terlebih bila tak sengaja terhirup ke dalam saluran pernapasan.
Dua kandungan dalam obat nyamuk semprot, yakni pyrethrum dan DEET, telah terbukti pada sejumlah penelitian memiliki efek buruk untuk kesehatan manusia.
Berikut ini merupakan bahaya dari menghirup obat nyamuk semprot yang perlu Anda waspadai.
Pyrethrum telah sejak lama digunakan sebagai obat pembunuh serangga. Zat ini berasal dari bunga krisan yang diambil dengan cara mengeringkan dan mengekstrak sarinya.
Pyrethrum bisa memicu penyakit asma, kerusakan sistem saraf, hingga gangguan kekebalan tubuh bila masuk ke dalam tubuh secara terus-menerus atau dalam jumlah banyak.
Menurut para ahli dari National Poisons Centre, gejala ringan akibat menghirup pyrethrum bisa berupa, mual, muntah, sesak napas, pusing, dan sakit kepala.
Selain itu, zat ini juga bisa menyebabkan dampak yang lebih berbahaya, seperti kejang-kejang, penumpukan cairan dalam paru (edema paru), koma, hingga kematian.
Secara umum, N,N-diethyl-meta-toluamide atau DEET merupakan kandungan yang tergolong aman dan tidak berbahaya dalam obat nyamuk semprot.
Hal ini juga dibuktikan dalam sebuah studi terbitan The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene (2020) yang menyatakan DEET tidak berkaitan dengan risiko kesehatan serius.
Meski begitu, sebagian kalangan mungkin akan merasakan ruam kulit atau iritasi mata saat menyemprotkan obat nyamuk dengan jarak yang terlalu dekat.
Penelitian lebih lanjut pun dibutuhkan untuk mengetahui hubungan DEET dengan risiko penyakit kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronis.
Percikan cairan atau aerosol dari obat nyamuk semprot dapat bertahan lama dalam ruangan. Ini mungkin bisa berdampak buruk bila terhirup atau terkena kulit bayi yang sensitif.
Zat kimia yang terhirup bisa membuat bayi Anda batuk atau sesak napas. Selain itu, paparan pada bagian luar tubuh juga bisa memicu iritasi atau alergi pada kulit bayi.
Mengingat adanya bahaya menghirup obat nyamuk semprot, ada baiknya Anda memakai losion antinyamuk untuk bayi yang terbuat dari bahan alami dan aman untuk kulit.
Selain memberikan perlindungan lebih lama karena menempel pada kulit, Anda juga sekaligus mengurangi risiko bayi menghirup udara yang sudah terkontaminasi zat-zat berbahaya.
Anda juga dapat memakaikan baju dan celana panjang maupun memasang kelambu pada tempat tidurnya untuk melindungi bayi dari gigitan nyamuk.
Jika Anda tetap harus memakai obat nyamuk semprot, pastikan Anda mengarahkan semprotan jauh dari wajah. Lalu, tutup ruangan dan tinggalkan selama 15–20 menit.
Pastikan Anda juga sudah menutup seprai, sarung bantal, selimut, serta makanan dan minuman. Ini bertujuan agar tidak ada kontaminasi zat kimia berbahaya dari obat nyamuk semprot.
Jika obat nyamuk semprot terkena kulit, mata, atau selaput lendir lainnya, segera basuh dengan air mengalir paling tidak selama 15 menit.
Segera keluar dari ruangan dan hirup udara segar bila Anda tidak sengaja menghirup obat nyamuk, terutama dalam jumlah yang banyak.
Apabila muncul gejala keracunan, seperti sesak napas, mual, muntah, dan kejang, segera hubungi ambulans atau kunjungi unit gawat darurat di rumah sakit terdekat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar