Departemen Kesehatan New York mengatakan bahwa dry ice bisa berbahaya dan berdampak serius di ruang kecil yang tidak berventilasi baik. Ketika es ini menyublim, gas karbon dioksida akan menumpuk membuat orang menghirup gas CO2 dalam jumlah banyak.
Gas karbon dioksida yang terhirup bisa menyebabkan sakit kepala, kesulitan bernapas, mual dan muntah. Dalam kasus ekstrem, paparan berlebih dapat menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran dan berujung kematian.
Dalam kasus mencampurkan dry ice dengan air di kolam renang, molekul air di dalam kolam renang berada pada suhu yang lebih tinggi daripada es. Hal ini menimbulkan proses tabrakan pada pengiriman energi dari air dan es kering.
Dry ice mendinginkan air di saat air menghangatkan dry ice. Karena itu molekul karbon dioksida berbentuk es ini bergerak dan berubah ke bentuk gas lebih cepat. Ketika tubuh manusia menghirupnya, hal ini bisa menimbulkan kondisi berbahaya seperti radang dingin dan asfiksia.
Selain itu, es memiliki suhu yang sangat dingin, sehingga bila terlalu lama berkontak bisa menimbulkan luka bakar atau ice burn yang dapat membunuh jaringan sel kulit. Bahkan, hanya diperlukan beberapa detik kontak dengan es sampai bisa membuat hal ini terjadi.
Sedangkan, kandungan gas CO2 dalam es kering dapat mengganggu komposisi udara. Ini membuat pasokan oksigen terbatas dan menyebabkan seseorang sulit bernapas.
Selain itu, ada pula risiko ledakan yang dapat terjadi. Es kering memang tidak mudah meledak atau terbakar. Tetapi saat berubah menjadi gas, es dapat memberi banyak tekanan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar