backup og meta

Inilah Kenapa Ada yang Suka Makanan Pedas, Ada Juga yang Tak Kuat

Apakah Anda termasuk penggemar dari makanan pedas? Seberapa tahan Anda menghadapi rasa pedas tersebut? Setiap orang memiliki kemampuannya sendiri-sendiri dalam menghadapi makanan pedas. Mengapa ada orang yang mampu makan makanan pedas sementara yang lainnya tidak? Tidak hanya itu, kemampuan seseorang untuk mengonsumsi makanan dengan rasa yang pedas akan berbeda-beda. Sebenarnya apa alasan yang menyebabkan semua itu terjadi?

Orang yang suka makanan pedas mempunyai kepribadian yang berbeda

Ternyata, dalam beberapa studi orang yang gemar makan makanan pedas memiliki kepribadian yang cenderung sama – tentu saja berbeda dengan kepribadian dengan orang yang tidak suka makan pedas. Terdapat sebuah hipotesis yang menyatakan bahwa orang yang gemar makan makanan pedas cenderung mempunyai sifat petualang.

Gemar makan makanan pedas dapat diibaratkan seperti Anda menaiki roller coaster atau permainan menantang nyali dan adrenalin. Saat Anda menaiki permainan yang membutuhkan nyali besar tersebut untuk pertama kalinya, maka Anda akan merasakan detak jantung yang cepat, mengeluarkan keringat lebih banyak, dan ketakutan. Hal ini alami terjadi dan merupakan respon tubuh yang disebut dengan mekanisme ‘bertarung atau berlari’ (fight or flight respon).

Setelah Anda berhasil melewati rintangan tersebut dengan keadaan yang aman dan baik-baik saja, maka hal tersebut akan menantang Anda untuk melakukan hal yang lebih di waktu selanjutnya. Sama seperti ketika Anda mencoba makanan pedas pertama kali, respon tubuh yang muncul akan sama seperti saat Anda melewati rintangan tersebut. Tetapi ketika berhasil memakan semua makanan dengan rasa pedas tersebut, justru Anda merasa tertantang untuk mencoba tingkat kepedasan yang lebih dari sebelumnya. Kemudian Anda akan mencoba tingkat kepedasan yang baru, saat berhasil melewatinya kembali maka Anda akan mencoba hal yang lebih dari itu. 

Genetik bisa jadi salah satu alasannya

Pengaruh lingkungan sekitar

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Byrnes, N. and Hayes, J. (2013). Personality factors predict spicy food liking and intake. Food Quality and Preference, 28(1), pp.213-221.

Mind the Science Gap. (2013). Some Like it Hot (Part 1): Why do Some People Have a Preference for Spicy Foods? – Mind the Science Gap. [online] Available at: http://www.mindthesciencegap.org/2013/03/20/some-like-it-hot-part-1-why-do-some-people-have-a-preference-for-spicy-foods/  [Accessed 14 Feb. 2017].

Rozin, P. and Schiller, D. (1980). The nature and acquisition of a preference for chili pepper by humans. Motivation and Emotion, 4(1), pp.77-101.

 

Versi Terbaru

01/07/2021

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Satya Setiadi

Diperbarui oleh: dr. Satya Setiadi


Artikel Terkait

9 Makanan Pereda Sakit Kepala yang Bisa Anda Coba di Rumah

6 Makanan Penyebab Sering Kentut yang Sebaiknya Anda Batasi


Ditinjau secara medis oleh dr. Satya Setiadi · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Diperbarui 01/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan