backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Ternyata Perempuan Juga Punya Jakun, Loh!

Ditinjau secara medis oleh dr. Satya Setiadi · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 09/07/2021

    Ternyata Perempuan Juga Punya Jakun, Loh!

    Jakun adalah karakteristik fisik khas laki-laki yang mulai muncul selama masa puber. Menurut legenda barat, pria memiliki jakun karena nabi Adam yang melanggar perintah Tuhan untuk tidak memakan buah apel di surga. Karena kelalaiannya, potongan apel tersebut tersangkut di tenggorokan Adam, dan semua pria keturunannya kini hidup membawa bukti tersebut. Dari sinilah muncul istilah “Adam’s Apple”, padanan kata bahasa Inggris untuk jakun.

    Apakah cerita ini yang juga menjadi alasan kenapa perempuan tidak memiliki jakun?

    Semua manusia punya jakun

    Jakun (dalam bahasa kedokteran disebut prominentia laryngea) adalah tonjolan di tengah tenggorokan yang terbuat dari tulang rawan tiroid — dinamakan demikian karena letaknya tepat di atas kelenjar tiroid. Tulang rawan tiroid merupakan tulang rawan yang melindungi laring, struktur dalam leher tempat di mana pita suara berada untuk menghasilkan suara.

    Baik pria dan wanita sama-sama memiliki tulang rawan tiroid, yang menjadi bagian dari anatomi leher manusia. Artinya, wanita juga memiliki jakun. Tapi umumnya, ukuran jakun wanita tidak sebesar milik pria.

    Jakun pria terlihat sangat jelas karena beberapa alasan. Pertama, struktur tulang leher pria lebih kokoh dan tebal daripada wanita, sehingga bisa memberikan jakun penampilannya yang sangat khas menonjol. Kedua, pria dan wanita melalui perubahan fisik yang berbeda selama masa puber.

    Kapan kita mulai tumbuh jakun?

    Anak perempuan dan laki-laki pada awalnya memiliki ukuran tulang rawan tiroid yang sama besar. Tapi begitu mereka mulai menginjak masa puber, anak laki dan perempuan melewati sejumlah perubahan fisik yang berbeda.

    Selama puber, laring laki-laki bertumbuh dengan pesat berkat peningkatan hormon testosteron agar dapat memfasilitasi pita suara pria yang memang lebih tebal dan panjang — yang memberikan pria dewasa suara yang lebih berat dan nge-bass. Bersamaan dengan pertumbuhan laring, tulang rawan di sekitarnya juga ikut tumbuh. Hasil pertumbuhan tulang rawan inilah yang kita sebut dengan jakun.

    Kenapa jakun wanita tidak menonjol?

    Tulang rawan tiroid milik anak perempuan juga bertumbuh, namun tidak sebanyak itu. Akibatnya, gadis remaja dan wanita dewasa cenderung memiliki nada suara yang lebih tinggi daripada rekan-rekan pria mereka. Selain itu, tubuh perempuan pada umumnya juga memiliki persentase lemak yang lebih tinggi daripada laki-laki, yang secara halus “menyembunyikan” tonjolan tulang rawan sekaligus juga memberikan penampilan garis leher yang lebih ramping.

    Namun demikian, beberapa wanita bisa memiliki tonjolan jakun yang terlihat jelas karena beberapa alasan. Kadang, jakun wanita merupakan hasil dari anomali anatomi tubuh, sifat genetik, atau ketidakseimbangan hormon yang terjadi selama pubertas. Dalam beberapa kasus lain, tonjolan ini sebenarnya bukan jakun, melainkan sebuah pertumbuhan yang disebabkan suatu kondisi kesehatan tertentu.

    Tonjolan jakun bisa dikurangi lewat operasi

    Sayangnya, karena jakun begitu erat kaitannya dengan fitur “kejantanan”, beberapa perempuan berjakun mungkin berurusan dengan isu-isu yang memengaruhi kepercayaan diri dan juga identitas dirinya. Jika diperlukan, konseling dapat membantu wanita untuk memperoleh cara pandang baru terhadap dirinya dan sekaligus juga keyakinan diri.

    Masalah penampilan akibat jakun juga bisa menghampiri pria, lho. Terutama ketika jakun tampak naik-turun dengan jelas saat mereka sedang merasa gugup atau ketakutan, yang bisa “membongkar” rasa ketidakpercayaan diri mereka saat tampil di hadapan orang lain.

    Baik pria dan wanita yang bermasalah dengan jakunnya dapat memilih untuk melakukan operasi plastik untuk mengurangi besar tonjolannya. Prosedur bedah plastik ini relatif aman, tapi setiap prosedur medis datang dengan risikonya masing-masing. Operasi pengurangan jakun dapat meninggalkan bekas jaringan parut dan potensi perubahan suara.

    BACA JUGA:

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Satya Setiadi

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 09/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan