Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan kunci dari proses metabolisme yang baik. Jika elektrolit tidak seimbang, tentu dapat berpengaruh besar terhadap kesehatan Anda. Kenali apa saja yang menjadi penyebab dari gangguan elektrolit agar Anda bisa mengurangi risikonya.
Berbagai penyebab yang menimbulkan gangguan elektrolit
Elektrolit merupakan senyawa dan mineral yang membantu tubuh menghasilkan energi dan membuat kontraksi otot. Biasanya, manusia mendapatkan elektrolit seperti natrium, klorida, kalium, dan kalsium dari makanan dan minuman.
Nah, itu sebabnya salah satu penyebab Anda mengalami gangguan elektrolit bisa dari makanan dan minuman yang Anda makan. Tak hanya makanan dan minuman, ada beberapa faktor lain yang membuat Anda mengalami gangguan elektrolit.
1. Tubuh kehilangan banyak cairan
Bagi Anda yang menderita diare hebat, dokter biasanya akan selalu mengingatkan untuk menjaga kadar air dalam tubuh agar tidak sampai dehidrasi. Hal ini karena saat diare, tubuh Anda akan terus mengeluarkan cairan dan elektrolit tubuh, seperti kalium, klorida, dan kalsium.
Kondisi inilah yang akhirnya jadi penyebab Anda mengalami gangguan elektrolit, seperti hipokalemia atau hiponatremia. Selain diare, beberapa kondisi yang juga menyebabkan Anda kehilangan banyak cairan, antara lain:
- Muntah
- Berkeringat berlebihan
- Dehidrasi
- Kurang makan dan minum
2. pH darah melebihi batas normal
Kondisi pH darah yang melebihi batas normal biasanya disebut sebagai alkalosis. Alkalosis merupakan sebuah situasi ketika cairan di dalam tubuh mengandung basa yang melebihi batas normal.
Hal ini mungkin disebabkan oleh penurunan kadar karbondioksida dalam darah yang bersifat asam. Kondisi tersebut dinamakan dengan alkalosis respiratorik.
Sebaliknya, peningkatan kadar bikarbonat dalam darah yang bersifat basa juga akan mengubah pH darah. Kondisi ini dikenal dengan alkalosis metabolik.
Umumnya, alkalosis metabolik dikaitkan dengan beberapa kondisi tertentu, seperti terlalu sering muntah, yang menyebabkan kehilangan elektrolit yang banyak.
3. Pengaruh obat-obatan tertentu
Selain kehilangan banyak cairan akibat kondisi tertentu, penyebab lain dari gangguan elektrolit juga bisa berasal dari pengaruh obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat yang membuat kadar elektrolit dalam tubuh jadi tidak seimbang, antara lain:
a. Kortikosteroid
Kortikosteroid memengaruhi hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, yaitu mineralokortikoid. Hormon ini berperan sebagai pengatur kadar elektrolit dalam tubuh, misalnya, kapan tubuh akan mengeluarkan mineral seperti natrium.
Obat steroid biasanya akan diserap di saluran pencernaan. Sifatnya yang dapat menahan garam inilah yang berisiko membuat elektrolit dalam tubuh tidak seimbang.
Selain itu, jenis obat yang satu ini juga dapat meningkatkan kadar natrium sehingga membuat Anda berpotensi mengalami kondisi hipernatremia. Gangguan hipernatremia yang disebabkan oleh kortikosteroid ini dapat menimbulkan kejang dan kejang otot.
b. Pil KB
Selain kortikostreoid, jenis obat yang menjadi penyebab gangguan elektrolit adalah pil KB.
Penggunaan pil KB ternyata dapat melonjakkan kadar kalium sehingga berpotensi mengalami hiperkalemia. Peningkatan kadar kalium pada tubuh ini dapat mengganggu keseimbangan natrium dalam tubuh Anda.
Jika obat-obatan seperti ini terlalu banyak dan sering dikonsumsi, dapat mengakibatkan berbagai efek samping, seperti diare dan rasa lemas.
Maka itu, ketika minum pil KB perhatikan aturan pakainya agar keseimbangan ion elektrolit di dalam tubuh tidak terganggu.
c. Antibiotik & antifungal
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2009 dalam jurnal Nature Reviews Nephrology, jenis antibiotik tertentu ternyata termasuk dalam kategori obat yang menjadi penyebab gangguan elektrolit.
Penggunaan antibiotik, seperti amfoterisin B dan trimetoprim, dapat membuat kadar mineral kalium berkurang.
Biasanya, amfoterisin B digunakan sebagai obat untuk mengatasi infeksi jamur. Sedangkan trimehoprim dapat digunakan untuk infeksi saluran kemih.
Pada dasarnya, penyebab gangguan elektrolit dapat diakibatkan oleh kondisi tubuh yang kehilangan banyak cairan, gangguan kadar asam dalam tubuh, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Konsultasikanlah ke dokter untuk mengetahui penyebab gangguan elektrolit yang Anda alami. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]