Berkembangnya teknologi dan moda transportasi saat ini memudahkan setiap aktivitas dan kebutuhan. Di sisi lain, kemajuan ini meningkatkan gaya hidup sedenter atau kurang gerak.
Gaya hidup tidak aktif ini berisiko menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Biasanya, Anda mengalami keluhan tertentu ketika tubuh kurang gerak, seperti apa tanda-tandanya?
Tanda-tanda tubuh kurang gerak
Gaya hidup sedenter (sedentary) adalah perilaku dan kegiatan sehari-hari yang membuat seseorang tidak aktif bergerak dan membakar sedikit kalori.
Anda bisa dikatakan hidup sedenter ketika menghabiskan hari untuk duduk lama, berbaring, tanpa mengimbangi dengan aktivitas yang membutuhkan banyak gerak.
Karena gaya hidup kurang gerak ini, sebagian besar orang sering mengalami keluhan kesehatan. Berikut ini tanda-tandanya.
1. Daya ingat menurun
Otak kita membutuhkan latihan seperti halnya tubuh kita. Menurut sebuah penelitian dalam jurnal PLOS One (2018) mengamati 35 orang dewasa (25 wanita dan 10 pria) berusia 45 – 75 tahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat aktivitas fisik otak dan hubungannya dengan jumlah rata-rata waktu yang dihabiskan untuk duduk setiap harinya.
Hasil menunjukkan kalau duduk terlalu lama menyebabkan berkurangnya ketebalan di lobus temporal medial, area otak yang bertanggung jawab untuk memori.
Perubahan otak ini mungkin menjelaskan mengapa Anda mudah menjadi pelupa jika tengah menganggur.
2. Lebih mudah stres dan cemas
Sejumlah studi menunjukkan bahwa orang-orang yang kurang gerak mengalami penurunan kesehatan psikologis.
Ini memicu seseorang mudah cemas, stres, dan depresi.
Untuk itu, Anda perlu menyadari perilaku kurang aktif dan ingin mengubah keadaan. Ini membantu menempatkan pikiran dan suasana hati pada kondisi yang lebih baik.
Sebuah studi Psychology of Sport and Exercise (2018) menguji apakah kesadaran situasional (mindfulness) dan keaktifan bergerak berdampak positif pada psikologis.
Hasil riset memperlihatkan orang yang aktif bergerak mengalami perbaikan suasana hati dan penurunan stres.
3. Sulit mendapat tidur berkualitas
Semakin lama tubuh kurang gerak, Anda semakin sulit tidur.
Jika Anda menghabiskan lebih dari 11 jam sehari duduk dan berbaring saja, ini dapat menyebabkan penurunan kualitas ataupun waktu tidur.
Kurang tidur bisa mengarah pada berbagai gangguan metabolisme, melemahkan sistem kekebalan, meningkatkan risiko kematian dini, dan banyak lagi.
Sebuah riset meta-analisis juga menemukan bahwa kebiasaan kurang gerak yang berlebihan meningkatkan risiko insomnia.
4. Cepat lelah
Kurang gerak juga memicu kelelahan yang ekstrem.
Tidak aktif bergerak membuat jantung, paru-paru, dan otot mengalami decondition, yaitu menurunnya fungsi atau kapasitas kerja organ tubuh.
Aktif bergerak disertai dengan olahraga teratur akan menunjang fungsi sistem kardiovaskuler.
Sistem kardiovaskular yang bekerja dengan baik akan melancarkan peredaran darah ke semua bagian tubuh.
Tubuh pun bisa memproduksi energi dengan lebih optimal sehingga meningkatkan fungsi organ dan ketahanan energi secara keseluruhan.
5. Kulit mengusam
Apakah kulit Anda tampak tidak sesehat dulu atau terlihat kusam dan menua?
Itu mungkin tanda kalau Anda tidak cukup bergerak atau rutin olahraga.
Menurut Ellen Marmur profesor dermatologi di Sekolah Kedokteran Mount Sinai, kulit mengusam disebabkan buruknya sirkulasi darah.
Ketika seseorang kurang bergerak, aliran darah tidak bisa mengangkut zat-zat beracun dalam jaringan kulit untuk dinetralkan dalam organ hati.
Zat-zat beracun pun menetap di kulit dan membuat kulit tampak lebih kusam.
6. Badan terasa pegal
Salah satu tanda lain Anda kurang gerak adalah badan terasa pegal.
Badan yang pegal sebenarnya adalah sinyal agar Anda segera melakukan aktivitas fisik.
Dengan menggerakan tubuh, aliran darah sampai ke otot dan persendian menjadi lancar.
Alhasil, bagian tubuh yang pegal dan tegang menjadi lebih rileks, rasa pegal yang Anda rasakan pun berangsur pulih.