Pernahkah Anda mengalami hidung kedutan? Hidung kedutan sering dikaitkan dengan akan datangnya rezeki atau justru bakal mendapat kabar buruk dari orang terdekat.
Namun sebenarnya, apa arti kedutan di hidung dari sisi medis? Lalu, apakah kondisi ini normal? Agar tak salah memaknai, berikut ini adalah penjelasan tentang hidung berkedut dari sisi medis yang perlu Anda tahu.
Arti kedutan hidung dari sisi medis yang perlu Anda tahu
Kedutan bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Selain kedutan di alis dan bibir, hidung juga bisa berkedut dan menimbulkan sensasi getar tak disengaja pada bagian tubuh ini.
Meski begitu, pada dasarnya, kedutan pada hidung sering kali tidak berbahaya. Namun yang pasti, kondisi ini cenderung menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu.
Dalam kacamata medis, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hidung mengalami kedutan.
Meski sering dikaitkan dengan penuaan atau ekspresi wajah tertentu, ternyata hidung kedutan dapat memiliki berbagai penyebab. Berikut beberapa di antaranya.
1. Kekurangan vitamin dan mineral
Ada beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin B, zat besi, kalium, kalsium, magnesium, dan vitamin E.
Berbagai vitamin dan mineral ini dapat menjaga kesehatan fungsi saraf dan otot. Tidak hanya itu, nutrisi tersebut juga dapat memastikan sirkulasi darah tetap berjalan dengan lancar.
Saat Anda kekurangan vitamin dan mineral di atas, kesehatan fungsi saraf dan otot pun dapat terganggu. Hal ini berisiko menyebabkan hidung mengalami kedutan.
2. Obat-obatan
Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat memicu kejang otot di seluruh tubuh dan wajah, termasuk hidung, hingga terasa seperti berkedut.
Obat-obatan yang dimaksud di antaranya diuretik, obat asma, obat darah tinggi, dan obat statin.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami kedutan saat mengonsumsi obat-obatan di atas, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mengatasinya.
3. Kerusakan saraf
Adanya masalah pada sistem saraf juga dapat menjadi penyebab kedutan di hidung.
Pasalnya, beberapa kerusakan saraf seperti penyakit Parkinson dapat memicu terjadinya kejang otot pada penderitanya.
Oleh karena itu, bila Anda terdiagnosis menderita kelainan saraf, dokter mungkin akan menyarankan pengobatan dan perawatan untuk mengatasi gejala tersebut.
4. Gangguan tic wajah
Arti kedutan hidung lainnya, yaitu sebagai tanda atau gejala dari penyakit tic pada wajah. Ini merupakan kondisi kejang pada wajah yang tidak terkendali.
Gangguan ini bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak. Pada umumnya, kondisi ini sering kali tidak memerlukan pengobatan dan dapat hilang dengan sendirinya.
Namun, bila gangguan tic ini mulai memengaruhi dan mengganggu kualitas hidup Anda, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan perawatan, seperti terapi.
5. Sindrom Tourette
Sindrom Tourette adalah kelainan neurologis yang menyebabkan Anda mengalami gerakan tak sadar, termasuk kedutan pada hidung.
Selain hidung yang berkedut, beberapa gejala lain yang terkait penyakit ini mungkin juga akan muncul.
Gejala tersebut umumnya, yaitu gerakan mata yang cepat, mulut yang bergerak-gerak, mengendus, dan mengeluarkan suara melengking.
6. Stres
Otot berkedut, termasuk pada bagian hidung, terjadi ketika satu saraf perifer yang mengontrol otot terlalu aktif, sehingga menyebabkan pergerakan otot yang tidak disengaja.
Melansir Cleveland Clinic, pergerakan otot ini dapat dipicu oleh beberapa hal, salah satunya yaitu stres.
Selain otot yang berkedut, beberapa gejala fisik lain yang bisa muncul akibat stres meliputi sakit kepala, nyeri dada, masalah pencernaan, hingga kesulitan tidur.
7. Hipertiroidisme
Selain stres, hipertiroidisme merupakan kondisi yang dapat menjadi pemicu otot berkedut, termasuk pada bagian hidung.
Hipertiroidisme adalah suatu kondisi di mana tiroid memproduksi dan melepaskan lebih banyak hormon daripada yang dibutuhkan tubuh.
Selain kedutan otot, hipertiroidisme juga dapat menyebabkan masalah tidur, rambut rontok, dan penurunan berat badan.
Selain beberapa kondisi di atas, hidung kedutan juga dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi kafein atau alkohol, kurang tidur, dan melakukan aktivitas fisik yang berat.
Meski pada dasarnya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya, kedutan juga bisa saja menjadi tanda atau gejala dari kondisi medis tertentu.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami kedutan pada hidung yang tak kunjung hilang dan bahkan menyebabkan kecemasan, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Hidung berkedut sebenarnya sering kali tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi gejala dari suatu kondisi yang membutuhkan perawatan medis. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkannya adalah kekurangan vitamin dan mineral, kerusakan saraf, sindrom Tourette, hipotiroidisme, hingga gangguan tic wajah.
[embed-health-tool-bmi]