backup og meta

Penyebab Demam karena Cuaca Panas dan Tips Mengatasinya

Penyebab Demam karena Cuaca Panas dan Tips Mengatasinya

Cuaca panas bisa menjadi pemicu demam. Meskipun demam biasanya membaik dengan sendirinya, kondisi ini sebaiknya tidak diabaikan. Ketahui beberapa penyebab demam karena cuaca panas dan cara mengatasinya di bawah ini.

Perbedaan demam biasa dan demam karena cuaca panas

Demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh hingga di atas 38 derajat Celsius (°C). Pada umumnya, demam disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

Ketika terinfeksi, sistem kekebalan tubuh berupaya melawan serta mematikan mikroorganisme berbahaya dengan meningkatkan suhu tubuh.

Demam juga bisa disertai gejala penyakit infeksi lainnya, seperti batuk, pilek, diare, atau kelelahan.

Akan tetapi, demam karena cuaca panas tidak disebabkan oleh infeksi. Yang terjadi adalah cuaca panas membuat tubuh kesulitan membuang panas sehingga suhu tubuh pun meningkat.

Hal ini dapat terjadi bila Anda terpapar sinar matahari dalam waktu lama atau sedang berada di lingkungan yang sangat panas dan lembap.

Mengapa cuaca panas bisa menyebabkan demam?

cara menurunkan demam

Paparan panas tingkat tinggi dan ketidakmampuan tubuh untuk mendinginkan diri bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit terkait panas (heat-related illness).

Umumnya, gejala demam atau kenaikan suhu tubuh ini muncul pada kondisi yang cukup parah, seperti kelelahan akibat panas (heat exhaustion) dan sengatan panas (heat stroke).

Berikut ini adalah sejumlah faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami demam saat cuaca panas.

1. Dehidrasi

Penyebab umum dari demam selama cuaca panas adalah dehidrasi. Paparan panas membuat tubuh kehilangan cairan dan elektrolit lebih cepat melalui keringat.

Jika Anda tidak segera mengganti cairan yang hilang tersebut, tubuh tidakakan bisa mendinginkan diri secara efektif. Hal ini dapat memengaruhi suhu tubuh dan meningkatkan kemungkinan terjadinya demam.

2. Aktivitas berat

Berolahraga atau melakukan pekerjaan di bawah terik matahari dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh.

Ini karena aktivitas fisik berat bisa meningkatkan produksi panas oleh otot. Di sisi lain, sistem tubuh tidak mampu untuk mendinginkan diri Anda secara efektif.

3. Obat-obatan tertentu

Obat-obatan, termasuk diuretik dan antidepresan, bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur suhu.

Lebih lanjut, obat diuretik bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan melalui urine saat buang air kecil. Akibatnya, Anda lebih mudah mengalami demam karena cuaca panas.

Studi dalam jurnal Cureus (2022) menyebutkan bahwa beberapa jenis antidepresan, seperti sertraline dan amitriptyline, membuat penggunanya lebih sensitif terhadap panas dan membuat suhu tubuh bisa naik hingga di atas 41°C.

4. Komorbiditas

Kondisi medis penyerta alias komorbiditas, seperti penyakit jantung dan diabetes, dapat menyulitkan tubuh Anda untuk mengatur suhunya.

Kelebihan berat badan dan obesitas juga dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak panas.

Beberapa penyakit kronis dapat mengganggu keseimbangan termoregulasi, yakni mekanisme untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil meski suhu di lingkungan sekitar berubah.

5. Kondisi lingkungan

Gejala demam mungkin muncul bila Anda bepergian ke daerah dengan iklim panas atau punya risiko tinggi untuk mengalami gelombang panas.

Kombinasi suhu panas dan tingkat kelembapan yang tinggi menyebabkan keringat sulit menguap. Ini dapat mengurangi kemampuan tubuh Anda untuk mendinginkan diri.

Kenapa anak gampang demam saat cuaca panas?

Bayi dan anak-anak berusia di bawah 4 tahun berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit akibat panas, termasuk demam. Ini karena kemampuan tubuh mereka untuk mengatur suhu belum terbentuk sempurna.

Tips mengatasi demam karena cuaca panas

mengatasi kepanasan saat puasa

Pendekatan dalam mengatasi demam karena cuaca panas berfokus untuk mendinginkan tubuh, mencegah dehidrasi, dan menurunkan komplikasi yang lebih parah.

Beberapa langkah yang dapat membantu Anda mengatasi kondisi ini adalah sebagai berikut. 

  1. Segeralah beristirahat di tempat sejuk, seperti ruangan ber-AC, di depan kipas angin, atau di lokasi yang teduh.
  2. Istirahatkan tubuh dalam posisi berbaring dengan kaki terangkat lebih tinggi dari jantung.
  3. Longgarkan atau lepas pakaian yang tidak perlu bila memungkinkan.
  4. Ganti cairan tubuh yang hilang dengan mengonsumsi minuman dingin, seperti air dingin atau minuman olahraga.
  5. Lakukan pendinginan dengan mandi, berendam air dingin, atau menempelkan kompres dingin pada seluruh tubuh, terutama area leher, ketiak, dan selangkangan.

Jika demam tidak membaik dalam satu jam atau muncul gejala lain, misalnya kebingungan atau kehilangan kesadaran, sebaiknya segera cari bantuan medis.

Dokter dapat memberikan cairan infus untuk mengatasi dehidrasi dan meresepkan obat-obatan sesuai dengan gejala yang Anda alami.

Tindakan yang tepat dan cepat dapat mencegah komplikasi serius akibat kenaikan suhu tubuh yang terlampau tinggi.

Kesimpulan

  • Cuaca panas dapat menyebabkan demam karena tubuh kesulitan membuang panas yang dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat.
  • Beberapa faktor yang dapat memicu kondisi ini yaitu dehidrasi, aktivitas berat, efek obat-obatan tertentu, komorbiditas, dan kondisi lingkungan.
  • Penanganan kondisi ini bertujuan untuk mendinginkan tubuh, mencegah dehidrasi, serta menghindari komplikasi serius akibat paparan panas.
  • Apabila gejala demam tidak membaik dalam waktu satu jam, segera cari bantuan medis.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Heat stress related illness. (2022). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved February 29, 2024, from https://www.cdc.gov/niosh/topics/heatstress/heatrelillness.html

Warning signs and symptoms of heat-related illness. (2020). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved February 29, 2024, from https://www.cdc.gov/disasters/extremeheat/warning.html

Learn the signs, symptoms, and first-aid for heat-related illness. (2023). NSW Health. Retrieved February 29, 2024, from https://www.health.nsw.gov.au/environment/beattheheat/Pages/heat-related-illness.aspx

Body temperature regulation in heart failure. (n.d.). University of Washington. Retrieved February 29, 2024, from https://faculty.washington.edu/brengelm/CHFPaper2/final1.html

Kenny, G. P., Sigal, R. J., & McGinn, R. (2016). Body temperature regulation in diabetes. Temperature (Austin, Tex.), 3(1), 119–145. https://doi.org/10.1080/23328940.2015.1131506

Horseman, M., Panahi, L., Udeani, G., Tenpas, A. S., Verduzco, R., Jr, Patel, P. H., Bazan, D. Z., Mora, A., Samuel, N., Mingle, A. C., Leon, L. R., Varon, J., & Surani, S. (2022). Drug-Induced Hyperthermia Review. Cureus, 14(7), e27278. https://doi.org/10.7759/cureus.27278

Versi Terbaru

05/03/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Kiat Mengatasi Mata Kering, Baik di Musim Kemarau dan Musim Hujan

Cuaca Panas Bikin Susah Tidur? Dinginkan Suhu Kamar Anda dengan Cara Ini


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan