Anda mungkin khawatir ketika mendapati ada benjolan atau bengkak di sekitar perut. Ada beberapa kemungkinan penyebab kondisi ini. Tidak semua benjolan perut perlu perawatan, tetapi beberapa di antaranya mungkin memerlukan pembedahan.
Penyebab benjolan di perut
Benjolan di perut bisa terasa lembut atau keras, tergantung penyebab yang mendasarinya.
Kondisi ini tidak selalu menandakan adanya tumor atau kanker. Dalam kebanyakan kasus, benjolan di perut disebabkan oleh hernia.
Penyebab lainnya yang berkaitan adalah testis yang tidak turun (undescended testis), hematoma, hingga lipoma.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap kemungkinan penyebab munculnya benjolan di perut Anda.
1. Hernia inguinalis
Hernia inguinalis terjadi ketika ada kelemahan pada dinding perut dan sebagian usus atau jaringan lunak lainnya menonjol melaluinya.
Kondisi ini menyebabkan perut bagian bawah (dekat pangkal paha) terlihat menonjol ke bawah.
Benjolan ini bisa menekan perut sehingga Anda mungkin merasa sakit saat batuk, membungkuk, atau mengangkat barang.
Dalam beberapa kasus, ada gejala ringan yang bisa menyebabkan kondisi ini memburuk, seperti sakit perut atau nyeri.
2. Hernia insisional
Hernia insisional terjadi akibat melemahnya otot perut karena sayatan bedah, sehingga menimbulkan benjolan di perut.
Kondisi ini dapat terjadi karena sejumlah alasan, seperti aktivitas fisik berlebihan setelah operasi, kehamilan, dan tekanan pada perut sebelum sayatan bedah sembuh sepenuhnya.
Hernia insisional kemungkinan besar terjadi dalam 3—6 bulan pascaoperasi. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga dapat terjadi kapan saja.
3. Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis sangat mirip dengan hernia inguinalis. Namun, hernia umbilikalis terjadi di sekitar pusar.
Jenis hernia ini paling sering terjadi pada bayi dan dapat menghilang ketika dinding perut mereka sembuh dengan sendirinya.
Tanda-tanda umum hernia umbilikalis pada bayi adalah benjolan sekitar pusar. Benjolan ini terlihat ketika bayi menangis.
4. Hematoma
Hematoma atau hematom adalah penumpukan darah di bawah kulit yang disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah.
Pecahnya pembuluh darah biasanya disebabkan oleh cedera. Saat terjadi di perut, kondisi ini disebut dengan hematoma retroperitoneal.
Darah yang keluar dari pembuluh darah bisa mengiritasi jaringan sekitar perut dan menyebabkan bengkak, nyeri, dan memar di perut.
5. Lipoma
Lipoma adalah gumpalan lemak yang menumpuk di bawah kulit. Benjolan ini agak keras dan mirip karet sehingga bisa bergerak sedikit saat didorong.
Lipoma ini bisa muncul di mana saja, termasuk di perut, tapi biasanya tumbuh sangat lambat dan bersifat jinak.
Jadi, dalam kebanyakan kasus, benjolan ini tidak menimbulkan masalah berarti.
Namun, pembedahan untuk mengangkat lipoma bisa saja dilakukan, tergantung dari saran dokter atau kebutuhan Anda.
6. Undescended testis
Selama perkembangan janin laki-laki, testis akan terbentuk di perut dan kemudian turun ke skrotum.
Namun, salah satu atau kedua bagian testis mungkin tidak sepenuhnya turun (undescended testis).
Melansir Mayo Clinic, kondisi ini bisa menyebabkan testis tumbuh dan membesar di dalam perut. Akibatnya, muncul benjolan di sebelah kiri atau kanan perut, dekat ginjal.
Pada bayi laki-laki yang baru lahir, undescended testis bisa terlihat dari adanya benjolan kecil di dekat selangkangan.
7. Tumor
Meskipun jarang, tumor jinak (nonkanker) atau ganas (kanker) yang berkembang di saluran cerna dapat menyebabkan benjolan di perut.
Apabila tumor menyerang lambung dan lapisan perut, bisa jadi benjolan akan terbentuk di perut sebelah kiri.
Apabila tumor ganas menyerang hati, ginjal, dan pankreas, benjolan bisa muncul di perut sebelah kanan.
Pengobatan benjolan di perut
Jika benjolan di perut cukup besar, bahkan mengganggu dan menimbulkan rasa sakit, cobalah periksakan diri ke dokter.
Di bawah ini adalah sejumlah cara mengatasi benjolan di perut berdasarkan penyebab yang menimbulkannya.
1. Mengobati hernia inguinalis
Hernia inguinalis umumnya diatasi melalui pembedahan atau operasi.
Operasi hernia perlu dilakukan sesegera mungkin, terutama bagi bayi, jika hernia terasa menyakitkan atau tidak bisa didorong kembali.
Operasi dapat dilakukan dengan bedah biasa atau laparoskopi, yaitu dengan bantuan kamera kecil yang dimasukkan melalui sayatan.
2. Mengobati hernia insisional
Selama hernia tidak menimbulkan nyeri, Anda cukup menjalani pengobatan biasa dan tidak perlu operasi.
Dokter kerap menyarankan penggunaan ikat pinggang khusus agar mencegah hernia keluar melalui celah otot perut.
Apabila hernia insisional bertambah besar, dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi hernia terbuka.
3. Mengatasi hernia umbilikalis
Kebanyakan benjolan perut akibat hernia umbilikalis pada bayi menutup dengan sendirinya di usia 1 atau 2 tahun.
Dokter bisa mendorong kembali pusar yang menonjol ke dalam perut ketika menjalani pemeriksaan fisik.
Pada orang dewasa, operasi hernia umbilikalis akan disarankan untuk mencegah risiko komplikasi, terutama jika hernia makin besar dan terasa nyeri.
4. Cara mengobati hematoma
Memar akibat hematoma dapat diatasi dengan beristirahat dan kompres es dingin.
Nyeri dari lebam yang muncul di sekitar memar dapat diatasi dengan obat pereda rasa sakit yang dijual bebas, seperti ibuprofen.
Bagi pasien yang memakai pengobatan antikoagulasi, ibuprofen tidak direkomendasikan lantaran dapat memicu perdarahan saluran pencernaan.
5. Mengobati lipoma
Cara untuk mengobati benjolan di perut akibat lipoma yaitu dengan operasi pengangkatan.
Jenis pembedahan ini cukup membantu, terlebih jika pasien mempunyai lipoma di kulit yang cukup besar dan terus berkembang.
Pilihan pengobatan lain untuk menghilangkan lipoma yaitu sedot lemak alias liposuction. Suntikan steroid juga bisa digunakan untuk mengurangi ukuran lipoma.
6. Mengatasi undescended testis
Umumnya, penanganan undescended testis dilakukan melalui terapi hormon human chorionic gonadotropin (HCG).
Hormon tersebut bisa membantu proses turunnya testis ke dalam kantong skrotum.
Dokter juga bisa melakukan operasi untuk menurunkan testis ke kantong skrotum yang dikenal dengan istilah orchidopexy.
7. Cara mengobati tumor di perut
Sel kanker yang belum menyebar dapat diobati dengan operasi pengangkatan tumor.
Selain itu, pasien mungkin menjalani kemoterapi untuk mengecilkan tumor atau menghilangkan tumor-tumor yang tersisa pascaoperasi.
Pilihan pengobatan kanker lainnya yakni radioterapi. Terapi ini bisa dilakukan sebelum operasi atau selepas operasi bersamaan dengan kemoterapi.
Kesimpulan
- Benjolan di perut biasanya disebabkan oleh hernia. Penyebab lainnya adalah memar akibat penumpukan darah di kulit, lipoma, dan testis yang tidak turun. Benjolan juga bisa menjadi tanda adanya tumor jinak ataupun ganas di saluran pencernaan.
- Anda bisa memastikan penyebab benjolan dengan melakukan pemeriksaan medis.
- Berbagai pengobatan bisa membantu mengatasi penyakit penyebab yang mendasarinya.
[embed-health-tool-bmi]