Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., sebagai Medical & Scientific Affairs Director mengatakan, Sarihusada ikut berkontribusi dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.
“Kami memahami bahwa kesehatan anak Indonesia masih perlu menjadi perhatian serius oleh semua pihak, di antaranya kekurangan zat besi yang menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak. Bila tidak ditangani dengan tepat, permasalahan kesehatan gizi ini dapat berpotensi mengganggu kesehatan fisik dan aspek kognitif anak hingga dewasa,” jelas dr. Ray.
Dalam acara pentingnya zat besi untuk anak ini, Sarihusada terus berkomitmen untuk memastikan inovasi produknya dapat menjawab tantangan permasalahan gizi Indonesia, terutama pada anak.
Hal ini dilakukan dengan menyediakan susu pertumbuhan SGM Eksplor, satu-satunya produk yang mengandung IronC, yaitu kombinasi unik zat besi dan vitamin C.
Kombinasi unik ini telah teruji dapat membantu penyerapan zat besi hingga dua kali lipat serta dilengkapi dengan nutrisi penting lainnya, seperti DHA, minyak ikan tuna, omega-3, dan omega-6, guna mendukung pertumbuhan si Kecil.
dr. Ray juga menjelaskan bahwa dalam momentum Hari Gizi Nasional ini, diharapkan orangtua lebih teredukasi lagi tentang pola makan anak dengan gizi seimbang sebagai upaya dalam pencegahan anemia pada anak.
Selain menghadirkan produk yang inovatif, Sarihusada juga berkolaborasi dengan multipihak untuk menghadirkan edukasi digital guna meningkatkan kesadaran orangtua terhadap risiko anemia pada anak.
Bahkan, pada tahun 2023 lalu, SGM Eksplor telah meluncurkan inisiatif kampanye “Bersama Cegah Anemia, Optimalkan Kognitif Generasi Maju”.
Acara ini berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengedukasi orangtua melalui beberapa platform digital, salah satunya adalah www.generasimaju.co.id, yang telah dikunjungi lebih dari 10 juta orangtua setiap tahunnya.
Selain itu, dalam upaya pencegahan stunting pada anak, Sarihusada juga memiliki gerakan “Bersama Cegah Stunting” yang dikembangkan bersama multi-stakeholder dan telah menjangkau lebih dari 4,5 juta penerima manfaat.
Upaya tersebut berkontribusi pada pencegahan stunting yang berfokus pada tiga pendekatan, yaitu pola makan, pola asuh, dan sanitasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar