Saat mengalami benturan keras di kepala, Anda akan merasakan pusing yang tak tertahankan. Biasanya Anda hanya akan mengistirahatkan tubuh untuk mengurangi sakit kepala yang dirasakan. Namun, bila rasanya semakin parah yang disertai dengan mual, muntah, dan gangguan penglihatan, Anda perlu waspada dan segera pergi ke dokter. Pasalnya, ini ditakutkan akan mengarah pada terjadinya peningkatan tekanan rongga kepala, atau disebut dengan tekanan intrakranial.
Bahkan, tanpa benturan pun Anda juga bisa mengalami hal ini karena penyebab lain. Lantas, apa saja penyebab lain dari tekanan intrakrainal? Baca terus untuk informasi lebih lanjut.
Apa itu tekanan intrakranial?
Tekanan intrakranial adalah nilai tekanan yang ada di rongga kepala. Tekanan ini berada di dalam tulang tengkorak yang meliputi jaringan otak, cairan serebrospinal, dan pembuluh darah otak. Pada tekanan tertentu, tekanan ini dapat meningkat dan tidak boleh diremehkan.
Peningkatan tekanan rongga kepala ini biasanya disebabkan karena adanya kenaikan jumlah cairan serebrospinal yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Selain itu, hal ini juga dapat disebabkan oleh adanya tumor, pendarahan, atau pembengkakan pada otak – baik karena luka atau kondisi penyakit epilepsi.
Kondisi peningkatan tekanan intrakranial ini tergolong sangat berbahaya dan perlu penanganan secepatnya. Sebab, bila tidak segera diobati, hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak atau sumsum tulang belakang dengan menekan struktur otak dan membatasi aliran darah ke otak. Kemungkinan terburuknya bahkan dapat menyebabkan kematian.
Tanda dan gejala peningkatan tekanan rongga kepala
Gejala peningkatan tekanan intrakranial berbeda-beda tergantung dari usianya. Tidak hanya pada orang dewasa, peningkatan tekanan rongga kepala ini juga bisa terjadi pada bayi. Bila bayi Anda pernah terjatuh dari tempat tidur hingga mengakibatkan luka di bagian kepala, baiknya Anda segera memeriksa kondisi bayi Anda apakah terdapat gejala peningkatan tekanan rongga kepala atau tidak.
Selain itu, kenaikan tekanan intrakranial juga bisa menjadi tanda adanya pelecehan anak yang dikenal dengan shaken baby syndrome, yaitu kondisi di mana seorang anak diperlakukan kasar sampai mengalami cedera otak.
Secara umum, anak-anak maupun orang dewasa yang mengalami peningkatan tekanan intrakrainal akan merasakan gejala sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Peningkatan tekanan darah
- Perubahan perilaku
- Penurunan kemampuan mental
- Kelainan neurologis, seperti gerakan mata abnormal, penglihatan ganda, atau pupil mata tidak bisa merespon cahaya
- Napas memburu
- Kejang
- Penurunan kesadaran
- Koma
Namun, pada bayi dibawah 12 bulan terdapat gejala khusus yang membedakan. Karena tulang pembentuk tengkorak bayi masih tergolong lunak, tekanan intrakranial yang meningkat bisa menyebabkan fontanel bayi (bagian lunak atau ubun-ubun kepala) menonjol keluar.
Penyebab peningkatan tekanan intrakranial
Benturan keras pada kepala merupakan penyebab peningkatan tekanan intrakrainal yang paling umum. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatan cairan serebrospinal yang ada di otak dan sumsum tulang belakang. Tidak hanya itu, terdapat juga beberapa penyebab lainnya antara lain:
- Cedera otak
- Tumor otak
- Stroke
- Aneurisma otak
- Hidrosefalus
- Hipertensi intrakranial, yaitu tekanan darah tinggi yang menyebabkan perdarahan di otak
Cara mengobati tekanan tinggi pada rongga kepala
Saat Anda memeriksakan gejala-gejala adanya peningkatan tekanan pada rongga kepala, dokter akan menanyakan beberapa hal yang diduga menjadi penyebab. Apakah Anda baru saja mengalami benturan di kepala atau ada tumor otak tertentu.
Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan melihat apakah pupil mata Anda melebar dengan normal atau tidak. CT scan atau MRI pada otak juga akan dilakukan guna memperkuat diagnosis.
Pengobatan yang paling pertama dilakukan tentunya bertujuan untuk mengurangi tekanan di dalam rongga kepala Anda. Hal ini dilakukan dengan pemasangan shunt, yaitu saluran yang dipasang untuk mengalirkan kelebihan cairan dalam kepala untuk mengurangi tekanan. Anda juga akan diberikan obat penenang untuk mengatasi kecemasan yang dapat menaikkan tekanan darah Anda.
Mencegah adanya tekanan pada rongga kepala
Terdapat beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah tekanan intrakranial meningkat. Bila Anda memiliki tekanan darah yang begitu tinggi dan berisiko stroke, obat hipertensi dapat membantu menurunkan tekanan darah Anda yang sekaligus menurunkan tekanan intrakranial Anda.
Anda juga bisa mencegah peningkatkan tekanan intrakranial akibat cedera kepala. Maka, pastikan untuk selalu menggunakan helm saat bersepeda atau berolahraga yang memerlukan kontak fisik.
Selain itu, Anda wajib menggunakan sabuk pengaman saat mengemudi dan berikan jarak yang tepat antara kursi dengan kemudi atau bagian dasbor mobil. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya benturan yang tidak iinginkan.
Terjatuh memang terkadang tidak bisa dihindari, terutama pada orang lanjut usia. Maka, Anda bisa mengantisipasinya dengan menjaga lantai tetap kering dan memasang pegangan tangan di tempat-tempat licin yang sering dilalui, bila diperlukan.
[embed-health-tool-bmi]