Saat tidur bukan berarti Anda tidak akan melakukan gerakan tubuh. Nah, pergerakan tersebut mengubah posisi tidur menjadi kurang tepat, sehingga dapat menyebabkan tangan mati rasa saat tidur. Meskipun mengganggu, kondisi tersebut memang wajar terjadi pada siapapun. Namun, sebenarnya apa yang menyebabkan tangan bisa mati rasa saat tertidur? Apakah ada cara mencegahnya?
Apa penyebab tangan mati rasa saat tidur?
Dalam istilah medis, kondisi mati rasa disebut paresthesia. National Institute of Neurological Disorders and Stroke menjelaskan paresthesia sebagai kondisi yang menimbulkan sensasi terbakar atau tertusuk yang umumnya terjadi di tungkai, tangan, atau kaki.
Paresthesia pada tangan bisa terjadi karena adanya saraf terjepit akibat posisi tidur yang kurang tepat. Selama tidur, posisi tangan yang salah dan bertahan dalam waktu yang lama akan memberi tekanan ekstra pada saraf.
Ada tiga jenis saraf yang mungkin terjepit ketika tangan seperti mati rasa, yaitu saraf ulnaris, median, atau radial. Berikut penjelasan masing-masing saraf tersebut.
-
Saraf ulnaris
Saraf ulnaris berfungsi membantu mengontrol otot lengan bawah guna membantu Anda memegang sesuatu. Ketika saraf ulnaris terjepit, biasanya terjadi karena banyaknya tekanan pada bagian siku atau pergelangan tangan.
Saraf ulnaris yang terjepit bisa berkembang menjadi cubital tunnel syndrome. Kondisi ini biasanya ditandai dengan tangan yang mati rasa secara terus menerus dibarengi dengan rasa sakit. Bila hal tersebut terjadi, segera periksakan diri Anda ke dokter.
-
Saraf median
Saraf median berfungsi mengontrol otot dan sensasi di jari telunjuk dan jari tengah. Saraf median yang terjepit juga cenderung terjadi bila banyaknya tekanan pada siku atau pergelangan tangan. Sensasi mati rasa pada kondisi ini biasanya terjadi karena sering tidur dengan posisi pergelangan tangan ditekuk
Kondisi ini biasanya disebut carpal tunnel syndrome. Selain karena posisi tidur, carpal tunnel syndrome juga bisa terjadi bila ada gerakan pada tangan dan jari yang dilakukan secara berulang, seperti mengetik atau bermain piano.
-
Saraf radial
Saraf radial berfungsi mengontrol otot yang digunakan untuk merentangkan jari dan pergelangan tangan dan sensasi di punggung tangan dan ibu jari. Kondisi tangan mati rasa bisa terjadi bila terlalu banyak tekanan di atas pergelangan tangan atau di sepanjang lengan.
Kondisi ini biasa disebut radial tunnel syndrome. Pada kondisi ini, biasanya seseorang tidak merasakan mati rasa di tangan atau jari. Justru akan lebih sering merasakan sakit pada bagian lengan, siku, dan pergelangan tangan.
Cara mencegah tangan mati rasa saat tidur
Meski pergerakan saat tidur tidak kita sadari, tetapi masih ada cara yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya tangan mati rasa. Tips berikut ini bisa dicoba bila Anda kerap merasakan tangan mati rasa saat tidur.
- Hindari tidur dengan posisi meringkuk atau fetal position. Cobalah selipkan selimut di tubuh Anda untuk memastikan Anda tidak mengubah posisi menjadi meringkuk ketika Anda tidur.
- Bila tidur tengkurap, usahakan tangan Anda tidak berada di bawah badan. Posisi ini dapat memberi tekanan pada tangan dan menyebabkan mati rasa.
- Usahakan tidur dengan posisi tangan Anda tetap di samping, tidak di atas kepala Anda. Meski tidak tertekan, posisi tangan di atas kepala juga dapat menyebabkan mati rasa karena sirkulasi darah yang tidak lancar ke bagian tangan tersebut.
- Hindari meletakkan tangan Anda di bawah bantal ketika tidur. Kepala Anda yang berada di atas bantal dapat menekan pergelangan tangan dan siku.
- Gunakan barang tertentu yang bisa digunakan untuk menjepit atau menyangga tubuh Anda ketika tertidur, seperti melilitkan handuk di bagian pergelangan tangan. Hal ini guna mencegah pergelangan tangan dan siku berubah posisi. Namun perlu diingat, jangan terlalu kencang dalam melilitkan handuk tersebut. Hal ini juga bisa membuat Anda mengalami saraf terjepit.
- Berolahraga secara teratur. Anda dapat fokus melatih otot tangan dan lengan.
[embed-health-tool-bmi]