Di dalam tubuh manusia, sistem saraf termasuk bagian penting yang mengatur berbagai fungsi tubuh lainnya. Sistem saraf akan menyalurkan sinyal-sinyal perintah ke bagian tubuh lainnya melalui akson. Lantas, apa sebenarnya fungsi akson di dalam tubuh? Ketahui penjelasannya di bawah ini.
Apa itu akson?
Akson adalah perpanjangan neuron (sel saraf) berbentuk panjang dan ramping di dalam sistem saraf yang menghantarkan informasi berupa impuls listrik dari badan sel neuron ke neuron lain, otot, atau kelenjar.
Struktur ini memainkan peran penting dalam transmisi sinyal saraf, sehingga memungkinkan komunikasi yang efisien dalam sistem saraf.
Di sini, akumulasi sinyal listrik dari dendrit dan badan sel mencapai ambang batas tertentu, yang memicu pembukaan saluran ion natrium (Na⁺) dan menyebabkan depolarisasi membran neuron.
Depolarisasi lokal menyebabkan saluran ion natrium di segmen berikutnya dari membran terbuka, sehingga menghasilkan gelombang depolarisasi yang bergerak sepanjang neuron.
Adapun pemahaman tentang struktur dan fungsi akson sangat penting pada ilmu sel saraf.
Ini karena kerusakan atau disfungsi pada bagian ini dapat menyebabkan gangguan saraf atau neurologis yang cukup parah.
Struktur akson
Akson memanjang dari badan sel neuron dan dapat mencapai panjang lebih dari 1 meter, tergantung pada jenis neuron dan lokasinya dalam tubuh.
Struktur bagian saraf ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu sebagai berikut.
1. Hillock akson
Ini merupakan bagian berbentuk kerucut yang menghubungkan badan sel (soma) dengan akson.
Melansir dari StatPearls, di sinilah potensial aksi biasanya dimulai, karena area ini memproses sinyal yang masuk dan menentukan apakah potensial aksi akan dihasilkan atau tidak.
2. Segmen awal akson (axon initial segment/AIS)
Terletak tepat setelah bagian hillock, segmen ini kaya akan saluran ion yang berperan penting dalam inisiasi potensial aksi.
Struktur AIS yang tepat memastikan eksitabilitas neuron yang tepat dengan mengatur pembentukan potensial aksi.
3. Selubung mielin
Bagian sistem saraf ini ditutupi oleh selubung mielin, yaitu lapisan lemak berbentuk spiral yang berfungsi untuk meningkatkan kecepatan transmisi impuls listrik.
Selubung mielin ini berasal dari sel Schwann di sistem saraf perifer (PNS) dan sel oligodendroglia di sistem saraf pusat (CNS).
Setiap sel pembentuk mielin menyediakan mielin hanya untuk satu segmen tertentu.
4. Nodus Ranvier
Selubung mielin ini tidak bersambung, tetapi terdapat celah-celah yang disebut nodus Ranvier.
Celah-celah antara segmen mielin ini memungkinkan potensial aksi melompat dari satu nodus ke nodus berikutnya.
Hal ini mempercepat transmisi sinyal melalui mekanisme yang dikenal sebagai konduksi saltatori.
5. Terminal Akson
Pada bagian ujung terdapat terminal yang membentuk sinapsis dengan neuron lain atau sel efektor seperti sel otot atau kelenjar.
Di sinilah neurotransmitter dilepaskan untuk meneruskan sinyal ke sel target untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal kimia yang dapat melintasi sinapsis atau sambungan neuromuskular.
Fungsi akson
Fungsi utama akson pada sel saraf meliputi berikut ini.
- Transmisi sinyal. Menghantarkan potensial aksi, yaitu sinyal listrik yang dihasilkan oleh neuron, menuju ujung akson. Di sana, sinyal ini dapat memicu pelepasan neurotransmitter yang berinteraksi dengan neuron lain atau sel efektor.
- Konduksi saltatori. Pada bagian saraf yang bermielin, impuls listrik melompat dari satu nodus Ranvier ke nodus berikutnya, sehingga mempercepat transmisi sinyal.
- Regenerasi akson. Beberapa memiliki kemampuan untuk beregenerasi setelah cedera, tergantung pada jenis neuron dan lokasinya dalam sistem saraf.
Pemahaman mendalam tentang fungsi bagian saraf ini penting dalam penelitian neurologis dan pengembangan terapi untuk gangguan sistem saraf.
Kesimpulan
- Akson adalah bagian dari sel saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik dari badan sel ke neuron lain, otot, atau kelenjar.
- Struktur ini terdiri dari beberapa komponen penting seperti hillock, segmen awal, selubung mielin, nodus Ranvier, dan terminal akson yang mendukung transmisi sinyal saraf secara efisien.
- Bagian sel saraf ini juga memungkinkan konduksi saltatori, yaitu perpindahan sinyal yang cepat antar nodus, serta memiliki potensi untuk regenerasi.
- Memahami fungsinya sangat penting dalam ilmu saraf karena kerusakannya bisa menyebabkan gangguan neurologis.
[embed-health-tool-bmi]