Dalam sistem reproduksi wanita, ada banyak organ yang memiliki peran pentingnya masing-masing. Di antara banyak organ ini, ada yang disebut dengan labia atau bibir vagina.
Apa itu labia dan seperti apa perannya? Pahami seluk-beluk soal bibir vagina pada ulasan di bawah ini. Memahami hal ini bisa membantu Anda mengantisipasi segala gangguan yang mungkin memengaruhinya.
Apa itu labia?
Labia atau bibir vagina adalah lipatan kulit yang membentuk vulva atau bagian luar alat kelamin wanita. Lipatan kulit ini menutupi klitoris serta lubang vagina dan uretra.
Bibir vagina memiliki dua bagian berbeda, yaitu labia mayora dan labia minora. Labia mayora adalah bibir vagina luar yang memiliki bentuk tebal.
Sementara labia minora adalah bibir vagina bagian dalam yang bentuknya tipis dan lebih kecil. Bibir vagina dalam ini terbentuk dari klitoris hingga meluas ke bagian bawah.
Dua bagian vulva ini memiliki warna, ukuran, bentuk, dan ketebalan yang berbeda pada masing-masing wanita.
Pada beberapa kasus, wanita mengeluhkan bahwa bibir vagina bagian dalam mereka bentuknya lebih panjang bergelambir dan agak menonjol keluar.
Namun ada pulang yang sebaliknya. Intinya, bentuk labia yang berbeda-beda merupakan hal yang normal. Bahkan, ada beberapa wanita yang memiliki ukuran labia yang tidak simetris.
Apa fungsi labia?
Labia atau bibir vagina memiliki fungsi penting dalam tubuh wanita, yaitu untuk memberikan perlindungan.
Fungsi dari labia mayora adalah melindungi organ-organ reproduksi eksternal lainnya, seperti lubang vagina dan uretra serta klitoris.
Selama masa pubertas, bibir vagina luar ini mulai ditumbuhi rambut. Bagian permukaan kulitnya pun memiliki banyak kelenjar keringat apokrin dan sebaceous.
Minyak serta keringat yang dihasilkan kelenjar-kelenjar ini dapat melindungi area kewanitaan Anda dari infeksi serta kerusakan kulit.
Mirip dengan mayora, fungsi labia minora adalah melindungi lubang vagina dan uretra dari iritasi, kekeringan, serta infeksi.
Kelenjar sebaceous yang ada di bibir vagina dalam ini dapat menghasilkan minyak yang akan melumasi, melembapkan, dan melindungi area miss v Anda.
Bukan cuma itu, labia minora juga berperan dalam menyebarkan pelumasan yang dihasilkan oleh kelenjar di bagian vagina (misalnya kelenjar Bartholin) selama rangsangan seksual.
Hal tersebut membuat hubungan seksual terasa lebih menyenangkan dan tidak menyakitkan.
Fakta menarik tentang labia atau bibir vagina wanita
Di samping penjelasan di atas, banyak fakta menarik tentang bibir vagina yang perlu Anda ketahui. Berikut beberapa di antaranya.
1. Labia bisa membesar
Tahukah Anda bahwa bibir vagina akan bereaksi ketika Anda terangsang? Saat terangsang secara seksual, klitoris akan menghantarkan banyak aliran darah pada bibir vagina.
Hal ini membuat bibir vagina bagian dalam dan luar akan tampak bengkak atau terlihat sedikit membesar.
2. Warna bibir vagina bisa berubah
Bukan cuma jadi besar, warna labia juga bisa menjadi lebih gelap saat Anda terangsang secara seksual. Selain itu, seiring pertambahan usia, bibir vagina juga bisa berwarna lebih pucat.
Meski begitu, jika bibir vagina Anda tiba-tiba menjadi berwarna merah cerah dan terlihat membengkak, ini bisa menjadi tanda infeksi yang membutuhkan penanganan medis.
Tahukah Anda?
Warna labia juga berbeda-beda pada setiap wanita. Ada yang berwarna merah muda, ungu, cokelat, atau hitam. Warnanya juga cenderung lebih gelap dari bagian kulit lainnya.
3. Bibir vagina akan menyusut
Ketika beranjak tua, Anda akan melihat dan merasakan bibir vagina Anda menyusut secara perlahan-lahan. Ini merupakan hal yang normal terjadi saat Anda menua.
Hal ini disebabkan oleh hormon estrogen yang akan berkurang ketika Anda mengalami menopause. Berkurangnya estrogen juga membuat labia minora menipis dan lebih kering.
4. Anda bisa melakukan pembedahan pada labia
Sebagian wanita merasa tidak puas dengan bibir vaginanya yang terlalu besar. Faktanya, Anda bisa melakukan pembedahan untuk memperkecil atau mengubah bentuk bibir vagina Anda.
Prosedur operasi ini disebut labiaplasty. Namun, Anda perlu memahami bahwa bentuk labia yang Anda miliki adalah normal, sehingga operasi untuk alasan penampilan memerlukan banyak pertimbangan.
Berbagai gangguan kesehatan yang bisa memengaruhi labia
Meski punya fungsi untuk melindungi, bibir vagina tetap merupakan bagian tubuh yang sensitif, sehingga rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan.
Umumnya, melansir Healthdirect, gangguan kesehatan yang terjadi terkait dengan masalah kulit, seperti dermatitis dan psoriasis.
Namun, masalah kesehatan lainnya juga dapat memengaruhi bibir vagina, seperti di bawah ini.
Hipertrofi labia, yaitu kondisi ketika satu ada kedua bibir vagina lebih besar dari biasanya, sehingga membuat tidak nyaman.
Adhesi labial, yaitu ketika bibir vagina menyatu hingga lubang vagina tertutup. Kondisi ini umum terjadi pada anak.
Vulvovaginitis, yaitu peradangan pada vagina dan vulva akibat infeksi, alergi, atau masalah kulit. Hal ini membuat bibir vagina tampak bengkak, gatal, dan nyeri, serta keputihan yang tak biasa.
Kista Bartholin, yaitu terbentuknya kista akibat sumbatan pada kelenjar Bartholin yang ada di setiap sisi vagina.
Abses, yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri di bawah kulit. Penyebabnya bisa berupa rambut yang tumbuh ke dalam, waxing, atau penyakit menular seksual.
Kutil kelamin, yaitu benjolan yang muncul di bibir vagina dan bagian alat kelamin lainnya akibat infeksi human papillomavirus (HPV).
Herpes genital, yaitu infeksi menular seksual akibat virus herpes simplex (HSV) yang bisa menyebabkan luka pada bibir vagina.
Lichen sclerosus, yaitu gangguan autoimun yang menyebabkan rasa gatal serta sensasi terbakar pada labia.
Kondis-kondisi di atas perlu mendapatkan penanganan medis dari dokter.
Jadi, jika Anda merasakan gejala yang tak biasa pada bibir vagina Anda, sebaiknya hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-ovulation]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Anatomy of the Vulva. University of Rochester Medical Center. (n.d.). Retrieved June 7, 2023, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=34&contentid=19522-1
Female external genitalia (vulva). Columbia University. (n.d.). Retrieved June 7, 2023, from https://www.columbiadoctors.org/health-library/multimedia/female-external-genitalia-vulva/
Female reproductive system: Structure & Function. Cleveland Clinic. (n.d.). Retrieved June 7, 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9118-female-reproductive-system
Is my vagina normal?. Cleveland Clinic. (2021, May 6). Retrieved June 7, 2023, from https://health.clevelandclinic.org/is-my-vagina-normal/
Labia majora. Labia Majora – an overview | ScienceDirect Topics. (n.d.). Retrieved June 7, 2023, from https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/labia-majora
Labia minora: What is it, location, and more. osmosis. (n.d.). Retrieved June 7, 2023, from https://www.osmosis.org/answers/labia-minora
Labia problems. healthdirect. (n.d.). Retrieved June 7, 2023, from https://www.healthdirect.gov.au/labia-problems
Labial fusion. NHS choices. (n.d.-a). Retrieved June 7, 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/labial-fusion/
Labiaplasty (vulval surgery). NHS choices. (n.d.-b). Retrieved June 7, 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/cosmetic-procedures/cosmetic-surgery/labiaplasty/
Lichen sclerosus. DermNet. (n.d.). Retrieved June 7, 2023, from https://dermnetnz.org/topics/lichen-sclerosus
Vulvovaginitis. MedlinePlus. (n.d.). Retrieved June 7, 2023, from https://medlineplus.gov/ency/article/000897.htm
Vulvovaginitis. Nationwide Children’s. (n.d.). Retrieved June 7, 2023, from https://www.nationwidechildrens.org/conditions/vulvovaginitis
Nguyen JD, Duong H. Anatomy, Abdomen and Pelvis: Female External Genitalia. [Updated 2022 Jul 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547703/
Versi Terbaru
19/06/2023
Ditulis oleh Ihda Fadila
Ditinjau secara medis olehdr. Carla Pramudita Susanto