Sakit kepala bisa menyerang kapan saja. Sebagian orang sering mengeluh sakit kepala siang hari dan menjelang sore. Ada anggapan hal ini disebabkan oleh faktor kelelahan atau beban pikiran yang menumpuk di kepala setelah seharian beraktivitas. Apa benar begitu? Ketahui berbagai kemungkinan penyebabnya di bawah ini.
Apa penyebab sakit kepala pada siang hari?
Pada dasarnya, sakit kepala pada siang menjelang sore (afternoon headache) sama seperti jenis sakit kepala lainnya, termasuk sakit kepala setelah tidur siang.
Rasa nyerinya dapat terjadi pada sebagian atau seluruh kepala. Satu-satunya yang membedakan hanyalah soal waktu, yaitu lebih sering muncul di siang hari hingga sore hari.
Penyebab sakit kepala di siang hari bisa bermacam-macam, mulai dari kebiasaan hingga kondisi medis tertentu. Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab yang perlu Anda ketahui.
1. Gaya hidup
Kelamaan berada di bawah sinar matahari, kebanyakan minum kopi, atau postur tubuh di kantor bisa menjadi penyebab sakit kepala di siang hari.
Dehidrasi, misalnya, dapat membuat otak kekurangan oksigen sehingga menimbulkan tekanan berlebihan di kepala dan menyebabkan sakit kepala.
Kebanyakan atau kurang tidur juga dapat memberikan efek sakit kepala yang sama.
Sementara itu, postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan sakit kepala tegang. Gejala ini sering terjadi di siang hari ketika Anda duduk terlalu lama atau bekerja dalam posisi yang kurang nyaman.
2. Dehidrasi
Dehidrasi memang bisa menjadi penyebab sakit kepala, terutama pada siang hari.
Ketika tubuh kekurangan cairan, volume darah berkurang, yang dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke otak.
Hal ini menyebabkan otak bereaksi dengan mengeluarkan sinyal nyeri, yang kemudian dirasakan sebagai sakit kepala.
Untuk menghindari dehidrasi dan sakit kepala terkait, penting untuk minum air secara cukup sepanjang hari, terutama jika Anda aktif atau berada di lingkungan yang panas.
3. Gula darah rendah
Gula darah rendah (hipoglikemia) bisa menjadi penyebab sakit kepala pada siang hari.
Ketika kadar gula darah turun di bawah normal, otak kekurangan glukosa yang dibutuhkannya untuk berfungsi dengan baik.
Biasanya, sakit kepala ini terjadi jika pola makan Anda kurang baik, seperti melewatkan makan atau tidak mengonsumsi cukup karbohidrat.
Namun, gula darah juga bisa menjadi rendah jika tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah dengan baik, melakukan aktivitas fisik berat tanpa cukup asupan energi, atau mengonsumsi obat diabetes penurun gula darah terlalu banyak.
4. Masalah penglihatan
Masalah penglihatan juga bisa menjadi penyebab sakit kepala, terutama pada siang hari ketika aktivitas visual biasanya lebih tinggi.
Mata yang terlalu lelah atau tegang akibat bekerja di depan layar komputer atau membaca terlalu lama bisa memicu sakit kepala.
Selain itu, jika Anda memiliki rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), atau astigmatisme, mata harus bekerja ekstra untuk melihat dengan jelas, yang bisa menyebabkan sakit kepala.
Ini lebih sering terjadi jika Anda belum menggunakan kacamata yang sesuai atau menggunakan kacamata dengan resep yang salah.
5. Sakit kepala tegang
Sakit kepala tegang alias tension headache menjadi salah satu penyebab sakit kepala di siang hari yang paling umum. Penyakit ini nyatanya lebih sering dialami oleh wanita ketimbang laki-laki.
Melansir dari Harvard Health Publishing, sakit kepala tegang ditandai dengan nyeri tumpul yang terasa menekan dan mengikat seluruh bagian kepala. Seringnya juga diikuti dengan sensasi tidak nyaman di leher belakang.
Kondisi ini biasanya dipicu oleh stres berlebihan. Sebagai solusinya, coba kelola tingkat stres Anda dengan latihan pernapasan atau olahraga untuk meredam stres dan sakit kepala yang mengganggu.
6. Sakit kepala sebelah
Salah satu jenis sakit kepala sebelah adalah sakit kepala cluster (cluster headache).
Jenis sakit kepala ini ditandai dengan rasa nyeri yang tiba-tiba muncul di belakang mata atau area sekitar mata, tetapi hanya terjadi di salah satu sisi kepala, entah itu di kepala bagian kanan atau kiri.
Kondisi ini sering kali menjadi penyebab sakit kepala yang muncul setiap siang hari dan berlanjut hingga sore hari.
Selain sakit kepala, penyakit ini umumnya diikuti dengan gejala lainnya, yaitu sebagai berikut.
- Mata merah sebelah, yaitu di salah satu sisi kepala yang sakit.
- Pilek tiba-tiba.
- Wajah berkeringat.
- Kulit pucat.
Sayangnya, penyebab sakit kepala cluster belum diketahui. Namun, kebiasaan minum alkohol dan efek samping obat penyakit jantung dapat memicu dan memperparah sakit kepala sebelah.
7. Penyebab lainnya
Meski tidak hanya terjadi di siang hari dan tidak selalu menjadi penyebabnya, terkadang sakit kepala di tengah hari juga dapat disebabkan oleh tekanan rongga kepala spontan (SIH), tumor otak, dan alergi atau sinusitis.
Sakit kepala akibat SIH terasa menusuk di bagian belakang dan menjalar ke leher, dan dapat terasa semakin parah saat bersin atau batuk, mengejan saat buang air besar, olahraga, membungkuk, hingga ketika berhubungan intim.
Sementara itu, peradangan di sinus akibat alergi atau infeksi bisa menyebabkan nyeri di kepala, terutama pada siang hari saat aktivitas meningkat.
Namun, jika saat sakit kepala terasa semakin parah dan tak kunjung sembuh, Anda mungkin perlu mewaspadainya sebagai gejala tumor otak walaupun memang cukup jarang terjadi.
Itu adalah beberapa penyebab sakit kepala setiap siang menjelang sore hari. Anda bisa mengenali penyebabnya dari gejala lain yang menyertai atau mendeteksi kemungkinan pemicunya.
Namun, agar lebih pasti, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, terutama jika gejala sakit kepala yang timbul tidak kunjung sembuh atau bahkan bertambah parah.
Dengan begitu, pengobatan untuk mengatasi sakit kepala di siang hari bisa dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
Kesimpulan
- Sakit kepala di siang menjelang sore bisa terjadi akibat beberapa kondisi. Meski umumnya termasuk jenis sakit kepala yang normal, ada juga kondisi serius yang bisa menyebabkan sakit kepala.
- Pada kondisi yang ringan, sakit kepala di siang hari bisa disebabkan oleh gaya hidup, gula darah rendah, dan masalah penglihatan.
- Namun, terkadang sakit kepala tersebut juga bisa terjadi sebagai gejala dari kondisi lain, di antaranya sakit kepala tegang, sakit kepala sebelah, tekanan rongga kepala spontan, alergi, sinusitis, hingga tumor otak.
[embed-health-tool-bmi]