backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan

Seberapa Ampuh Minyak Zaitun untuk Mengobati Jerawat?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 30/12/2020

    Seberapa Ampuh Minyak Zaitun untuk Mengobati Jerawat?

    Selain dijadikan bahan masakan, minyak zaitun juga dikenal sebagai salah satu cara menghilangkan jerawat secara alami. Bahkan, minyak zaitun juga dipercaya untuk memudarkan bekas jerawat. Simak faktanya di sini.

    Kandungan minyak zaitun

    minyak zaitun untuk jerawat

    Minyak zaitun adalah minyak alami yang diekstrak dari buah zaitun. Sekitar 14% kandungan minyak ini adalah lemak jenuh, sedangkan 11% lainnya adalah minyak tak jenuh, seperti omega-3 dan omega-6. 

    Minyak zaitun juga mengandung asam oleat, yaitu asam lemak utama yang termasuk lemak tak jenuh. Asam oleat ini membentuk sekitar 73% dari total kandungan minyak. 

    Asam oleat yang ada di dalam minyak zaitun telah terbukti dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Hal ini diungkapkan di penelitian dari Oxidative Medicine and Cellular Longevity

    Bahkan, sifat anti-peradangan ini juga diperantarai oleh antioksidan, yaitu oleocanthal yang disebut bekerja menyerupai ibuprofen. Kandungan antioksidan yang kuat di dalam minyak zaitun juga membantu mengurangi radikal bebas dalam tubuh. 

    Apakah minyak zaitun bisa untuk jerawat?

    hiperpigmentasi pasca inflamasi

    Jerawat adalah penyakit kulit yang dapat terjadi pada siapa saja akibat penyumbatan pori-pori oleh sel kulit mati dan produksi minyak berlebih. 

    Jika kedua penyebab jerawat tersebut bertemu dengan bakteri dan menginfeksi sumbatan, jerawat dapat terinfeksi dan menimbulkan rasa sakit. Sebagian orang mengatakan bahwa minyak zaitun dapat meredakan peradangan tersebut. 

    Faktanya, hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa minyak zaitun dapat digunakan sebagai obat alami jerawat. Meski bersifat anti-radang, penelitian tentang minyak zaitun sejauh ini berfokus pada organ dalam seperti jantung. 

    Oleh sebab itu, belum dapat dipastikan bahwa minyak zaitun memiliki manfaat untuk wajah dan kulit berjerawat dan bekasnya. Namun, tidak ada salahnya untuk mencoba khasiat minyak ini ketika sudah disetujui oleh dokter Anda.

    Jerawat di Badan: Dada, Punggung, Hingga Perut

    Manfaat minyak zaitun untuk kulit

    Walaupun belum diketahui apakah minyak zaitun dapat digunakan sebagai obat jerawat alami, bahan ini cukup bermanfaat untuk mengangkat bekas riasan di wajah.

    Umumnya, minyak alami seperti minyak zaitun, dapat digunakan sebagai produk perawatan kulit. Bahkan, minyak ini juga dapat dipakai untuk menghilangkan riasan di mata. 

    Hal ini yang nantinya membantu mencegah jerawat muncul setelahnya. Pasalnya, membersihkan wajah dengan minyak zaitun tidak membuat kulit kering hingga memaksa kulit memproduksi lebih banyak minyak.

    Kondisi ini mungkin akan berbeda ketika dibandingkan dengan pembersih berbahan dasar alkohol yang dapat membuat wajah kering. Kulit yang terlalu banyak memproduksi minyak dapat menyumbat pori-pori hingga memicu kemunculan jerawat. 

    Jika Anda cocok dengan minyak yang kaya akan vitamin dan antioksidan ini, gunakan sesekali saja dan jangan terlalu sering. 

    Walaupun demikian, setiap produk memiliki komposisi dan kemurnian masing-masing. Alhasil, komposisi tersebut menjadi salah satu faktor penentu apakah jenis kulit Anda cocok atau tidak saat menggunakan minyak zaitun. 

    Bila Anda mengalami iritasi kulit, seperti ruam dan gatal, setelah menggunakan minyak zaitun untuk jerawat, sebaiknya hentikan penggunaannya.

    Efek samping minyak zaitun untuk kulit

    penyebab kulit kering

    Meski disebut memiliki segudang manfaat yang baik untuk kulit, bukan berarti minyak zaitun tidak memiliki efek samping. Ada sejumlah risiko dan efek samping yang dapat terjadi ketika menggunakan minyak zaitun untuk kulit, terutama yang memiliki jerawat.

    Menyumbat pori

    Salah satu efek samping yang dapat terjadi ketika menggunakan minyak zaitun di kulit adalah dapat menyumbat pori-pori. Minyak zaitun adalah minyak yang termasuk produk komedogenik. Artinya, produk ini dapat menyumbat pori-pori dan menjadi penyebab jerawat. 

    Oleh sebab itu, menggunakan minyak zaitun untuk jerawat justru berisiko menumbuhkan jerawat yang lebih banyak. 

    Merusak penghalang kulit alami

    Siapa sangka bahwa penggunaan minyak zaitun untuk kulit ternyata dapat melemahkan penghalang kulit alami manusia? Kondisi ini dapat terjadi karena kadar asam oleat yang tinggi dalam minyak zaitun dapat merusak lapisan terluar kulit. 

    Jika penghalang kulit melemah, kulit dapat menjadi lebih kering dan mungkin dapat menyebabkan jerawat. Meski begitu, hal ini tidak terjadi pada semua orang. 

    Penelitian yang terbit dalam jurnal Pediatric Dermatology melaporkan bahwa penggunaan minyak zaitun untuk pemilik kulit kering tidak dianjurkan. Pasalnya, kandungan asam oleat dapat menyebabkan kemerahan dan kerusakan pada lapisan luar kulit. 

    Memicu eksim

    Bagi anak-anak yang berisiko mengalami eksim (dermatitis atopik) ternyata dianjurkan untuk tidak menggunakan minyak zaitun. 

    Hal ini dikarenakan asam oleat dapat menurunkan fungsi penghalang kulit yang tentu bermasalah pada orang yang rentan terhadap eksim. Jika digunakan, tentu orang yang berisiko akan lebih mudah mengalami eksim. 

    Tips aman menggunakan minyak zaitun untuk kulit

    Minyak zaitun memang belum terbukti ampuh dalam menghilangkan jerawat secara alami. Namun, Anda masih dapat menggunakannya sebagai pembersih riasan dengan catatan di bawah ini. 

    • Gunakan minyak zaitun murni tanpa campuran apa pun.
    • Langsung bilas minyak zaitun dengan sabun dan air setelah dipakai.
    • Jangan biarkan minyak menempel di kulit wajah semalaman.
    • Pastikan tidak ada sisa minyak dan sabun yang menempel di wajah.

    Dengan begitu, Anda dapat menghindari risiko kemunculan komedo dan jenis jerawat lainnya. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 30/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan